Biasanya, sebelum menjalani operasi, Anda diminta untuk melakukan serangkaian tes. Tes tersebut didasarkan pada usia, kondisi kesehatan, serta jenis operasi yang akan dilakukan. Di antara banyaknya tes tersebut, pemeriksaan terkait darah adalah yang paling sering dilakukan. Apa saja pemeriksaan darah lengkap yang dilakukan sebelum operasi?
Pemeriksaan darah lengkap sebelum operasi
Berikut adalah berbagai jenis pemeriksaan darah lengkap yang akan Anda jalani sebelum operasi.
1. Hitung darah lengkap
Pemeriksaan darah lengkap umumnya akan melibatkan tes hitung darah untuk mengetahui jenis dan jumlah berbagai sel darah, serta apakah semuanya berada dalam rentang yang normal.
Tenaga medis yang melakukannya akan mengambil darah dari pembuluh vena Anda, menampungnya dalam tabung khusus, lalu membawanya ke laboratorium untuk diuji.
Ada beberapa komponen yang diuji dalam tes hitung darah lengkap, yaitu:
- jumlah sel darah merah (RBC),
- jumlah sel darah putih (WBC),
- hematokrit (persentase darah dalam sel darah merah),
- total hemoglobin (protein pada sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen),
- trombosit,
- ukuran rata-rata sel darah merah (MCV),
- jumlah hemoglobin dalam setiap sel darah merah (MCH), dan
- jumlah hemoglobin relatif terhadap ukuran sel dalam setiap sel darah merah (MCHC).
2. Tes kimia darah (Chem 7)
Sebelum operasi, Anda juga perlu menjalani pemeriksaan darah lengkap yang berkaitan dengan kadar komponen tertentu pada darah.
Komponen-komponen tersebut adalah berikut:
- nitrogen urea darah (BUN) untuk menilai fungsi ginjal,
- karbondioksida dalam darah,
- kreatinin darah (Cr) untuk mendeteksi gangguan pada ginjal dan perubahan tekanan darah,
- glukosa darah untuk mengetahui kadar gula darah,
- serum klorida (Cl) untuk mengetahui status hidrasi (apakah Anda mengalami dehidrasi atau overhidrasi),
- serum kalium (K) untuk mengetahui kondisi jantung, dan
- serum natrium (Na) untuk mengetahui fungsi ginjal, status hidrasi, dan efek lain terkait apa yang Anda konsumsi.
3. Pemeriksaan darah lainnya
Bila terdapat kondisi medis maupun gangguan kesehatan tertentu, Anda memerlukan pemeriksaan komponen lain dalam darah untuk mengetahui fungsi organ tubuh.
Karenanya, pemeriksaan darah lengkap sebelum operasi juga bisa melibatkan sejumlah tes lainnya, seperti:
- uji koagulasi (penggumpalan) darah,
- uji enzim hati,
- analisa gas darah pada pasien yang menggunakan ventilator,
- uji enzim otot jantung, dan
- pemeriksaan prokalsitonin untuk menentukan apakah tubuh mengalami sepsis.
Pemeriksaan darah yang dilakukan dengan benar sebelum operasi akan membantu tenaga medis dalam melaksanakan prosedur operasi yang tepat.