Trikiasis adalah kondisi di mana bulu mata tumbuh ke arah yang salah yaitu menuju ke bola mata. Hal ini dapat terjadi pada bulu di seluruh kelopak mata, atau hanya sebagian mata saja.
Oleh karena salah tumbuh, kondisi ini membuat bola mata dan kulit di sekitarnya menjadi iritasi, bahkan dapat menyebabkan rasa nyeri dan berair.
Kondisi bulu mata tumbuh ke arah yang salah dapat diakibatkan oleh adanya cedera, inflamasi (peradangan), dan masalah-masalah lainnya pada mata atau kesehatan secara keseluruhan.
Pada kondisi yang cukup parah, bulu mata yang mengenai bola mata berpotensi menyebabkan terjadinya luka dan gangguan penglihatan.
Sayangnya, sangat sulit untuk menemukan pengobatan atau penanganan yang dapat menyembuhkan trikiasis secara tuntas. Pengobatan dan penanganan umumnya tergantung pada kelainan anatomi yang menyebabkan salah arah pada bulu mata.
Trikiasis adalah kondisi gangguan mata yang cukup jarang terjadi. Jumlah persis dari kasus kejadiannya tidak diketahui secara pasti. Namun, jenis trikiasis yang ringan dan terjadi hanya pada sebagian bulu mata cukup umum ditemukan.
Lain halnya dengan jenis yang terjadi pada seluruh bagian kelopak mata. Kondisi ini jauh lebih jarang ditemukan, dan biasanya dijumpai di negara-negara dengan wabah trakoma, seperti negara-negara di Afrika dan Timur Tengah.
Kelainan mata ini dapat terjadi pada individu usia berapa pun. Namun, kondisi ini jauh lebih banyak ditemukan pada orang dewasa dibanding dengan anak-anak. Epiblepharon, salah satu penyebab dari trikiasis, ditemukan terutama pada anak-anak, terutama yang berasal dari keturunan Asia.
Kondisi ini dapat dikendalikan dengan cara mengenali faktor-faktor risiko yang ada. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai kondisi ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda.
Tanda-tanda dan gejala dari trikiasis yang paling umum adalah terasa ada sesuatu yang mengganjal dan mengganggu di bola mata.
Apabila Anda perhatikan dengan seksama, Anda akan menemukan bagaimana bulu mata Anda tumbuh ke arah yang salah. Kondisi ini umumnya dapat terjadi di seluruh bagian bulu mata, atau hanya sebagian saja.
Beberapa tanda dan gejala lain yang umumnya timbul adalah:
Anda mungkin juga mengalami pandangan yang kabur. Jika dibiarkan dan tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada mata.
Bulu mata yang bergesekan dengan kornea dalam waktu yang lama dapat menyebabkan abrasi korea atau bahkan ulkus kornea.
Kemungkinan terdapat beberapa tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala-gejala tertentu, periksakan diri sesegera mungkin ke dokter.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, selalu periksakan diri ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.
Trikiasis adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja, meskipun kondisi ini lebih umum terjadi pada orang dewasa. Kondisi bulu mata tumbuh ke arah yang salah dapat disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari infeksi mata, masalah sistem imun tubuh, hingga trauma pada mata.
Berikut adalah beberapa penyebab trikiasis yang paling umum ditemukan:
Salah satu penyebab bulu mata salah arah tumbuh yang paling sering ditemui adalah infeksi, seperti trakoma dan herpes zoster.
Trakoma adalah infeksi bakteri yang terjadi di mata. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Kondisi ini berpotensi menyebabkan bulu mata tumbuh ke arah yang tidak wajar.
Sementara itu, herpes zoster merupakan infeksi virus pada mata. Sama seperti trakoma, infeksi oleh virus herpes zoster dapat memengaruhi arah pertumbuhan bulu mata.
Mata yang pernah mengalami trauma akibat kejadian atau menjalani prosedur tertentu kemungkinan besar memiliki pertumbuhan bulu mata yang tidak wajar.
Salah satu penyebab trauma pada mata adalah luka bakar pada kelopak mata. Selain itu, luka pascaoperasi dan paparan zat kimia, seperti alkali dan obat tetes glaukoma, dapat menyebabkan pertumbuhan bulu mata menjadi tidak normal.
Beberapa penyakit autoimun, seperti pemfigoid okular dan sindrom Stevens-Johnson juga berperan dalam berkembangnya kondisi ini.
Pemfigoid okular terjadi ketika konjungtiva pada mata mengalami masalah pada selaput mukosanya. Sementara itu, sindrom Stevens-Johnson menyebabkan kerusakan akut pada selaput konjungtiva dan luka di kelopak mata.
Epiblepharon adalah kondisi ketika lipatan kelopak mata memiliki bentuk yang tidak normal, sehingga menyebabkan bulu mata atas tumbuh ke arah yang tidak wajar. Kondisi ini cukup umum terjadi pada anak-anak, terutama dari kelompok ras Asia.
Peradangan yang terjadi di sekitar mata juga dapat menyebabkan kelainan pada arah pertumbuhan bulu mata. Beberapa di antaranya adalah blepharitis dan vernal keratoconjunctivitis (VKC).
Blepharitis adalah kondisi kronis yang menyebabkan terjadinya peradangan dan iritasi pada kelopak mata. Kulit pada kelopak mata dapat mengalami pengelupasan, memerah, dan menghasilkan lendir yang mengandung bakteri.
Sementara itu, vernal keratoconjunctivitis merupakan reaksi alergi pada mata, yang umumnya terjadi pada anak laki-laki. Kondisi ini berpotensi menyebabkan bulu mata tumbuh ke arah yang salah.
Trikiasis adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja, tidak memandang golongan usia dan kelompok ras. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi tersebut.
Memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda dipastikan akan mengalami kondisi ini. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, ada pula kemungkinan seseorang mengalami kondisi ini walaupun ia tidak memiliki satu pun faktor risiko.
Berikut adalah faktor-faktor risiko yang memicu kelainan pertumbuhan bulu mata:
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien usia dewasa dibanding dengan anak-anak. Namun, dalam beberapa kasus trikiasis yang disebabkan oleh epiblepharon, kondisi ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak.
Kelainan pertumbuhan bulu mata yang berkaitan dengan epiblepharon lebih banyak terjadi pada orang-orang keturunan Asia. Apabila Anda merupakan keturunan atau berasal dari kelompok ras Asia, peluang Anda untuk mengalami kondisi ini lebih besar.
Jika Anda pernah menjalani operasi pada mata, mengalami luka bakar di kelopak mata, atau mata Anda terpapar zat kimia tertentu, risiko Anda untuk mengalami kelainan pertumbuhan bulu mata jauh lebih tinggi.
Tubuh dengan sistem imun yang bermasalah cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini. Beberapa penyakit autoimun yang dikaitkan dengan kondisi ini adalah sindrom Stevens-Johnson dan pemfigoid.
Radang yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dapat memicu terjadinya kesalahan pada arah tumbuhnya bulu mata. Beberapa patogen yang berperan dalam kondisi ini adalah virus herpes zoster dan C. trachomatis.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apabila Anda merasakan gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, atau Anda merasakan komplikasi seperti infeksi dan iritasi mata, segera periksakan diri ke dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Salah satu cara yang dilakukan adalah menggunakan slip-lamp pada bagian depan mata. Cara ini dilakukan untuk melihat seberapa luas trikiasis memengaruhi kelopak dan bulu mata Anda.
Selain itu, metode ini juga dapat membantu dokter mengetahui penyebab dan mengeliminasi kemungkinan masalah kesehatan lainnya.
Perawatan dan penanganan utama untuk mengatasi trikiasis adalah prosedur bedah atau operasi. Hal ini dilakukan karena kelainan pertumbuhan bulu mata tidak dapat diobati dengan pengobatan biasa.
Mencabut bulu mata dengan pinset pun tidak efektif mengatasi kondisi ini karena kemungkinan bulu mata akan tetap tumbuh ke arah bola mata.
Tujuan dari operasi adalah meningkatkan kualitas hidup dan mengatasi gejala-gejala yang ada, tanpa memengaruhi ketajaman penglihatan pasien. Operasi yang dilakukan umumnya melibatkan pengangkatan bulu mata secara permanen. Sebelum operasi dilakukan, dokter akan memberikan Anda bius lokal terlebih dahulu.
Berikut adalah jenis-jenis operasi yang direkomendasikan:
Metode ini dilakukan dengan menggunakan aliran listrik. Tujuannya adalah menghilangkan bulu mata secara permanen. Meskipun persentase keberhasilannya tinggi, metode ini memakan banyak waktu dan terkadang menyakitkan.
Operasi ini dilakukan dengan cara memperbaiki posisi bulu mata dan folikel.
Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan bulu mata seutuhnya, bahkan hingga ke folikel rambutnya. Cara yang dilakukan adalah dengan pembekuan. Teknik ini dinilai efektif, namun berpotensi menimbulkan komplikasi tertentu.
Selain operasi, pelumas seperti air mata buatan dan salep, dapat mengurangi efek iritasi dari gesekan bulu mata. Apabila terdapat penyakit autoimun (seperti pemfigoid dan sindrom Stevens-Johnson) yang menjadi penyebab kondisi ini, terapi medis harus dilakukan.
Dalam beberapa kasus, doxycycline berhasil menekan fibroblas kontraktil pada pasien dengan trakoma dan mengusulkan doxycycline sebagai perawatan untuk mencegah terjadinya trikiasis kembali setelah operasi.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi trikiasis:
Anda dapat mengatasi kemerahan dan iritasi pada mata dengan menggunakan kompres air hangat selama 10 menit. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan bahan-bahan alami seperti lidah buaya, minyak kelapa, madu, dan timun.
Mengoleskan lidah buaya pada kelopak mata dapat memberikan efek menenangkan. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan irisan timun dingin sebagai kompres untuk mata.
Cara terbaik untuk mencegah trikiasis adalah dengan selalu mencari informasi mengenai kondisi ini. Apabila dibiarkan, kondisi ini memiliki potensi menjadi masalah yang serius dan membahayakan kesehatan mata.
Dengan selalu memperhatikan gejala-gejala yang muncul, Anda dapat menghindari efek samping pada mata Anda. Walau yang Anda alami hanyalah blepharitis ringan, apabila kondisi menjadi kronis dan kambuh, masalah mata dapat menjadi semakin buruk.
Jika Anda merasa Anda memiliki salah satu gejala yang disebutkan di atas, segera cari bantuan medis untuk menghindari iritasi lebih lanjut pada mata.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar