Banyak orang baik yang sudah menikah mengatakan bahwa tahun pertama pernikahan merupakan masa-masa tersulit. Alasannya, ini merupakan masa penyesuaian bagi keduanya. Selain itu, tahun awal pernikahan juga adalah masa bagi pasangan untuk membangun pondasi rumah tangga yang menentukan perjalanan rumah tangga kelak. Lantas, benarkah tahun pertama pernikahan menjadi waktu tersulit seperti anggapan kebanyakan orang?
Banyak masalah yang muncul di tahun pertama pernikahan
Rachel A. Sussman, seorang pakar hubungan di Sussman Counseling di New York menyatakan bahwa orang yang mengalami berbagai masalah di tahun pertama pernikahan biasanya mereka yang tidak membahas secara tuntas masalah yang terjadi selama masa pacaran atau saat pendekatan sebelum menikah. Pasangan yang mengalami hal ini biasanya tidak membahas hal-hal yang cukup penting seperti:
- Kebiasaan sehari-hari.
- Pembagian waktu antara waktu kerja, waktu untuk sendiri, dan waktu untuk keluarga.
- Masalah keuangan.
- Pembagian pekerjaan rumah tangga.
Selain itu, berbagai tantangan dan perbedaan yang terjadi juga bisa berkontribusi pada masalah adaptasi di antara kedua belah pihak. Berbagai hal penting lainnya yang biasanya memicu pertengkaran yaitu:
- Pandangan seputar rencana masa depan.
- Perbedaan cara dalam menyelesaikan masalah.
- Memiliki keputusan yang berbeda.
- Mengedepankan ego masing-masing.
Menurut Ronald Katz, Ph.D., terapis hubungan di New York mengungkapkan bahwa masalah-masalah tersebut terjadi karena pasangan yang berada di tahun awal pernikahan masih belum menyadari jika mereka adalah satu kesatuan.
Oleh karenanya perbedaan-perbedaan kecil yang tidak sesuai keinginan bisa menjadi masalah yang diperdebatkan akibat mengedepankan ego masing-masing. Selain itu, kedua belah pihak juga belum menyadari komitmen nyata yang dibuatnya.
Komunikasi menjadi kunci utama dalam pernikahan
Itulah sebabnya para terapis pernikahan menekankan pentingnya komunikasi sebelum, selama, dan sesudah proses pernikahan itu berlangsung.
Cobalah untuk menemukan pola komunikasi Anda dan pasangan sehingga berbagai masalah yang muncul akibat komunikasi yang buruk bisa dihindari. Dengan memperbaiki pola komunikasi juga Anda dan pasangan akan selalu berusaha menemukan jalan tengah dari setiap permasalahan yang menimpa.
Intinya adalah menyadari bahwa Anda dan pasangan bukan lagi dua orang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Akan tetapi, Anda dan pasangan sekarang merupakan satu kesatuan yang perlu saling menguatkan untuk mencapai tujuan bersama.
Sussman menyatakan bahwa pernikahan pasti akan menghadirkan tantangan tersendiri. Namun bukan berarti hal tersebut dapat merusak kebahagiaan pasangan yang baru saja menikah.
Justru segala tantangan yang biasanya muncul di tahun pertama pernikahan bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi lebih besar lagi di kemudian hari.
Karena tidak ada pernikahan yang terjadi tanpa konflik. Namun, pernikahan yang sehat berisikan dua orang yang selalu berjuang bersama-sama untuk mengatasi perbedaan yang ada demi kebahagiaan bersama.