Posisi rahim setiap wanita berbeda-beda, tapi sebagian besar rahim akan berada pada rongga panggul, tepat di perut bagian bawah. Namun ada juga wanita yang rahimnya tidak berada di posisi normal,. Beberapa di antaranya memiliki rahim yang agak miring ke depan (anteverted uterus) atau ke belakang (retroverted uterus). Sebenarnya, apa sebabnya wanita memiliki rahim miring ke depan atau ke belakang?
Penyebab posisi rahim miring yang umumnya terjadi
Tidak hanya ukuran, posisi rahim wanita tidak selalu sama. Posisi rahim dapat condong ke belakang mendekati punggung bawah (retroverted uterus) atau juga terlalu condong ke depan mendekati leher rahim (anteverted uterus).
Walaupun posisi rahim abnormal, tidak semua wanita dengan kondisi ini merasakan adanya tanda dan gejala. Kebanyakan dari mereka mengetahui hal ini saat merencanakan kehamilan. Pasalnya, rahim miring bisa menjadi penyebab wanita sulit hamil.
Kesulitan hamil karena rahim miring bukan disebabkan oleh terganggunya sperma mencapai sel telur, melainkan sulitnya janin untuk berkembang. Pada banyak kasus, retroverted uterus dianggap lebih serius dibanding dengan anteverted uterus.
Beberapa penyebab uterus miring, baik itu condong ke depan atau kebelakang, meliputi:
1. Cacat bawaan dan faktor keturunan
Banyak bayi yang lahir dengan posisi rahim yang sudah miring. Kondisi ini ternyata bisa diwariskan dari keluarga. Jika ibu, bibi, atau nenek Anda memiliki rahim yang miring, kemungkinan risiko jadi lebih besar. Coba tanyakan hal ini pada keluarga Anda dan lakukan pemeriksaan panggul atau USG untuk memastikan apakah posisi rahim normal atau tidak.
2. Otot-otot panggul yang melemah
Di sekitar rahim terdapat otot dan ligamen yang menopang posisi rahim tetap normal. Namun setelah menopause atau melahirkan, jaringan ikat kuat yang menghubungkan tulang dan sendi (ligamen) jadi mengendur dan lemah. Akibatnya, ligamen dan otot tidak dapat menahan rahim sehingga berubah posisi.
3. Pembesaran rahim
Rahim bisa dibilang cukup fleksibel sebagai tempat tumbuh kembang janin. Setelah melahirkan, ukuran rahim kemungkinan akan bertambah besar.
Selain kehamilan, adanya fibroid atau tumor juga bisa memperbesar ukuran rahim dan menambah tekanan pada ligamen dan otot. Jika ligamen dan otot tidak sanggup menahan, rahim bisa bergeser ke belakang atau ke depan.
4. Adanya luka atau sesuatu yang melekat di panggul
Operasi yang melibatkan rahim atau panggul bisa meninggalkan jaringan parut dan menggeser posisi rahim. Selain itu, endometriosis atau tumbuhnya jaringan yang melekat pada rahim atau panggul juga bisa membuat rahim bergeser.
Adakah cara untuk mengatasi rahim miring?
Untuk mengatasi anteverted uterus, hanya prosedur pembedahan yang bisa Anda lakukan. Tidak ada obat-obatan yang dapat mengembalikan posisi rahim kembali normal. Operasi yang disebut dengan suspensi uterus dilakukan untuk membenarkan posisi rahim yang miring. Prosedur ini juga bisa dilakukan untuk wanita dengan retroverted uterus.
Wanita dengan rahim miring ke belakang juga bisa melakukan senam khusus untuk memperkuat otot panggul dan mendorong kembali rahim ke posisi normal. Bisa juga dengan mengikuti prosedur pemasangan alat kecil yang disebut pessary di vagina untuk menegakkan rahim kembali.
[embed-health-tool-due-date]