Makanan atau minuman yang Anda makan tidak hanya berpengaruh pada status gizi serta berat badan, namun juga bisa menyebabkan pH di dalam tubuh berubah. Nilai pH normal dalam tubuh adalah sekitar 7,4, sedangkan pada masing-masing makanan maupun minuman memiliki pH-nya tersendiri. Lalu apakah jika mengonsumsi makanan atau minuman yang asam dapat mengubah pH dan mengganggu kesehatan?
Apakah itu pH asam?
pH merupakan suatu ukuran yang menunjukkan apakah sesuatu hal tersebut asam, basa, atau netral. Keasaman diidentifikasikan sebagai pH 0 hingga 7, sedangkan basa ditunjukkan dengan nilai pH lebih dari 7 sampai 14. Di dalam tubuh, diketahui bahwa setiap bagian di dalam tubuh memiliki pH yang berbeda-beda. Contohnya, darah di dalam tubuh seseorang yang sehat memiliki nilai pH sebesar 7,35 hingga 7,45 di mana keadaan tersebut termasuk dengan keadaan basa. Sementara pH di perut cukup asam, yaitu sebesar 3,5. Keadaan asam ini membuat makanan mudah tercerna dan terpecah menjadi zat yang lebih sederhana.
Apa saja jenis makanan ber-pH asam?
Untuk mempertahankan fungsi tubuh maka, pH di dalam tubuh harus seimbang dan terjaga. Jika terjadi sedikit perubahan terhadap nilai pH, ini akan mempengaruhi keseluruhan fungsi tubuh seseorang. Asidosis akan terjadi ketika pH tubuh berubah menjadi terlalu asam, yang mungkin saja dipengaruhi oleh makanan yang memiliki pH asam. Beberapa contoh makanan yang memiliki pH cenderung asam yaitu:
- Produk susu, seperti keju dan mentega
- Berbagai makanan olahan
- Daging segar maupun daging olahan, seperti daging kornet
- Soda dan berbagai minuman manis
- Makanan yang tinggi protein dan beberapa jenis suplemen
- Beberapa jenis ikan
- Gula
- Kopi dan alkohol
- Beberapa jenis buah jeruk, memiliki pH yang cukup asam yaitu sekitar 3 sampai 4
Lalu, apa yang akan terjadi kalau kita makan terlalu banyak makanan ber-pH asam?
Nilai pH tubuh yang normal mungkin akan terganggu atau akan mengalami sedikit perubahan. Sedikit saja perubahan pH yang terjadi, maka dampak yang ditimbulkan cukup fatal. Saat tubuh menjadi asam, maka sistem saraf pusat akan mengalami depresi dan tentu saja menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti risiko mengalami kanker, gangguan pada fungsi hati, serta berbagai penyakit jantung.
Gejala ringan yang mungkin ditimbulkan dari perubahan pH ini adalah depresi, sakit kepala, perubahan suasana hati, gusi menjadi sensitif, kuku dan rambut rapuh, serta gangguan sistem pencernaan. Sedangkan perubahan pH mencapai angka di bawah 7 bisa menyebabkan seseorang koma bahkan meninggal.
Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition melibatkan sebanyak 9 ribu perempuan yang dilihat pola makannya selama 7 tahun. Dari penelitian tersebut diketahui sebagian besar perempuan tersebut memiliki risiko tinggi untuk mengalami kerapuhan tulang akibat mengonsumsi makanan protein hewani terlalu banyak, dan kurang konsumsi sayur-sayuran yang kemudian menyebabkan asidosis kronis pada tubuh.
Bagaimana cara mencegah tubuh agar tidak menjadi asam?
Kebalikan dari asam adalah basa. Ketika tubuh terlalu asam, maka yang harus dilakukan adalah membuatnya kembali ke pH normal yaitu tidak asam dan tidak juga basa. Anda bisa mengonsumsi makanan yang cenderung memiliki pH basa, seperti pada sayur dan buah. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California, menyatakan bahwa mengonsumsi makanan yang cenderung basa seperti buah dan sayur setidaknya 3 porsi dalam sehari dapat menjaga keseimbangan pH di dalam tubuh. Selain itu, mengonsumsi makanan yang memiliki pH cenderung basa juga dapat menjaga tubuh kehilangan massa otot, dan meningkatkan kemampuan mengingat.
Sumber makanan yang mempunyai pH basa yaitu:
- Kacang kedelai
- Telur
- Madu
- Hampir semua jenis sayur-sayuran
- Hampir semua jenis buah-buahan, kecuali buah-buahan yang memiliki rasa asam seperti jeruk
- Rempah-rempah
Pentingnya menyeimbangkan pH tubuh
Perubahan pH sebanyak 0,2 saja dapat menyebabkan kematian, karena itu sangat penting untuk menjaga keseimbangan pH. pH tubuh dipengaruhi oleh makanan yang kita makan dan Anda bisa menjaga keseimbangan tersebut dengan cara mengonsumsi sumber makanan yang tepat serta seimbang. Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran merupakan salah satu cara yang tepat untuk mencegah asidosis terjadi. Selain itu, kurangi sumber makanan yang mengandung gula yang tinggi, karena hal tersebut akan menimbulkan berbagai dampak buruk bagi tubuh.
BACA JUGA
- Benarkah Makan Bayam Dapat Meningkatkan Asam Urat?
- 8 Makanan Penyebab Maag dan Gangguan Asam Lambung
- Apakah Makanan Dengan pH Basa Lebih Sehat?
[embed-health-tool-bmi]