Apakah Anda sering mengalami gejala-gejala seperti ada yang mengganjal di mata, mata memerah dan berair, atau jadi sensitif terhadap cahaya silau? Hati-hati, artinya Anda berisiko mengalami mata kering. Mata kering memang bisa terjadi pada siapa saja, tapi orang yang berusia lanjut (lansia) lebih rentan mengalaminya. Sebagai cara mengatasi mata kering, dokter mata Anda mungkin akan menyarankan empat hal berikut ini, tergantung pada kondisi mata dan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Berbagai cara mengatasi mata kering
1. Air mata buatan
Cara mengatasi mata kering yang pertama adalah dengan menggunakan air mata buatan. Metode ini bisa diterapkan pada penyakit mata kering yang ringan hingga parah. Air mata buatan biasanya akan diberikan dalam bentuk obat tetes, salep, hingga gel.
Obat-obat tersebut bekerja dengan cara meningkatkan cairan pelembap (lubrikasi) pada mata dan mengurangi penguapan air mata, sehingga mata tak mudah kering. Obat tetes mata lebih sering dipilih karena paling mudah dan nyaman ketika digunakan. Obat dalam bentuk tetes bisa digunakan sampai 4 kali dalam sehari, sesuai anjuran dokter Anda.
Sementara itu, obat yang berbentuk salep atau gel disarankan untuk dipakai saat malam hari saja. Ini karena teksturnya lebih kental dan dapat mengaburkan penglihatan.
Dari beragam pilihan obat air mata buatan yang tersedia di pasaran, usahakan untuk selalu menggunakan obat yang tidak memiliki kandungan bahan pengawet, terutama pada pemakaian jangka panjang.
2. Tambah asupan asam lemak omega-3
Penelitian terakhir dalam jurnal Ophthalmology tahun 2013 mendapatkan bukti bahwa peningkatan konsumsi asam lemak esensial omega-3 selama satu bulan dapat membantu meningkatkan produksi air mata dan menurunkan penguapan. Asam lemak omega-3 bisa didapatkan dalam bentuk suplemen ataupun melalui makanan sehari-hari.
Beragam jenis makanan yang mengandung omega-3 dalam jumlah tinggi antara lain:
- Sayuran berdaun hijau
- Minyak zaitun
- Ikan tuna, salmon, dan sarden
- Kacang-kacangan
- Biji rami
- Telur yang diperkaya omega-3
- Alpukat
3. Siklosporin
Siklosporin merupakan obat tetes mata yang bersifat antiradang. Obat ini mengandung siklosporin 0,05 persen dan baru digunakan pada penyakit mata kering yang sedang hingga berat.
Obat ini digunakan sebanyak satu tetes setiap 12 jam (2 kali sehari). Apabila digunakan bersamaan dengan air mata buatan, beri jeda selama 15 menit agar masing-masing obat bisa menyerap sempurna pada mata Anda.
Efek samping yang paling sering dirasakan adalah rasa panas pada seminggu pertama pemakaian obat. Pada umumnya, kemajuan baru akan dirasakan setelah pemakaian selama kurang lebih sebulan.
4. Menutup lubang air mata (pungta)
Prosedur ini akan dilakukan ketika penyakit mata kering yang diderita cukup berat. Pungta atau saluran air mata dapat ditutup secara sementara menggunakan silikon atau kolagen. Pemasangan penyumbat pungta akan dilakukan oleh dokter spesialis mata. Sedangkan jika harus ditutup secara permanen, dokter mungkin menggunakan laser atau kauter.
Selain empat cara mengatasi mata kering di atas, hal lain yang juga dapat membantu untuk mengurangi gejala dari mata kering adalah perubahan gaya hidup. Misalnya dengan menghindari paparan asap rokok, menjaga kelembapan udara di sekitar Anda (misalnya dengan menggunakan humidifier atau alat pelembap udara), serta membatasi penggunaan gadget yang bisa menyebabkan mata lelah.
Namun, jika cara di atas tidak cukup membantu mengatasi mata kering yang Anda alami atau justru terasa semakin mengganggu, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter spesialis mata. Cari dokter spesialis mata terdekat dari lokasi Anda dan booking melalui platform Hello Sehat.
[embed-health-tool-bmi]