backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Menguak Berbagai Mitos Ngidam Saat Ibu Sedang Hamil

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 21/12/2022

    Menguak Berbagai Mitos Ngidam Saat Ibu Sedang Hamil

    Mengidam tentunya dirasakan oleh banyak ibu yang sedang mengandung. Umumnya, ngidam datang tiba-tiba ditandai dengan munculnya keinginan untuk mengonsumsi jenis makanan tertentu. Meski ngidam merupakan kondisi yang lumrah terjadi, masih banyak mitos-mitos seputar ngidam yang beredar di masyarakat.

    Tak jarang mitos ini juga menimbulkan kesalahpahaman seputar kehamilan. Apa saja?

    Mitos dan fakta ngidam pada ibu hamil

    Pernahkah Anda mendengar bahwa jenis makanan yang diidamkan saat hamil dapat menunjukkan pertanda seperti jenis kelamin bayi yang dikandung? Adakah mitos-mitos lainnya yang masih dipercaya sebagian orang?

    Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

    1. Frekuensi ngidam akan bertambah seiring membesarnya kandungan

    mencegah ngidam pasien PCOS

    Salah. Pada ibu hamil, ngidam biasanya dimulai pada trimester pertama. Memang, ibu juga mengalami masa-masa ngidam yang cukup berat.

    Akan tetapi, puncaknya hanya terjadi sampai trisemester kedua. Ngidam mulai berkurang begitu kehamilan memasuki trisemester terakhir.

    2. Ngidam bisa memprediksi jenis kelamin bayi

    cara hamil bayi perempuan

    Anda mungkin pernah mendengar perkataan bahwa ketika ibu hamil lebih banyak ngidam makanan manis, tandanya bayi yang dikandung berjenis kelamin perempuan.

    Lain lagi jika ibu lebih sering ngidam makanan yang asin  dan gurih, tandanya bayi yang dikandung berjenis kelamin laki-laki.

    Namun, nyatanya hal itu cuma mitos yang tidak terbukti kebenarannya, ngidam tidak dapat memberikan pertanda apakah bayi berjenis kelamin perempuan atau laki-laki.

    Keinginan untuk mengonsumsi makanan yang manis dan asin merupakan sesuatu yang biasa dan banyak dialami oleh ibu hamil.

    3. Ibu hamil cenderung ngidam makanan tinggi kalori dan berlemak

    makanan junk food bikin imun agresif

    Sebenarnya, makanan yang diinginkan ketika ngidam bisa beragam dan berbeda-beda setiap harinya. Namun, kebanyakan ibu hamil memang kerap menginginkan makanan yang gurih dan praktis seperti junk food.

    Walau belum diketahui pasti faktor di balik munculnya keinginan tersebut, Dr. Jolene Brighten, seorang dokter naturopati, mengatakan hal ini masih berhubungan erat dengan perubahan kadar hormon yang biasa terjadi saat hamil.

    Perubahan hormon ini juga berpengaruh terhadap kadar hormon dopamin yang menimbulkan rasa senang.

    Rendahnya dopamin akan mendorong tubuh untuk mencari sesuatu yang bisa meningkatkan suasana hati. Salah satunya adalah dengan makan makanan yang tinggi lemak dan kalori.

    4. Ibu hamil harus selalu menuruti ngidam dan makan dua kali lebih banyak

    ibu hamil makan junk food

    Ada anjuran bahwa ibu hamil perlu makan dengan porsi yang dua kali lebih banyak agar bisa memberikan nutrisi yang cukup untuk janin.

    Padahal, makan lebih banyak malah akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang nantinya lebih sulit untuk dihilangkan.

    Tak semua hal yang diinginkan saat ngidam harus dituruti. Jika Anda tidak mengendalikan keinginan pada makanan tertentu, hal ini bisa berujung pada berat badan yang melonjak tinggi.

    Hasilnya, berat badan tinggi malah akan berisiko pada kehamilan Anda seperti keguguran, bayi lahir mati, bahkan bisa saja berujung pada diabetes gestasional.

    Daripada terus-terusan memenuhi ngidam dan menambah porsi makan, lebih baik Anda meningkatkan kualitas makanan dengan konsumsi gizi yang seimbang.

    Sah-sah saja jika Anda ingin makan makanan yang berlemak, tapi jangan lupa imbangi juga dengan asupan nutrisi baik dari biji-bijian, buah, sayuran, serta protein baik seperti daging ikan.

    5. Ngidam tak kesampaian, bayi jadi sering mengeces

    ngeces
    Sumber: Asian Scientist

    Di antara semua mitos tentang ngidam, bisa jadi mitos satu ini adalah yang paling sering Anda dengar. Lagi-lagi, tidak ada penelitian yang dapat membuktikan kebenarannya.

    Ngidam yang tak keturutan saat hamil tidak ada hubungannya dengan seberapa sering bayi Anda mengeces. Mengeces pada bayi adalah hal yang sangat normal.

    Perlu diketahui, otot-otot di sekitar mulut bayi yang berusia di bawah dua tahun belum berfungsi dengan sempurna, sehingga bayi masih belum bisa mengendalikan pergerakannya seperti saat menelan.

    Air liur yang tak tertelan itu tertahan dan akhirnya keluar dari mulut, inilah yang membuat bayi jadi sering mengeces.

    Itulah berbagai macam mitos seputar ngidam yang masih beredar di antara masyarakat dan faktanya. Semoga artikel ini bisa menjawab pertanyaan Anda!

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 21/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan