Masa pemulihan operasi caesar yang relatif lebih lama dibandingkan persalinan pervaginaan, tidak jarang membuat ibu bertanya-tanya tentang kapan waktu yang tepat untuk hamil lagi.
Karena kehamilan tidak hanya tentang keinginan, tetapi kesiapan fisik dan mental, Anda sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal berikut.
Kapan boleh hamil lagi setelah caesar?
Secara umum, ibu sebaiknya menunggu atau memberi jeda selama 12–18 bulan setelah operasi caesar untuk hamil lagi. Tujuan utama pemberian waktu jeda antar kehamilan adalah memastikan bahwa tubuh ibu dan luka bekas operasi caesar sudah sembuh.
Dengan begitu, berbagai risiko kehamilan diharapkan bisa diminimalkan. Sebab, beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang hamil kurang dari enam bulan setelah caesar memiliki risiko komplikasi lebih tinggi.
Selain mempersiapkan fisik dan mental, pemberian jeda antar kehamilan dapat digunakan untuk menyesuaikan diri dengan baru sebagai orangtua.
Pemberian waktu jeda antar kehamilan sebenarnya tidak hanya berlaku untuk persalinan caesar saja, tetapi juga normal.
Hanya saja, jeda persalinan caesar memang relatif lebih lama karena fase pemulihannya lebih panjang.
Bukan hal mustahil bagi Anda untuk tetap memiliki kehamilan sehat jika hamil sebelum batas waktu yang disarankan. Hanya saja, dokter mungkin perlu melakukan pemantauan lebih intens.
Di samping itu, dokter mungkin menyarankan Anda untuk minum vitamin asam folat dan penambah darah demi mendukung perkembangan janin.
Apa yang terjadi jika hamil lagi setelah 2 bulan caesar?
Apa risiko hamil lagi setelah caesar dalam waktu singkat?
Ibu tidak perlu menyalahkan diri sendiri ketika menyadari kehamilan yang terlalu cepat dari operasi caesar.
Namun, ibu memang harus lebih berhati-hati karena kehamilan yang terlalu cepat setelah operasi caesar dinilai dapat meningkatkan berbagai risiko berikut.
1. Plasenta previa
Pada dasarnya, risiko plasenta previa memang lebih besar pada wanita yang memiliki riwayat persalinan caesar. Studi yang diterbitkan oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology menunjukkan bahwa risikonya bisa meningkat hingga dua kali lipat.
Plasenta previa adalah kondisi saat plasenta menutupi sebagian atau seluruh dinding rahim bagian bawah atau leher rahim. Normalnya, plasenta terletak di sisi atas atau samping rahim, bukan di bawahnya.
Akibat kondisi tersebut, plasenta bisa menutup jalan lahir janin. Dalam kondisi ini, ibu hamil berisiko mengalami perdarahan hebat selama kehamilan dan persalinan.
Kondisi ini juga menghalangi keinginan Anda memiliki persalinan normal setelah caesar (VBAC). Persalinan caesar biasanya menjadi pilihan demi meminimalkan risiko perdarahan.
2. Abruptio plasenta
Risiko lain yang mengancam ketika hamil terlalu cepat setelah melahirkan caesar adalah abruptio plasenta. Ini adalah kondisi ketika sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum melahirkan.
Karena fungsi utama plasenta adalah menyalurkan nutrisi dan oksigen ke janin, kondisi ini bisa sangat mengganggu perkembangannya.
Hubungan antar kedua kondisi ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, luka yang mungkin terbentuk di rahim selama proses operasi caesar dinilai bisa membuat organ ini melemah.
Akibatnya, plasenta mungkin tidak bisa menempel sempurna di lapisan rahim sehingga menyebabkan abruptio plasenta.
3. Ruptur uteri
Jika Anda punya rencana hamil lagi setelah operasi caesar, usahakan untuk membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter. Sebab, kehamilan yang terlalu cepat bisa meningkatkan risiko ruptur uteri.
Ruptur uteri adalah kondisi saat dinding rahim robek atau pecah selama proses persalinan. Komplikasi persalinan ini memang lebih sering terjadi pada pasien yang punya luka di rahim, termasuk karena operasi caesar.
Dengan berbagai risiko yang ada, bukan berarti bahwa ibu hamil dengan riwayat operasi caesar tidak bisa melakukan persalinan pervaginaan. Hanya saja, ibu perlu membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter.
Pada dasarnya, persalinan caesar dan pervaginaan sama-sama baik. Metode persalinan terbaik adalah yang tidak membahayakan ibu dan janin.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum hamil lagi setelah caesar
Ibu sebenarnya tidak dilarang untuk hamil lagi setelah menjalani operasi caesar. Akan tetapi, ibu memang disarankan untuk memberikan jeda waktu kehamilan.
Supaya kehamilan berikutnya tidak terasa lebih berat dan risiko komplikasi bisa diminimalkan, gunakan beberapa poin berikut sebagai pertimbangan sebelum hamil lagi setelah operasi caesar.
1. Tunggu setidaknya 18 bulan
Seperti yang dijelaskan di atas, Anda sebaiknya memberi waktu jeda selama 12–18 bulan sebelum hamil kembali pascaoperasi caesar.
Semakin lama waktu yang diberikan untuk pemulihan, semakin siap pula rahim Anda menghadapi kehamilan. Tak hanya soal fisik, ini bisa menjadi waktu memulihkan kesiapan mental.
2. Gunakan alat kontrasepsi
Menunda kehamilan bukan berarti Anda harus menghindari hubungan ranjang. Sebagai pencegahan, Anda bisa menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom.
Meski begitu, Anda sebaiknya menunggu selama kurang lebih enam minggu setelah operasi caesar untuk berhubungan ranjang. Pada masa ini, leher rahim biasanya sudah menutup dan tidak ada lagi perdarahan.
3. Fokus pada persiapan kehamilan
Alih-alih fokus pada kehamilan itu sendiri, Anda bisa memanfaatkan masa pemulihan pascacaesar untuk mempersiapkan fisik dan mental terlebih dahulu.
Contoh dari persiapan kehamilan adalah memperhatikan masa subur, mengonsumsi makanan sehat, dan menjaga berat badan.
Selain itu, jangan lupa untuk mempertimbangkan si Kecil yang baru saja dilahirkan. Sebab, hamil lagi berarti bahwa Anda harus membagi energi untuk masa pemulihan operasi caesar, perkembangan janin, dan tumbuh kembang bayi yang sudah dilahirkan.
Kesimpulan
- Secara umum, ibu sebaiknya memberi jeda waktu selama 12–18 bulan setelah operasi caesar sebelum hamil lagi. Tak hanya menunggu luka caesar supaya sembuh, jeda ini membantu memulihkan fisik dan mental ibu.
- Jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat meningkatkan risiko plasenta previa, abruptio plasenta, ruptur uteri.
- Sebelum memutuskan untuk hamil lagi setelah operasi caesar, ibu sebaiknya memberi jeda selama 18 bulan, menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan intim, dan fokus memulihkan fisik.
[embed-health-tool-ovulation]