backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Dampak Negatif Menonton Drama Korea untuk Mata, Jangan Diabaikan, Ya!

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fatin Nur Jauhara · Tanggal diperbarui 07/09/2022

    Dampak Negatif Menonton Drama Korea untuk Mata, Jangan Diabaikan, Ya!

    Apakah Anda suka menonton drama Korea? Jalan cerita yang menarik ditambah pemain-pemainnya yang tampan dan cantik membuat drama Korea banyak digemari. Saking sukanya, banyak orang menontonnya seharian tanpa jeda. Padahal, dampak negatif menonton drama Korea mengintai mata Anda, lho!

    Fenomena Drama Korea di Kalangan Masyarakat

    anak punya media sosial

    Adanya Streaming platform mengubah cara kita mendapatkan tontonan hiburan. Ditambah adanya pandemi, streaming platform kini menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan hiburan tanpa harus ke bioskop. 

    Oleh karenanya, menonton lewat streaming platform sangat memudahkan karena bisa dinikmati kapan pun dan di mana pun.

    Akibatnya, banyak orang lupa waktu. Padahal menonton drama Korea terlalu lama juga punya dampak negatif untuk mata

    Dilansir dari Shanghaiist, perempuan asal Cina yang berumur 20 tahun hampir buta karena menonton drama Korea selama 18 jam. 

    Setelahnya, perempuan tersebut mengeluhkan rasa sakit yang tajam di mata, pandangan buram, dan sakit kepala. 

    Keesokan harinya keluhan bertambah parah hingga Ia memutuskan untuk memeriksakan ke dokter. Sesampainya di dokter, perempuan tersebut didiagnosis glaukoma akut dan hampir buta jika tidak segera ke dokter.

    Meski tak ada kasus ekstrem akibat menonton drama korea, di Indonesia sendiri drama Korea telah menjadi tontonan wajib sebagian besar remaja hingga dewasa. 

    Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Rastati, at all tahun 2020 di Indonesia, lebih dari 90% responden mengaku menonton drama Korea. 

    Sebanyak 842 dari 924 responden mengatakan menonton drama Korea selama pandemi dibanding sebelum pandemi. 

    Berdasarkan hasil survei yang sama,  mereka menonton drama Korea sebanyak 6 kali seminggu dengan rata-rata 4,6 jam per hari.

    Tingginya penonton drama korea ini tak lepas dari adanya pandemi yang mengharuskan orang-orang berada di rumah. 

    Semua aktivitas seperti bekerja, mencari hiburan, hingga bercengkrama dengan kerabat semua dilakukan secara virtual.

    Sayangnya, banyak yang masih belum menyadari dampak negatif akibat menonton drama Korea terlalu lama untuk kesehatan mata.

    Dampak negatif akibat terlalu lama menonton drama korea

    urat mata merah

    Menatap layar kaca dengan periode waktu yang lama per harinya dapat menimbulkan gangguan kesehatan khususnya mata.

    Kelelahan otot mata dan mata merah tak jarang sering dikeluhkan mereka yang menatap layar kaca dengan waktu lama.

    Kelelahan otot mata

    Kelelahan otot mata adalah kondisi umum yang sering terjadi pada mereka yang menatap layar kaca atau gadget dalam jangka waktu yang lama. 

    Kelelahan otot mata akan mengakibatkan sakit kepala dan pandangan sulit fokus atau buram. 

    Kondisi ini menjadi dampak negatif menonton drama Korea seharian yang bisa muncul.

    Mata merah

    Mata merah terjadi saat air mata tidak mencukupi untuk melumasi mata. Ketika mata memerah, biasanya akan terasa perih. 

    Hal ini terjadi karena saat menyaksikan drama Korea, mata kita akan lebih jarang untuk berkedip. 

    Maka mata akan cenderung mengering dan memerah.

    Saat hal ini terjadi, Anda akan merasakan mata perih, buram, berair, dan sensitif terhadap cahaya.

    Banyak orang yang gagal menyadari bahwa mereka sedang mengalami kelelahan otot mata dan mata merah.

    Maka, saat Anda merasakan gejala di atas, segera istirahatkan mata dari tontonan drama Korea, ya.

    Tips nyaman menonton drama korea

    efek nonton korea

    1. Istirahatkan mata

    Pada pergantian episode coba untuk istirahatkan mata sejenak. Disela-sela waktu tersebut, Anda dapat memerhatikan sekitar, melakukan peregangan badan dan mata. Jangan lupa untuk sering berkedip. 

    Manusia umumnya berkedip sebanyak 15 kali per menit. Tetapi saat menatap gadget kita hanya berkedip sebanyak 5-7 kali per menitnya. 

    Padahal, berkedip merupakan salah satu cara mata untuk melembapkan kembali permukaan mata.

    Dengan mengistirahatkan mata, dampak negatif akibat maraton menonton drama Korea bisa dihindari.

    2. Nyalakan lampu

    Saat layar gadget lebih terang dari ruangannya, mata akan bekerja lebih keras untuk melihat layar kaca. 

    Jadi, pastikan Anda menyesuaikan cahaya gadget dengan ruangan di sekitar, ya.

    3. Jaga jarak pandang dengan gadget

    Idealnya jarak antara TV dengan penonton adalah 2,5 – 3 meter. Selain jarak, tinggi TV dengan tinggi mata juga harus disesuaikan.Hal ini akan membantu mengurangi kelelahan otot mata dan mata merah.

    Hal ini juga berlaku jika Anda menontonnya menggunakan laptop atau handphone. Jangan menonton terlalu dekat apalagi sambil berbaring.

    4. Batasi waktu menonton

    Putuskan berapa lama waktu yang diinginkan untuk menonton drama korea. Misalnya, maksimal dua episode per hari. 

    Maka, atur stopwatch atau alarm selama 2 jam waktu untuk menonton drama korea. Setelah alarm berbunyi, pindah dan lakukan aktivitas lain.

    Hal ini dilakukan semata-mata agar Anda tidak merasakan dampak negatif dari menonton drama Korea untuk mata.

    5. Gunakan obat tetes mata

    Ketika mata sudah mulai terganggu seperti, merah, gatal, dan berair, gunakan obat tetes mata untuk mengembalikan kelembapan yang hilang saat menonton drama Korea.

    Salah satu kandungan penting yang terdapat di obat tetes mata adalah Tetrahydrozoline Hydrochloride. Kandungan ini dapat meredakan kemerahan di mata akibat iritasi ringan. 

    Sebenarnya, menonton drama Korea sebatas untuk hiburan adalah hal yang wajar dan boleh-boleh saja. Namun, perhatikan juga dampak negatif akibat menonton drama Korea, ya.

    Jangan sampai Anda keasyikan nonton dan lupa waktu sehingga abai terhadap kesehatan mata.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Fatin Nur Jauhara · Tanggal diperbarui 07/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan