Kebiasaan mengompol pada lansia sering kali disalah persepsikan sebagai hal yang wajar. Apabila kondisi tersebut terjadi berulang dalam rentan waktu yang lama, bisa menjadi tanda mengidap penyakit lain, lho. Hati-hati jangan sampai terlambat menyadari, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Normalkah lansia sering mengompol?
Kebiasaan mengompol atau inkontinensia urine adalah hal yang cukup banyak dialami lansia.
Namun, kondisi ini tidak boleh dianggap sebagai hal yang normal terlebih bila intensitas mengompol tergolong sering sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tahukah Anda?
Dibandingkan dengan pria, kasus mengompol banyak terjadi pada wanita. Terbukti dalam situs Kemenkes, kasus mengompol pada wanita tercatat 1 hingga 2 kali lebih sering dibandingkan pria, dengan frekuensi yang terus meningkat seiring pertambahan usia dan kondisi fisik yang semakin rapuh. Bahkan peneliti lain memperkirakan sekitar setengah dari semua wanita berusia 50 tahun ke atas mengalami inkontinensia urine.
Sementara itu, pada pria, sulit menahan buang air kecil dialami oleh sekitar 2 hingga 15 persen pria berusia 15 hingga 64 tahun.
Penyebab lansia sering mengompol
Sebelum membahas apa saja yang menjadi penyebab sering mengompol pada lansia, Anda perlu ketahui frekuensi buang air kecil normalnya adalah 6 sampai 7 kali dalam kurun waktu 24 jam.
Tentunya, ini bergantung pada seberapa banyak cairan yang Anda minum dan jenisnya. Jadi, bila orangtua buang air kecil dengan jumlah yang lebih sering daripada batas normal maka perlu diwaspadai sebagai tanda adanya penyakit.
Adapun beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya sering mengompol pada lansia, berikut ini penjelasannya.
1. Otot kandung kemih melemah
Seiring bertambahnya usia, otot-otot kandung kemih kehilangan elastisitasnya, sehingga tidak dapat meregang dengan baik untuk menampung urine dalam jumlah besar. Akibatnya, kandung kemih akan sering terasa penuh meskipun hanya berisi sedikit urine.
Selain itu, otot sfingter yang berfungsi mengontrol pengeluaran urine dari kandung kemih, juga melemah.
Hal tersebut membuat urine lebih mudah bocor, terutama saat ada tekanan tambahan, seperti saat batuk, tertawa, atau bersin.
2. Otot kandung kemih terlalu aktif
Dorongan buang air kecil yang tak terkendali pada lansia bisa disebabkan oleh otot kandung kemihnya yang terlalu aktif.
Dalam hal ini momen seperti kehamilan, persalinan, dan menopause dapat memengaruhi kesehatan jaringan uretra yang ada pada kandung kemih menjadi lebih sensitif dan mudah terangsang.
Biasanya, otak akan memberi sinyal “waktunya buang air” saat kandung kemih Anda terisi. Namun, pada kasus kandung kemih yang terlalu aktif, otot kandung kemih berkontraksi sendiri tanpa peringatan sehingga Anda tiba-tiba mengompol.
3. Kerusakan syaraf karena penyakit diabetes
Penyakit diabetes juga dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mengontrol buang air kecil.
Dalam American Diabetes Association, disebutkan bahwa kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama dapat merusak saraf yang mengontrol fungsi kandung kemih. Akibatnya, kemampuan tubuh untuk mengatur pengeluaran urine terganggu.
4. Gangguan prostat pada pria
Pada pria berusia 45 sampai 50 tahun, prostat akan membesar dan dapat menekan uretra.
Hal ini dapat menghambat aliran urine, sehingga sulit untuk melakukan pengosongan kandung kemih secara menyeluruh.
Maka dari itu, gangguan prostat dapat menyebabkan kebocoran urine atau dorongan mendadak untuk buang air kecil.
Dampak lansia sering mengompol
Kondisi inkontinensia urine atau hilangnya kontrol kandung kemih menimbulkan dampak, baik fisik maupun psikis.
Beberapa lansia mungkin akan membatasi asupan cairan untuk mengurangi mengompol yang justru dapat menyebabkan dehidrasi.
Secara psikis, mengompol dapat membuat lansia merasa malu dan stres terutama jika tinggal dengan anggota keluarga lain atau di panti jompo.
Sementara itu, lansia dengan mobilitas terbatas mungkin juga akan kesulitan mencapai toilet tepat waktu, sehingga dapat memperburuk inkontinensia urine.
Apabila tergesa-gesa untuk ke toilet bisa meningkatkan risiko jatuh, terutama jika lingkungan tidak mendukung, seperti lantai licin atau penerangan minim.
Cara mengatasi kebiasaan sering mengompol pada lansia
Meskipun kebiasaan sering mengompol tidak berbahaya, tapi tak jarang kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada berbagai cara mengatasi lansia sering buang air kecil, salah satunya mengubah gaya hidup dengan mencukupi kebutuhan cairan supaya tidak memperburuk kondisi kandung kemih.
Selanjutnya melakukan latihan kegel untuk memperkuat otot dasar panggul yang membantu mengontrol aliran urine.
Hal yang tak kalah penting, memberikan dukungan moral kepada lansia untuk mengurangi rasa malu dan stres karena sering mengompol.
Supaya kesayangan tetap nyaman beraktivitas sehari-hari, Anda dapat menyediakan popok khusus dewasa Confidence yang hadir dengan 2 tipe, yakni perekat dan celana.
Untuk tipe celana, Confidence Pants Tipis dan Pas di Badan berbahan elastis seperti memakai celana dalam biasa, serta daya serap ekstra hingga 12 jam.
Confidence Pants Ekstra Serap juga memiliki daya serap hingga 12 jam, ekstrak aloe vera, dan juga berukuran tipis dan pas di badan.
Sementara untuk lansia yang berbaring atau bedridden, bisa menggunakan tipe perekat Confidence Classic Day dan Confidence Classic Night dengan teknologi sentuhan lembut dan daya serap ekstra sehingga mudah kering.
Selain menerapkan cara di atas, Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, terlebih jika mengompol disebabkan oleh penyakit tertentu.
[embed-health-tool-bmi]