Menikah memang keputusan pribadi tetapi tak jarang banyak pihak yang justru turut campur bahkan cenderung memaksa, salah satunya keluarga. Lontaran pertanyaan “kapan nikah’ atau pernyataan “kok gak nikah-nikah’ kerap menjadi teror nyata yang tak jarang membuat stres apalagi jika datang dari keluarga sendiri. Agar tak lagi bingung dan stres memikirkan berbagai tuntutan ini, yuk lakukan beberapa hal ini saat dipaksa menikah.
Hal yang perlu dilakukan saat dipaksa menikah oleh keluarga
Ada banyak alasan mengapa seseorang belum menikah. Dari mulai belum menemukan pasangan yang tepat, belum yakin dengan pasangannya saat ini, atau mungkin masih memiliki tujuan karier yang ingin dicapai. Sayangnya, berbagai alasan ini kerap tak dipedulikan oleh pihak luar termasuk keluarga sehingga Anda terus diberondong omongan “ayo dong cepetan nikah’. Untuk mengatasinya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat dipaksa menikah, yaitu:
1. Tanggapi dengan santai
Menanggapi dengan serius tuntutan untuk menikah dari keluarga hanya akan membuat Anda stres. Untuk itu, bersikaplah sedikit lebih santai. Anggap saja permintaan menikah ini sebagai perwujudan kasih sayang. Awalnya pasti sulit tetapi lama-lama Anda akan kebal dan tak lagi sensitif.
Anda bisa saja menanggapinya dengan candaan seperti “jodohnya masih disimpan nih’ atau “tunggu tabungan tiga digit dulu yaa’. Memberikan jawaban yang tak terlalu serius akan jauh lebih baik ketimbang menanggapinya dengan kekesalan yang bisa menguras energi.
2. Ungkapkan alasannya
Jika candaan tak mempan untuk menghentikan semua paksaan tersebut, maka cobalah untuk mengungkapkan alasannya, apalagi pada orangtua. Terkadang orangtua merasa khawatir bahwa anaknya terlalu sibuk bekerja hingga lupa mencari pasangan hidup. Padahal nyatanya, bukan itu alasan mengapa hingga saat ini belum juga menikah. Agar orangtua Anda tak terus menuntut untuk menikah, maka ungkapkanlah alasan sebenarnya dengan jujur.
Menurut Rachel Sussman, terapis dan pakar hubungan di New York, mengutarakan alasan yang sebenarnya pada orangtua ataupun keluarga bisa jadi kuncinya. Dengan begitu, karena orang lain tidak banyak tahu kondisi Anda saat ini sampai memutuskan belum mau menikah dulu. Jadi. jangan pernah malu untuk membicarakan hal ini pada keluarga terutama orangtua.
Sebenarnya maksud orangtua menuntut Anda untuk segera menikah itu pasti baik. Mungkin mereka ingin mengantar Anda menikah selagi masih diberi kesehatan atau ingin segera menggendong cucu di masa tuanya. Namun, sering kali memang caranya kurang tepat.
Untuk itu coba atur waktu yang tepat dan katakan pada orangtua apa alasan Anda belum mau menikah. Katakan juga pada orangtua bahwa dengan menuntut terus menerus justru membuat stres dan semakin takut. Percayalah orangtua Anda pasti akan mengerti jika Anda menjelaskannya secara baik-baik. Anda juga bisa mempraktikkan cara ini pada anggota keluarga yang terus-terusan menanyai perihal pernikahan.
3. Alihkan pembicaraan
Jika kedua cara tersebut tak juga mempan, sebaiknya alihkan pembicaraan ketika mulai menjurus ke arah pernikahan. Anda berhak untuk tidak memberikan jawaban dan mengalihkannya ketika Anda mulai muak dengan berbagai tuntutan tersebut.
Jangan bebani diri sendiri dengan memikirkan tuntutan untuk menikah yang datang dari keluarga. Andalah yang punya kendali atas berbagai keputusan besar yang akan Anda buat dalam hidup termasuk menikah. Tidak ada aturan bahwa menikah haruslah cepat tetapi menikahlah kapan pun Anda merasa siap menjalaninya.