Peran suami sangat dibutuhkan dalam proses persalinan, mulai dari persiapan bahkan sampai setelah persalinan. Kehadiran suami di samping istri saat persalinan membawa energi positif bagi istri sehingga proses persalinan bisa menjadi lebih lancar. Walaupun tugas suami tak seberat tugas istri saat persalinan, tetapi tugas suami untuk membantu istri secara fisik dan emosi tak kalah pentingnya.
Hal ini bisa dimulai pada minggu-minggu mendekati persalinan. Jadi, kalau kata orang, suami harus menjadi suami siaga (siap-antar-jaga) jika sudah mendekati hari-hari kelahiran. Ya, ini menjadi kata-kata yang sangat pas untuk menggambarkan bagaimana sang suami bisa membantu istrinya saat persalinan.
Pertama, suami harus sudah menyiapkan segala sesuatunya sebelum hari kelahiran tiba. Kedua, suami juga harus mengantar istrinya ke rumah sakit untuk melakukan persalinan. Ketiga, suami juga harus menjaga istrinya setelah proses persalinan usai, baik di rumah sakit maupun di minggu-minggu pertama setelah kelahiran karena istri masih membutuhkan banyak bantuan untuk melakukan seluruh tugasnya.
Berikut ini adalah hal yang dapat dilakukan suami dalam membantu istrinya saat persalinan.
Menjelang melahirkan
1. Siapkan segala kebutuhan
Kebutuhan yang dimaksud di sini adalah segala barang yang dibutuhkan istri saat persalinan di rumah sakit. Mulai dari baju ganti istri, baju calon bayi Anda, selimut dan bantal jika perlu, perlengkapan mandi, sandal yang nyaman, makanan ringan, buku atau sesuatu yang bisa mengisi waktu luang, kamera jika Anda ingin mengabadikan momen, dan jangan lupa untuk mempersiapkan keperluan Anda sendiri. Semua kebutuhan ini bisa Anda masukkan dalam koper dari jauh-jauh hari, sehingga jika hari kelahiran tiba, Anda sudah siap untuk langsung membawanya. Jangan lupa untuk membawa semua dokumen yang dibutuhkan untuk administrasi, seperti KTP Anda dan istri, kartu asuransi, dan kartu debit/kredit.
Satu hal lagi yang penting Anda siapkan adalah Anda dan istri sudah sama-sama mengetahui akan melahirkan di mana, di rumah sakit mana atau di bidan mana, dan dengan metode melahirkan apa, normal atau caesar. Sehingga pada saat hari kelahiran tiba, Anda sebagai suami bisa langsung membawa istri ke tempat yang dituju tanpa harus menanyakannya lagi.
2. Bersiap mengantar istri jika tanda-tanda melahirkan sudah mulai terlihat
Pada saat ini kehadiran Anda sangat diperlukan. Istri sedang merasakan sakit dan ingin segera melahirkan, tetapi proses untuk menuju melahirkan itu sangat panjang. Di rumah, mungkin istri sudah mengeluh perutnya terasa mulas, sehingga Anda panik dan langsung membawanya ke rumah sakit tujuan. Namun, tunggu dulu, sebaiknya Anda jangan terburu-buru, bisa saja itu baru merupakan tanda-tanda awal melahirkan, sehingga waktu untuk sampai melahirkan masih jauh. Sebagian besar ibu hamil merasa rumah menjadi tempat yang nyaman untuk menunggu kelahiran daripada harus berlama-lama menunggu kelahiran di rumah sakit.
3. Menemani istri saat mendekati waktu kelahiran
Saat menunggu kelahiran, istri mungkin membutuhkan Anda untuk menemaninya berjalan agar waktu kelahiran cepat datang. Ya, istri sebaiknya melakukan banyak pergerakan, seperti berjalan di lorong rumah sakit untuk memicu melahirkan. Pada saat ini juga, istri pasti merasa gelisah, tugas Anda sebagai suami adalah untuk menenangkan istri dan membuat istri nyaman. Anda bisa membawakan bacaan untuk istri, memperdengarkannya musik, memijatnya, atau hanya sekadar berbicara dan bercanda dengan istri. Buatlah istri melupakan segala kekhawatirannya menjelang persalinan.
Selama proses persalinan
1. Menemani istri saat proses melahirkan
Saatnya tiba! Istri Anda sedang berusaha untuk mengeluarkan bayi Anda. Sebelum Anda menemaninya, sebaiknya Anda sudah mengetahui terlebih dahulu apa saja yang akan terjadi saat proses melahirkan agar Anda tidak terkejut begitu melihatnya. Anda bisa tanyakan ini ke dokter atau ikut kelas ibu hamil sebelumnya.
Saat menemani istri melahirkan, sebaiknya Anda tenang dan memberikan energi positif kepada sang istri agar proses persalinan lancar. Genggam tangan istri dan tatap matanya membuat istri tetap fokus dan merasa lebih tenang saat melahirkan. Tak jarang, mungkin Anda menjadi pelampiasan rasa sakit istri, istri bisa memegang tangan Anda dengan sangat erat, mencakar, dan mencubit Anda. Yang harus Anda lakukan adalah tetap tenang dan terus memberi semangat kepada istri dengan mengatakan hal-hal positif kepadanya.
2. Melihat bayi Anda untuk pertama kali
Melihat proses kelahiran bayi Anda ke dunia dapat menjadi momen berharga bagi Anda. Mendengar suara tangisnya untuk pertama kali membuat Anda sangat senang dan terharu, bahkan mungkin Anda bisa meneteskan air mata. Sesaat setelah bayi lahir, Anda dapat melakukan tugas Anda sebagai suami, yaitu memotong tali pusat bayi Anda dengan tangan Anda sendiri jika Anda menginginkannya, jika Anda tidak ingin, Anda bisa menyerahkannya kepada dokter. Anda juga bisa memeluk dan menggendong bayi Anda pertama kali untuk memberinya kehangatan jika Anda ingin.
Tugas Anda belum selesai
Setelah proses persalinan selesai, bukan berarti tugas Anda ikut selesai. Istri Anda masih membutuhkan bantuan Anda. Saat ini, istri Anda sedang kelelahan setelah melalui proses persalinan yang panjang. Temani ia, ajak ia bicara, suapi ia makanan untuk membantu proses pemulihannya. Setelah bayi lahir, mungkin Anda akan sulit untuk mendapatkan tidur yang cukup dalam beberapa hari ke depan.
BACA JUGA
- Normalkah Nyeri Perineum Setelah Melahirkan?
- Usia Berapa Wanita Dikatakan Terlalu Tua untuk Hamil?
- Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ibu Setelah Melahirkan?
[embed-health-tool-due-date]