Perdarahan memang merupakan ciri utama keguguran. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa wanita juga mengalami perdarahan setelah keguguran?
Tidak hanya dalam hitungan hari, beberapa wanita bahkan melaporkan bahwa perdarahan yang mereka alami bisa berlangsung selama beberapa minggu.
Lantas, apakah kondisi ini lazim ditemui? Simak ulasan berikut untuk mengetahui jawabannya.
Berapa lama perdarahan selepas keguguran berlangsung?
Lamanya perdarahan setelah keguguran bisa berbeda pada tiap wanita. Seorang wanita yang mengalami lebih dari satu kali keguguran pun bisa memiliki durasi perdarahan yang berbeda.
Pada umumnya, perdarahan deras setelah keguguran akan berlangsung selama 3–5 jam. Setelah itu, Anda akan melalui masa perdarahan yang lebih ringan, tetapi berlangsung lebih lama.
Melansir dari laman The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), perdarahan ringan atau bercak darah setelah keguguran bisa berlangsung hingga 2–6 minggu.
Namun, pastikan untuk melakukan pemeriksaan setidaknya dua minggu setelah perdarahan pertama muncul. Dengan begitu, dokter bisa memastikan apakah Anda membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Pemeriksaan juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa tidak ada sisa jaringan yang tertinggal. Pasalnya, sisa jaringan dari kehamilan yang tidak berkembang justru bisa menimbulkan infeksi.
Perdarahan setelah keguguran bukan berarti tidak normal
Seperti yang dijelaskan di atas, perdarahan setelah keguguran merupakan hal yang normal. Sebaliknya, perdarahan justru merupakan cara alami tubuh untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan janin di dalam rahim.
Tak selalu dalam jumlah yang banyak, perdarahan karena keguguran sering kali justru diawali dengan bercak darah atau spotting. Warnanya pun bisa bervariasi, dari merah muda sampai kecokelatan.
Selain membiarkan rahim “membersihkan” dirinya sendiri, Anda juga bisa menjalani prosedur kuret. Ini merupakan operasi kecil untuk mengeluarkan jaringan di dalam rahim.
Usai menjalani kuret, Anda tetap bisa mengalami perdarahan, hanya saja durasinya mungkin lebih singkat dan jumlahnya lebih sedikit.
Sementara itu, menstruasi pascakuret biasanya terjadi pada 3–5 minggu setelahnya. Awalnya, periode menstruasi Anda mungkin tidak teratur dan ini merupakan hal yang wajar.
Hal yang harus dilakukan selama perdarahan setelah keguguran
Perdarahan setelah keguguran bukanlah suatu hal yang perlu dihentikan. Jadi, Anda cukup fokus untuk membuat diri Anda tetap nyaman dan tidak mengalami komplikasi lainnya.
Berikut ini adalah berbagai hal yang bisa Anda lakukan untuk mendukung proses pemulihan perdarahan pascacaesar.
- Gunakan pembalut atau tampon untuk menampung darah.
- Jangan langsung berhubungan intim setelah keguguran.
- Jangan memasukkan apa pun ke dalam Miss V.
- Hindari aktivitas berat dan perbanyak istirahat.
Selain perdarahan, pemulihan setelah keguguran juga bisa disertai nyeri dan kram perut seperti ketika menstruasi.
Anda bisa melakukan aktivitas lain yang bisa meringankan kondisi tersebut. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika Anda merasa membutuhkan obat.
Kapan harus ke dokter?
Perdarahan usai keguguran memang wajar dan merupakan bagian dari pemulihan. Meski begitu, Anda sebaiknya segera pergi ke dokter kandungan jika mengalami berbagai gejala berikut.
- Perdarahan berlangsung selama lebih dari dua minggu.
- Jumlah darah yang keluar saat perdarahan sangat banyak atau tidak juga berkurang.
- Darah yang keluar berbentuk gumpalan padat.
- Nyeri dan kram berat pada perut.
- Demam tinggi.
- Keluar bau busuk yang tidak biasa dari Miss V.
Jika Anda mengalami salah satu kondisi di atas, dokter mungkin perlu memeriksa kondisi rahim Anda melalui prosedur USG.
Perlu diketahui bahwa tidak semua perdarahan saat hamil adalah tanda keguguran. Jadi, alih-alih menyimpulkan sendiri kondisi Anda, kunjungilah dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Semua jenis keguguran tentu merupakan mimpi buruk bagi setiap ibu hamil. Meski begitu, perlu Anda ingat bahwa sebagian besar kasus keguguran tidak diketahui penyebabnya.
Apabila Anda mengalami keguguran, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah fokus untuk memulihkan diri secara fisik dan mental.
Berikan waktu bagi diri Anda untuk beristirahat dan pulih. Jangan ragu untuk meminta dukungan pasangan, keluarga, teman, dan tenaga profesional bila perlu.
Kesimpulan
[embed-health-tool-due-date]