Daya tarik laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam pertemanan lintas-gender mungkin bisa timbul dari efek paparan berulang. Dalam psikologi, ini adalah efek ketika seseorang sudah sangat terbiasa berada dekat dengan orang lain dalam jangka waktu panjang dan berulang, dan kemudian mulai menurunkan kewaspadaan dirinya dari waktu ke waktu. “Dinding” keteguhan hati mereka mereka mulai runtuh dan mereka akan mulai menyukai orang tersebut. Ini merupakan hal yang normal dan terjadi pada setiap orang.

Hal ini pun diiyakan oleh Windfried Sedhoff, pakar kesehatan mental asal Brisbane, yang mengatakan bahwa jika sahabat Anda (yang lawan jenis) sudah dapat memenuhi segala ekspektasi dan hasrat yang Anda miliki soal hubungan romantis, ini dapat mencegah terjadinya hubungan pertemanan platonis yang murni dan bermakna, dilansir dari News.
Di sisi lain, sebuah hubungan pertemanan murni tanpa nafsu seksual bisa saja terjadi — tapi semua tergantung pada siapa Anda bertanya. Pengalaman [ertemanan antar satu pasangan bisa berbeda dengan yang lain. Lagipula, persahabatan itu sendiri merupakan hal yang subjektif.
Bukan berarti friendzone merupakan zona terkutuk
Laki-laki dan perempuan bisa menjadi teman sejati. Hanya saja, kadang dorongan naluriah manusia untuk bereproduksi menghalangi kemulusan persahabatan Anda berdua. Tapi, daya tarik seksual hanyalah sebatas daya tarik, bukan berarti perlu ditindaklanjuti. Wajar untuk menganggap sahabat Anda menarik secara fisik dan seksual. Lagipula, kita semua adalah manusia biasa. Yang penting adalah memiliki batas-batas yang sehat.

Terlepas dari segala kebutuhan manusiawi, sebuah hubungan antar dua insan (baik nonromantis maupun romantis) tidak melibatkan kontrak, transaksi, sistem imbalan, atau hal semacam itu. Ditambah lagi, seseorang yang bersikap baik terhadap teman lawan jenisnya tidak berarti otomatis menjadikan mereka memenuhi syarat Anda sebagai jodoh sehidup semati, atau menjadikan Anda layak mendapatkan kesempatan untuk mengarungi hubungan romantis bersamanya.
Menjadi seseorang dengan kepribadian baik adalah satu karakter yang diharapkan untuk dimiliki oleh setiap manusia di setiap interaksi sosial dengan orang lain, dengan atau tanpa iming-iming romantisme.
Jangan ngambek jika Anda di-friendzone
Kita tidak hidup dalam sebuah cerita komedi romantis di mana jika seorang pria terus nempel pada seorang gadis, keduanya akan saling jatuh cinta. Manusia dalam kehidupan nyata jauh lebih rumit dari cerita dua dimensi. Jika si perempuan tidak membalas perasaan romantis teman pria mereka, mereka mungkin memiliki alasan tertentu. Apapun alasannya untuk menolak cinta Anda, itu tetap valid.
Tanggung jawab Anda sebagai teman adalah untuk menghormati keputusannya sebagai sesuatu yang wajar, terlepas apakah kita setuju dengan mereka atau tidak. Bukannya menuding mereka melempar Anda ke jurang friendzone yang kelam dan tak berujung. Keberhasilan persahabatan lintas-gender bergantung pada seberapa baik kedua pihak berkomunikasi dan menghormati satu sama lain.