Bukan hanya selama kehamilan, kebutuhan asam folat atau folic acid sebaiknya juga dipenuhi sebelum Anda hamil.
Pasalnya, tidak hanya mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, zat gizi satu ini juga membantu meningkatkan kesuburan dan memelihara kesehatan ovarium.
Pentingnya minum asam folat sebelum hamil
Ketika Anda merencanakan program hamil (promil), dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menambah asupan asam folat alias vitamin B9 setiap harinya.
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika asupan asam folat harian terpenuhi sebelum hamil.
1. Meningkatkan kesuburan
Meski sampai saat ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana asam folat membantu Anda cepat hamil, Anda tetap disarankan untuk mengonsumsinya jika merencanakan kehamilan.
Bagi seorang wanita, fungsi asupan asam folat sebelum hamil yakni memelihara kesehatan ovarium (indung telur), mendukung proses pembuahan, dan membantu pembentukan bakal janin.
Sementara itu, kombinasi antara zinc dan asam folat pada pria dipercaya mampu meningkatkan jumlah serta kualitas sperma. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang manfaat ini.
2. Menurunkan risiko bayi lahir cacat
Salah satu manfaat terbesar dari konsumsi folic acid sebelum hamil adalah mencegah bayi lahir cacat, khususnya karena neural tube defects (NTD).
Neural tube defects adalah kelainan bawaan akibat kegagalan penutupan lempeng saraf yang kerap terjadi pada minggu ketiga hingga keempat kehamilan.
Spina bifida (penutupan tulang belakang yang tidak sempurna) dan anensefali (bagian otak tidak sempurna) merupakan dua jenis NTD yang paling banyak ditemukan pada bayi baru lahir.
Melansir dari laman New York State Department of Health, asam folat mampu mengurangi risiko neural tube defects selama kehamilan hingga lebih dari 70 persen.
Asam folat pun dapat bekerja lebih optimal untuk mencegah NTD jika dikonsumsi jauh sebelum Anda hamil.
Selain itu, asam folat juga akan membantu tubuh membentuk sel darah merah. Dengan produksi sel darah merah yang memadai, Anda akan terhindar dari anemia.
Anemia dapat meningkatkan risiko berbagai masalah perkembangan pada janin dan membahayakan ibu hamil. Maka dari itu, kondisi ini sebisa mungkin harus dicegah sebelum hamil.
Kebutuhan asam folat sebelum hamil
Pada dasarnya, semua orang membutuhkan asupan asam folat, baik yang sedang mempersiapkan kehamilan maupun tidak.
Pasalnya, tubuh Anda membutuhkan vitamin ini untuk membentuk berbagai sel baru dalam tubuh, termasuk untuk pembaruan organ-organ janin nantinya.
Kebutuhan asam folat untuk orang dewasa adalah 400 mikrogram (mcg) per hari. Sementara itu, kebutuhan folat bagi wanita yang merencanakan kehamilan adalah 400–800 mcg setiap harinya.
Dokter mungkin juga akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi lebih banyak asam folat jika memiliki kondisi seperti berikut.
Mutasi methylenetetrahydrofolate reductase (MTHFR) yang membuat tubuh sulit memproses asam folat.
Anda sebaiknya mulai memenuhi kebutuhan asam folat dari makanan dan suplemen sejak satu bulan sebelum memulai program hamil sampai 12 minggu setelah kehamilan.
Sementara itu, untuk Anda yang sedang menggunakan alat kontrasepsi, penuhi kebutuhan asam folat sejak dua bulan sebelum memulai promil.
Pasalnya, hingga 50% wanita mengalami mutasi gen MTHFR. Untuk wanita dengan varian genetik tertentu pada gen enzim MTHFR tidak mampu mengaktivasi asam folat dan menyebabkan 19% kasus cacat tabung saraf (NTD).
Oleh sebab itu ibu hamil direkomendasikan untuk mengonsumsi Metafolin atau L-metilfolat, yaitu jenis folat aktif yang dapat langsung diserap oleh tubuh.
