backup og meta

4 Cara Menghadapi Pasangan Perfeksionis Agar Hubungan Tetap Hangat

4 Cara Menghadapi Pasangan Perfeksionis Agar Hubungan Tetap Hangat

Punya pasangan yang perfeksionis sering kali membuat hubungan menjadi rentan konflik. Hal ini karena orang yang perfeksionis cenderung kaku, mengendalikan, mendominasi, dan menuntut. Agar hubungan tetap romantis meski memiliki pasangan perfeksionis, yuk, ikuti beberapa tips berikut ini.

Cara menghadapi pasangan perfeksionis

meminta pasangan berubah

1. Selalu lihat sisi baik pasangan

Meski pasangan yang perfeksionis kerap membuat Anda naik pitam, coba lihat sisi baiknya. Pasangan yang perfeksionis biasanya memiliki sederet pencapaian yang membanggakan. Nah, coba lihat kira-kira apa saja hal positif dan membanggakan dari pasangan Anda.

Dengan memfokuskan diri pada hal-hal positif, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengabaikan hal-hal yang bikin kesal. Tetap perlakukan pasangan dengan penuh rasa hormat. Tunjukkan padanya bahwa Anda menghargai dan mendukungnya dalam setiap hal yang dilakukan atau ingin dicapainya. Dengan begitu, si dia pun akan turut menghargai Anda sebagai pasangannya.

2. Jangan mudah tersinggung

Hal penting yang perlu Anda terapkan saat memiliki pasangan perfeksionis adalah jangan mudah tersinggung. Ingat, segala kritik dan omongannya tidak selalu menandakan bahwa Anda lemah atau sangat buruk. Hal itu sebenarnya merupakan cerminan dari dirinya yang sangat menjunjung tinggi harga diri.

Selain itu, kritikan yang disampaikan juga sebenarnya cerminan dari kecemasan yang ada di dalam pikirannya saja. Selalu tanggapi dengan lembut saat pasangan bicara karena orang perfeksionis sangat sensitif terhadap kritikan dan mudah sekali tersinggung.

3. Luangkan waktu untuk bicara dari hati ke hati

Komunikasi yang baik adalah syarat wajib agar hubungan Anda dan pasangan tetap sehat. Untuk itu, jangan pernah mengabaikan hal ini. Selalu komunikasikan dengan pasangan apa pun yang dirasakan. Jangan memendam sendiri semua keluh kesah yang Anda rasakan pada pasangan. Begitu juga sebaliknya, berikan pasangan ruang untuk berbicara dan menumpahkan perasaannya pada Anda.

Orang yang perfeksionis sering kali tidak sadar bahwa sikapnya ternyata membuat orang lain terluka. Oleh karena itu, memberi tahunya menjadi cara yang cukup efektif agar ia menyadari dampak perbuatannya. Jangan sungkan mengoreksi kekurangan pasangan demi perubahan yang lebih baik. Dengan mengetahui perasaan satu sama lain, Anda berdua bisa menemukan solusi agar tetap mesra dan romantis.

4. Tetap berpegang pada pendirian Anda dan buat batasan

Pasangan yang perfeksionis kerap menuntut untuk melakukan hal-hal yang mungkin di luar kemampuan Anda. Misalnya menuntut Anda untuk selalu langsung membalas chat atau mengangkat teleponnya.

Ambil saran positifnya tetapi tak perlu memusingkan hal-hal yang sebenarnya sudah dilakukan dengan tepat. Apalagi jika hal tersebut menyangkut sikap dan kepribadian Anda. Jika pasangan memaksa Anda untuk melakukan suatu hal yang menurutnya perlu diubah, tetap berpegang teguh pada pendirian Anda. Terkadang bukan Anda yang salah, tetapi pasanganlah yang memiliki standar terlalu tinggi.

Buat batasan pada diri Anda mana yang perlu diikuti dan mana yang tidak. Anda harus tetap menjadi diri sendiri tanpa disetir oleh pasangan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to Be Married to a Perfectionist

https://living.thebump.com/married-perfectionist-12776.html accessed on November 22nd 2018

4 Ways Your Perfectionism Is Hurting Your Relationship

https://www.health.com/relationships/how-perfectionism-hurts-relationships accessed on November 22nd 2018

How Perfectionism Hurts Relationships

https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-joint-adventures-well-educated-couples/201209/how-perfectionism-hurts-relationships accessed on November 22nd 2018

How to Live With a Prefectionist

https://blogs.psychcentral.com/imperfect/2015/11/how-to-live-with-a-perfectionist/ accessed on November 22nd 2018

Versi Terbaru

28/06/2021

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ajeng Pratiwi


Artikel Terkait

Apakah Baik atau Buruk Menjadi Seorang Perfeksionis?

OCD vs OCPD, Apa Perbedaan antara Keduanya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 28/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan