Bahkan penelitian terbaru telah menghubungkan posisi litotomi dengan peningkatan risiko beberapa komplikasi, di antaranya sebagai berikut.
1. Meningkatkan faktor risiko cedera saraf perifer

Cedera saraf perifer telah dilaporkan terjadi setelah melakukan operasi dalam posisi litotomi. Cedera saraf ini memang salah satu risiko yang paling umum terjadi.
Gejalanya meliputi kelemahan motorik yang dirasakan pada pergelangan kaki, termasuk sulit melakukan gerakan menekuk (eversi) pergelangan kaki, dan menggerakkan telapak kaki ke arah depan atau atas (dorsofleksi).
Oleh karena itu, ketika mengambil posisi ini penting untuk menghindari fleksi dan abduksi sendi panggul yang ekstrem atau membuka kaki terlalu lebar.
Pastikan juga posisi Anda yang tepat, termasuk bantalan saraf perifer yang terbuka, dan menghindari ketegangan yang tidak perlu pada pinggul serta lutut.
2. Mengalami sindrom kompartemen akut
Sindrom kompartemen akut (ACS) terjadi ketika tekanan meningkat dalam area tertentu dari tubuh Anda.
Peningkatan tekanan ini bisa mengganggu aliran darah hingga merusak fungsi jaringan di sekitarnya.
Posisi litotomi meningkatkan risiko sindrom kompartemen akut karena mengharuskan kaki Anda diangkat ke atas lebih tinggi dari jantung untuk jangka waktu yang lama.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar