Di antara anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami morning sickness, sebanyak 21 persennya mencetak angka 130 atau lebih pada skala IQ. Sedangkan skor IQ tersebut hanya berhasil dicapai oleh 7 persen anak-anak dari ibu yang tidak mengalami morning sickness.
Para periset menduga hal ini disebabkan oleh keterlibatan hormon penyebab mual muntah yang dihasilkan dari plasenta, terutama hormon hCG.
Hormon ini berperan untuk melindungi ibu dari makanan yang terkontaminasi melalui respon mual dan muntah. Akibatnya, kebutuhan nutrisi dan perkembangan janin lebih terjaga sehingga terhindar dari berbagai risiko selama kehamilan.
Meski berdampak baik, bukan berarti morning sickness boleh dibiarkan begitu saja
Walaupun ada hubungan antara bayi yang pintar dengan morning sickness, bukan berarti kondisi ini bisa diabaikan begitu saja.
Penelitian di atas mungkin memberikan angin segar bagi para ibu hamil yang sering mengalami mual atau muntah. Walaupun kebanyakan tidak membahayakan, morning sickness tetap perlu dikonsultasikan dan diberikan penanganan.
Mual dan muntah yang cenderung parah atau berlebihan selama kehamilan, juga dikenal dengan istilah hiperemesis gravidarum, harus segera ditangani.
Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan malnutrisi dan kerusakan hati yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya, walaupun tingkat keparahannya tergolong rendah.
Risiko yang paling berbahaya lainnya adalah ibu hamil berisiko mengalami kekurangan vitamin sehingga dapat menyebabkan kerusakan otak ibu.
Oleh karena itu, tetap konsultasikan pada dokter bila Anda mengalami mual atau muntah yang mengganggu aktivitas Anda. Dokter akan memberikan obat dan perawatan yang sesuai untuk mengurangi gejala morning sickness sehingga Anda bisa menjalani kehamilan dengan lebih nyaman dan sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar