Sementara itu, bagi orang yang ketagihan selingkuh tidak melihat perilakunya ini sebagai penyelewengan. Bagi mereka, berselingkuh adalah sebuah prestasi yang dapat dibanggakan. Maka itu, perbedaan antara orang yang mengubah selingkuh menjadi candu dengan mereka yang terperosok ke lubang tersebut secara tidak sengaja adalah niat awal.
Orang yang sering berselingkuh memang sudah memiliki niat tersebut sejak awal sebelum hubungan terjadi. Di sisi lain, kebanyakan pasangan yang tidak setia awalnya tidak berniat untuk berselingkuh sampai mereka menyukai lawan selingkuhannya.
Bahkan, orang yang senang selingkuh terkadang memiliki sifat oportunis, alias hanya mengambil keuntungan dari kesenangan apapun tanpa peduli apa yang dipikirkan orang lain.
Dalam hal ini, ketagihan selingkuh mungkin tidak langsung berhubungan dengan kecanduan seks, tapi lebih menunjukkan sifat tidak dewasa, egois, impulsif, atau perilaku antisosial.
Alasan orang kecanduan selingkuh

Kecanduan melakukan perselingkuhan memang bisa terjadi pada siapa saja meskipun sebagian dari Anda ingin tidak mempercayai kenyataan ini.
Menurut penelitian dari Archives of sexual behaviour menunjukkan bahwa orang yang pernah berselingkuh dari pasangan berisiko tiga kali lebih besar berperilaku sama. Pola ini pun bisa kembali terjadi di hubungan mereka selanjutnya.
Dampak dari perselingkuhan pun bertahan cukup lama bagi orang yang dikhianati, yaitu mereka akan mencurigai pasangannya empat kali lebih besar dalam hubungan selanjutnya.
Selain itu, tidak semua orang melakukan penyelewengan karena alasan yang sama. Hampir kebanyakan psikologi berpendapat bahwa perilaku ini mungkin terjadi karena adanya gangguan kepribadian atau trauma masa lalu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar