backup og meta

Codependent Relationship

DefinisiTanda-tandaBahayaCara mengatasi

Pernahkah Anda merasa sudah banyak berkorban demi pasangan, tetapi balasan yang didapatkan tidak setimpal? Jika iya, kemungkinan besar Anda sedang terjebak dalam situasi yang disebut codependent relationship.

Codependent Relationship

Apa itu codependent relationship?

Codependent relationship adalah pola hubungan yang membuat Anda ketergantungan pada persetujuan pasangan terhadap hampir semua keputusan yang dibuat.

Sebagai contoh, Anda sering menomorduakan kepentingan pribadi demi memenuhi kebutuhan pasangan.

Karena inilah, codependent relationship termasuk hubungan yang tidak sehat, seperti dikutip dari laman Simply Psychology.

Jenis hubungan ini juga membuat Anda memiliki ketergantungan secara emosional pada individu lain. Meski awalnya mungkin terasa penuh gairah, lama-kelamaan hubungan ini justru akan terasa melelahkan.

Pasalnya, hubungan yang sehat justru akan melibatkan identitas individu dan saling menghargai keputusan masing-masing.

Jenis hubungan ini umumnya disebabkan oleh trauma saat masih kecil. Pasalnya, keluarga memiliki peranan penting dalam perkembangan emosional yang terus terbawa sampai dewasa.

Tanda-tanda codependent relationship

Codependent relationship mungkin sering kali sulit disadari karena kedekatan secara individu merupakan hal yang wajar dalam sebuah hubungan.

Namun, beberapa hal berikut bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang menjalani hubungan yang terlalu bergantung satu sama lain. 

  • Tidak merasa puas dengan tujuan hidup di luar hubungan percintaan. 
  • Kecenderungan untuk menoleransi perilaku buruk pasangan, misalnya tindakan kasar atau perselingkuhan.
  • Merasa bersalah ketika tidak bisa memenuhi kebutuhan atau keinginan pasangan.
  • Enggan mengungkapkan perbedaan pendapat karena takut memicu konflik.
  • Terlalu fokus memikirkan perasaan orang lain sampai mengabaikan perasaan diri sendiri.

Salah satu contoh mudah perilaku kodependen adalah membatalkan janji bersama teman hanya karena pasangan malas ikut dan meminta Anda untuk tidak pergi.

Menurut penelitian dalam jurnal Addict Health (2016), codependency sering terbentuk pada pasangan yang sedang merawat pecandu narkoba.

Dalam penelitian ini disebutkan bahwa wanita yang berpasangan dengan pecandu membuat mereka kurang terbuka.

Pasalnya, para wanita ini memprioritaskan kebutuhan pasangan mereka yang membutuhkan perawatan.

Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua codependency relationship memiliki pasangan seorang pecandu dan tidak semua pasangan dengan pecandu memiliki hubungan ini. 

Bahaya berada dalam hubungan codependent terlalu lama

tanda toxic relationship

Membahagiakan pasangan memang hal yang perlu dilakukan dalam sebuah hubungan. Namun, menomorduakan kebutuhan diri sendiri hanya untuk berkorban demi pasangan bukan hal yang dianjurkan.

Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar Anda sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat. Pasalnya, jenis hubungan ini akan membuat Anda mengabaikan hal penting lainnya, termasuk mencintai diri sendiri.

Di samping itu, berikut adalah risiko lain yang bisa Anda alami jika menjalani codependent relationship.

  • Menguras perasaan hingga lelah mental.
  • Berisiko untuk memiliki krisis identitas.
  • Meningkatkan risiko stres, cemas, hingga depresi.
  • Mengabaikan kebutuhan pribadi, termasuk terkait kesehatan fisik dan kebahagiaan.
  • Kesulitan menetapkan batasan dalam hubungan sehingga tidak mampu berkata tidak terhadap ajakan pasangan yang sebenarnya merugikan diri Anda.

Pasangan yang menjalani codependent relationship mungkin terlihat bahagia dari luar. Namun, perlu diingat bahwa pola hubungan ini sangat tidak sehat.

Cara mengatasi hubungan kodependen

Menjalin hubungan dengan seseorang yang Anda sayangi memang bisa memberikan kebahagiaan, tetapi perlu diingat bahwa pasangan tidak seharusnya menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan Anda.

Oleh karena itu, coba lakukan beberapa hal berikut jika Anda merasa berada dalam hubungan kodependen.

  • Mengetahui perbedaan antara mengendalikan dan mendukung pasangan.
  • Memisahkan tujuan hidup pribadi dengan tujuan hidup bersama pasangan.
  • Melatih kemandirian emosional secara bertahap, misalnya melakukan sesuatu sendiri tanpa pasangan.
  • Membiarkan pasangan bertanggung jawab atas hidupnya sendiri tanpa harus selalu Anda awasi.
  • Meluangkan waktu untuk melakukan hobi atau hal-hal yang Anda sukai.
  • Mempelajari ciri-ciri hubungan tidak sehat, misalnya selalu dikontrol atau disudutkan.
  • Meluangkan waktu untuk bertemu keluarga dan teman dekat untuk menyadari bahwa Anda memiliki hubungan dengan orang selain pasangan.

Jika berbagai cara di atas tidak kunjung membuat hubungan Anda menjadi lebih baik, sebaiknya pertimbangkan untuk mendatangi psikolog atau konselor.

Kesimpulan

  • Codependent relationship adalah pola hubungan yang membuat Anda ketergantungan pada persetujuan pasangan.
  • Beberapa tanda hubungan ini adalah kecenderungan untuk menoleransi perilaku buruk pasangan, merasa bersalah ketika tidak bisa memenuhi kebutuhan pasangan, dan tidak merasa puas dengan tujuan hidup di luar percintaan.
  • Bahaya hubungan codependent adalah menimbulkan krisis identitas, meningkatkan risiko stres, mengabaikan kebutuhan pribadi, dan kesulitan menetapkan batasan dalam hubungan.
  • Coba atasi hubungan codependent dengan melatih kemandirian pasangan, mengetahui ciri-ciri hubungan tidak sehat, dan meluangkan waktu untuk bertemu dengan teman atau keluarga.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Are Codependent relationships unhealthy? (2023, October 1). Simply Psychology. Retrieved 04 August 2025, from https://www.simplypsychology.org/is-codependency-bad.html

Codependency: Signs of a Codependent relationship. (2025, July 15). HelpGuide.org. Retrieved 04 August 2025, from https://www.helpguide.org/relationships/social-connection/codependency

Panaghi, L., Ahmadabadi, Z., Khosravi, N., Sadeghi, M. S., & Madanipour, A. (2016). Living with Addicted Men and Codependency: The Moderating Effect of Personality Traits. Addiction & Health. Retrieved 04 August 2025, fromhttps://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5115643/

Co-dependency. (n.d.). Mental Health America. Retrieved 04 August 2025, from https://mhanational.org/resources/co-dependency/

Versi Terbaru

19/08/2025

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

5 Ciri Pacar Suka Mengatur dan Cara Menghadapinya

Situationship, Hubungan Romantis Tanpa Arah yang Jelas


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Nabila Azmi · Diperbarui 19/08/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan