Tampilan buih gelembung soda yang terlihat menyegarkan, kadang membuat seseorang jadi tidak tahan untuk tidak minum minuman bersoda. Sensasi menggelitik di tenggorokkan juga sering membuat orang jadi ingin minum soda di cuaca terik. Akan tetapi tahukah Anda, bahwa minuman kaleng soda yang Anda biasa minum itu menyimpan bahaya besar untuk tubuh Anda? Apa saja bahaya minum soda untuk kesehatan?
Fakta minum minuman soda
Di Amerika, sumber kalori terbesar yang didapat masyarakatnya bukan dari sayuran, roti, pasta, atau burger, melainkan dari minuman bersoda. Rata-rata orang Amerika mengonsumsi 2 botol soda per hari. Hal ini sudah menjadi sebuah rahasia umum Kebiasaan ini sama dengan mengonsumsi 18-20 sendok teh gula hanya dari 2 kaleng minuman.
Dalam minuman soda ukuran kecil 350 ml setara dengan 100 kalori, 40 gram gula, atau 9 sendok teh gula. Padahal , asupan gula per hari untuk tubuh normalnya berkisar 4 sendok teh saja.
Dalam 20 tahun terakhir, konsumsi gula telah meningkat. Dalam waktu sesingkat itu, konsumsi gula di Amerika Serikat telah naik 519% (dari 11 kg menjadi 61 kg gula per orang per tahun).
Hubungan antara kenaikan konsumsi gula dan penyakit kronis seperti seperti diabetes, gangguan metabolisme, hipoglikemia, candidiasis, atau lemahnya sistem imun juga jadi sangat umum terjadi.
Selain itu, faktanya minum minuman yang mengandung pemanis akan meningkatkan risiko penyakit jantung sebanyak 20%. Harvard School of Public Health menemukan bahwa risiko ini meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi gula.
Bagaimana kalau diganti dengan diet soda rendah kalori?
Diet Soda atau minuman bersoda yang rendah kalori kini menjadi salah satu klaim alternatif minum soda tapi tetap sehat. Apa itu diet soda?Apa benar sehat?
Diet soda adalah minuman berkarbonasi bebas kalori, namun memiliki pemanis berupa aspartame, suclarose, acesulfame-kalium, dan pemanis lainnya yang tidak berkalori.
Secara umum, minuman soda jenis ini tidak berbahaya bagi kesehatan, keseimbangan tubuh, atau komposisi tubuh. Namun, penelitian baru-baru ini menyebutkan diet soda memiliki kaitan dengan masalah kesehatan.
Memang belum ada penelitian yang membuktikan bahwa diet soda memiliki risiko kesehatan jangka panjang, namun ada berbagai penyakit yang dikaitkan dengan efek dari diet soda.
Kandungan seperti pemanis buatan, yang ditemukan pada diet soda, memiliki rasa manis yang lebih kuat dibandingkan dengan gula. Brooke Alpert, RD, penulis The Sugar Detox, yang dikutip situs Health, menyebutkan bahwa pemanis ini dapat menyebabkan memudarnya indra pengecap kita terhadap makanan yang mengandung pemanis alami, seperti buah.
Apa saja bahaya minum soda kebanyakan?
Pada umumnya, kebanyakan minum minuman bersoda (diet soda ataupun soda biasa) buruk bagi kesehatan Anda. Salah satu studi telah membuktikan bahaya minum soda terlalu banyak.
Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa siapapun yang meminum diet soda secara rutin lebih berisiko 40% terkena serangan jantung atau stroke. Di bawah ini adalah 6 fakta buruk tentang bahaya minum soda untuk kesehatan Anda dilihat dari kandungan di dalamnya:
Aspartame: Bahan utama pada diet soda ini dapat meningkatkan rasa lapar, jadi meski yang Anda minum itu bebas kalori, Anda dapat berakhir dengan makan lebih banyak.
Pewarna karamel: pewarna coklat yang mengandung 2-methylimidazole and 4-methylimidazole akan berdampak pada paru-paru, hati, dan kanker tiroid.
Sodium: Diet soda sangat berkaitan dengan risiko stroke, dan peneliti beranggapan bahwa kadar sodium tinggilah yang menjadi penyebabnya. Kebanyakan sodium dalam tubuh bisa sebabkan hipertensi
Phosphoric Acid dan Kafein: peneliti berspekulasi bahwa Phosphoric acid dan kafein yang terkandung dalam soda juga menyebabkan osteoporosis. Hal ini merupakan masalah bagi wanita. Sekelompok peneliti menemukan bahwa seorang wanita yang diketahui mengonsumsi 3 soda dalam seminggu, rata-rata 4% memiliki tulang yang keropos pada bagian yang penting di pinggang dibanding para wanita yang meminum minuman lain.
Perasa buatan: Gula bukanlah satu-satunya bahan pada soda yang dapat merusak gigi Anda. Kandungan asam pada soda sangatlah tinggi (dengan pH 3.2) demikian juga dengan perasa makanan buatan (seperti jahe, cheri, dan lemon-lime) yang telah terbukti juga berkontribusi dalam proses erosi enamel gigi. Gigi Anda jadi mudah kuning dan bolong.
Bisphenol A (BPA): BPA adalah disruptor endokrin yang berhubungan dengan apapun tentang penyakit jantung, gangguan reproduksi, kegemukan, dan gangguan sistem imun tubuh. Kaleng dan botol plastik yang dijadikan wadah minuman bersoda dapat mengontaminasi minuman Anda dengan BPA.
Phil adalah praktisi kesehatan dan seorang ahli transformasi tubuh starfitnesssaigon.com. Hubungi Phil di phil-kelly.com atau Facebook.com/kiwifitness.philkelly
[embed-health-tool-bmi]