Menjaga kesehatan diri sendiri serta janin di dalam kandungan sudah menjadi hal wajib selama masa kehamilan. Selain dengan memerhatikan kondisi tubuh, asupan makanan harian juga tidak boleh terlewatkan. Sayur-sayuran misalnya, yang menyumbang sejumlah zat gizi penting untuk menunjang kebutuhan dan pertumbuhan janin. Memangnya, ibu hamil sebaiknya makan sayur seberapa banyak?
Berapa banyak ibu hamil harus makan sayur dalam sehari?
Kebutuhan sayur-sayuran tidak hanya penting untuk dipenuhi dengan baik sebelum hamil saja, tapi juga selama masa kehamilan. Ini karena sayur-sayuran dikemas oleh berbagai zat gizi penting yang dibutuhkan, guna menunjang kesehatan Anda dan bayi di dalam kandungan.
Mulai dari serat, vitamin, mineral, hingga protein dalam jumlah tertentu ada di dalam setiap jenis sayuran. Terlebih selama masa kehamilan ini, ibu hamil membutuhan banyak asupan vitamin C, asam folat, serta zat besi.
Asam folat berguna untuk mencegah terjadinya cacat tabung saraf pada bayi ketika lahir. Kombinasi dari asam folat dan zat besi juga dibutuhkan guna menghindari Anda mengalami anemia selama 9 bulan mengandung si kecil.
Sementara vitamin C, tak kalah penting karena berfungsi untuk membantu melancarkan proses penyerapan zat besi di dalam tubuh. Selain itu, asupan vitamin C yang cukup akan turut memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dan janin.
Terutama karena vitamin C tidak disimpan di dalam tubuh, sehingga penting untuk mendapatkan asupannya setiap hari secukupnya. Itulah mengapa di samping makanan pokok dan lauk, ibu hamil harus makan sayur setiap harinya.
Sebenarnya bukan hanya zat gizi yang disebutkan sebelumnya saja, tapi berbagai vitamin, mineral, protein, dan lainnya juga bisa ibu hamil dapatkan dengan makan sepiring sayur. Nah, bagaimana dengan porsi sayur yang harus dimakan ibu hamil?
Pada dasarnya, tidak ada perbedaan jumlah sayur yang harus dimakan sebelum hamil dan selama hamil. Sebab yang terpenting, pastikan ibu hamil selalu mendapatkan asupan sayuran setidaknya setiap hari.
Demi memastikan kebutuhannya terpenuhi dengan optimal, WHO menganjurkan asupan sayur untuk ibu hamil sebanyak 5 porsi per harinya. Jumlah tersebut setara dengan kurang lebih 400 gram (gr) sayur-sayuran dalam sehari.
Adakah sayuran yang tidak boleh dimakan saat hamil?
Bukan hanya bagi diri sendiri saja, ibu hamil juga harus memastikan kebutuhan gizi bayi di dalam kandungan selalu tercukupi. Oleh karena itu, zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil pun jauh lebih banyak ketimbang saat sedang tidak hamil.
Namun, menurut Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan RI, jenis makanannya pun harus beranekaragam dengan jumlah yang seimbang.
Nah, bagi ibu hamil yang ingin makan sayur, sebaiknya perhatikan tipsnya berikut ini:
1. Hindari makan sayur yang tidak dicuci bersih
Ada berbagai bakteri dan virus yang bisa menempel pada permukaan sayuran, sehingga berisiko menimbulkan kontaminasi ketika dimakan. Entah itu berlangsung ketika proses penanaman, pendistribusian, maupun saat sayuran disimpan.
Jika tidak dicuci dengan bersih sebelum diolah, tentu bakteri dan virus pada sayuran tersebut akan dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Ambil contohnya Toxoplasma, E. coli, Salmonella dan Listeria. Kesemua parasit tersebut tentu dapat membahayakan kesehatan ibu hamil beserta janin di dalam kandungan.
2. Hindari makan sayur mentah
Selain sayuran yang tidak dicuci dengan bersih, ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk makan sayur mentah. Sama halnya seperti sayuran yang tidak dicuci sebelumnya, sayuran mentah juga berpotensi mengandung banyak bakteri dan virus di dalamnya.
Maka alangkah baiknya, biasakan untuk selalu mencuci dan memasak sayuran sampai matang sebelum memakannya. Dengan begitu, nutrisi dari sayuran tersebut bisa Anda dapatkan tanpa harus mengorbankan kesehatan tubuh dan si kecil di kandungan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]