Bentuk alamiah folat yang aktif secara biologis ini tidak bergantung pada metabolisme MTHFR, sehingga semua wanita dapat memperoleh manfaat dari Metafolin, terutama dalam menurunkan risiko terjadinya cacat tabung saraf.
Sumber asam folat untuk memenuhi kebutuhan sebelum hamil
Asam folat tidak dapat diproduksi tubuh secara alami. Maka, Anda perlu mendapatkannya dari berbagai jenis makanan dan suplemen.
Buah-buahan seperti jeruk, alpukat, pepaya, dan pisang.
Sayuran hijau seperti brokoli, bayam, katuk, sawi hijau, lobak hijau, dan kubis brussel.
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang kedelai, kacang polong, dan kacang tanah.
Pemenuhan kebutuhan asam folat sebelum dan saat hamil sebaiknya juga dibarengi dengan konsumsi vitamin dan suplemen.
Tambahan vitamin asam folat dibutuhkan karena kandungan asam folat pada makanan mungkin berkurang bahkan rusak karena proses pengolahan atau penyimpanan yang tidak tepat.
Efek samping asupan asam folat yang berlebihan
Meski memiliki banyak manfaat bagi ibu sebelum hamil, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi folic acid lebih dari 1 mg setiap harinya.
Asam folat berlebih dalam tubuh akan mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap vitamin B12 yang tidak kalah penting.
Berikut merupakan efek samping yang bisa Anda rasakan jika kelebihan asupan asam folat, terutama sebelum hamil.
Nafsu makan berkurang.
Mual.
Kebingungan.
Kembung.
Rasa aneh pada mulut.
Perubahan mood.
Gangguan pola tidur.
Ruam kulit, gatal, dan sulit bernapas karena alergi suplemen asam folat.
Gangguan sistem saraf karena menurunnya penyerapan vitamin B12.
Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum mengonsumsi suplemen asam folat. Beberapa jenis suplemen mungkin perlu diminum dengan resep dokter.
Kesimpulan
Fungsi asam folat sebelum hamil adalah meningkatkan kesuburan, mendukung pertumbuhan janin, dan mengurangi risiko bayi lahir cacat.
Kebutuhan asam folat pada wanita yang merencanakan kehamilan adalah 400–800 mcg per hari.
Selain dari makanan seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan, kebutuhan asam folat dapat dipenuhi dengan suplemen.
Kelebihan asam folat bisa menimbulkan efek samping berupa mual, kembung, perubahan mood, gangguan pola tidur, hingga gangguan sistem saraf.
[embed-health-tool-ovulation]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Folic acid helps prevent serious birth defects of the brain and spine. (2022, July 13). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 15 March 2023 from https://www.cdc.gov/ncbddd/folicacid/features/folic-acid-helps-prevent-some-birth-defects.html.
Folic acid. (2022, June 16). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 15 March 2023 from https://www.cdc.gov/ncbddd/folicacid/about.html#.
Benefits of taking folic acid before pregnancy. (n.d.). Together, for every baby – Charity for Babies | Tommy’s. Retrieved 15 March 2023 from https://www.tommys.org/pregnancy-information/planning-a-pregnancy/are-you-ready-to-conceive/benefits-taking-folic-acid-pregnancy.
Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking folic acid. (2022, April 6). nhs.uk. Retrieved 15 March 2023 from https://www.nhs.uk/medicines/folic-acid/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-folic-acid/#
Planning your pregnancy. (2020, December 2). nhs.uk. Retrieved 15 March 2023 from https://www.nhs.uk/pregnancy/trying-for-a-baby/planning-your-pregnancy/.
Folate (folic acid). (2021, February 23). Mayo Clinic. Retrieved 15 March 2023 from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-folate/art-20364625.
Folate (Folic acid) – Vitamin B9. (2019, July 2). The Nutrition Source. Retrieved 15 March 2023 from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/folic-acid/.
Folic acid: The vitamin that helps prevent birth defects. (n.d.). New York State Department of Health. Retrieved 15 March 2023 from https://www.health.ny.gov/publications/1335/#:.
Versi Terbaru
08/01/2024
Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri
Ditinjau secara medis olehdr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.