Kebanyakan ahli akan mengatakan bahwa tidak ada waktu yang tepat untuk memulai keluarga. Namun, ada kelebihan dan kerugian dari hamil dan melahirkan di usia yang berbeda. Ketika hamil di usia 20-an, Anda akan memiliki lebih banyak energi untuk berlarian dan merawat anak, tetapi kekurangan sumber pendapatan dan pengalaman pribadi untuk menjadi panduan.
Kelebihan hamil di usia 20-an
Usia 20-an adalah dekade terbaik untuk hamil dan melahirkan bayi. Berikut beberapa alasannya:
Kualitas sel telur yang optimal
Seperti wanita lainnya, Anda dilahirkan dengan semua sel telur yang akan Anda miliki, sekitar 1 sampai 2 juta sel telur. Pada masa pubertas, jumlah sel telur Anda sekitar 300.000 sampai 500.000, tetapi indung telur (ovarium) Anda hanya melepaskan sekitar 300 sel telur selama masa reproduksi Anda.
Seiring bertambahnya usia, ovarium Anda menua bersama dengan seluruh tubuh Anda, dan kualitas sel telur Anda perlahan menurun. Itulah mengapa jika dibandingkan dengan sel telur wanita lebih muda, sel telur wanita yang lebih tua lebih cenderung memiliki kelainan genetik penyebab Down syndrome dan cacat lahir lainnya.
Risiko komplikasi kehamilan yang lebih kecil
Secara fisik, kehamilan lebih mudah bagi wanita di usia 20-an karena risiko yang kecil untuk terjadi komplikasi kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Risiko Anda juga lebih kecil untuk mengalami masalah kandungan seperti fibroid rahim, yang sering menjadi lebih bermasalah seiring berjalannya waktu.
Risiko keguguran juga jauh lebih kecil, yaitu sekitar 10 persen untuk wanita usia 20-an, 12 persen untuk wanita di awal usia 30-an, dan 18 persen untuk wanita di tengah hingga akhir usia 30-an. Risiko keguguran melonjak ke sekitar 34 persen untuk wanita di awal usia 40-an, dan 53 persen setelah mencapai usia 45.
Wanita muda tidak cendrung melahirkan bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah jika dibandingkan dengan wanita di atas usia 35. Dalam hal kesuburan, perbedaan kesuburan wanita di awal dan akhir 20-an tidaklah berarti.
Ketahanan fisik yang baik
Begitu bayi lahir, sebagai ibu berusia 20-an tahun, Anda cenderung memiliki ketahanan untuk bangun dengan bayi Anda beberapa kali saat malam dan tetap mampu beraktivitas di keesokan harinya. Selain kelebihan fisik, berikut poin positif lainya: Anda lebih fleksibel di usia 20-an, yang baik untuk pernikahan dan transisi menjadi orang tua.
Kekurangan hamil di usia 20-an
Beberapa kekurangan yang mungkin Anda alami saat usia 20-an antara lain:
Kurang siap menjadi orangtua
Banyak pasangan di usia 20-an yang, sederhananya, belum siap untuk menjadi orang tua. Membesarkan anak membebani secara emosional dan fisik, dan banyak orang tua—terutama yang muda—tidak sepenuhnya siap untuk pengorbanan dan kesabaran yang diperlukan.
Hubungan suami istri yang renggang
Idealnya, pasangan saling mendukung dalam menjalani transisi ini dan menjadi lebih dekat satu sama lain, tetapi banyak pasangan yang menjadi jauh dan asing terhadap satu sama lainnya, yang bisa sangat merusak pernikahan. Ibu muda cenderung merasa tertekan dan kewalahan dengan bayi, sehingga sang ayah bisa merasa diabaikan oleh istrinya.
Lebih sulit membangun karir profesional
Saat berusia 20-an, Anda mungkin masih mencari jalan karir dan membangun diri secara profesional. Jika Anda menggunakan waktu tersebut untuk memiliki bayi, mungkin akan sulit bagi Anda untuk kembali menjalani karir. Meskipun seorang wanita langsung kembali bekerja setelah memiliki bayi, secara statistik ia akan memperoleh penghasilan yang lebih rendah daripada rekan-rekannya yang tidak memiliki anak.
Kondisi finansial yang tidak optimal
Selain itu, memiliki anak di usia 20-an mungkin tidaklah optimal secara finansial. Umumnya pasangan muda baru saja mulai berkarir, sehingga kondisi finansial belum mapan, sebagaimana usia 30-an dan selanjutnya.
Peluang keberhasilan hamil di usia 20-an
Di usia 20-an, statistik yang ada berpihak pada Anda. Sebagai wanita sehat di usia 20-an, Anda memiliki peluang 33 persen hamil di setiap siklus, jika Anda berhubungan seksual menjelang ovulasi. Di usia 30, peluang Anda sekitar 20 persen di setiap siklus.
Hanya sedikit wanita berusia 20 yang bermasalah dengan kesuburan, sementara 2/3 wanita di atas usia 40 memiliki masalah kesuburan. Seorang wanita berusia 20 tahun hanya memiliki 6 persen kemungkinan untuk tidak dapat hamil, sementara wanita berusia 40 tahun memiliki 64 persen kemungkinan untuk tidak dapat hamil.
Risiko lainnya, di usia 20, risiko mengandung anak dengan Down syndrome sebesar satu dari 2.000. Risiko ini melonjak ke satu dari 900 saat usia Anda 30, dan satu dari 100 saat Anda mencapai 40 tahun.
Hal yang harus dilakukan jika Anda belum ingin hamil di usia 20-an
Jika Anda ingin memiliki anak namun belum siap, Anda bisa mempertimbangkan untuk membekukan sel telur Anda.
Meskipun peluang kehamilan sehat menurun di akhir usia 30-an dan 40-an, Anda dapat memanfaatkan teknolgi reproduktif. Beberapa wanita “menabung” sel telur pada usia muda, sebagai persiapan jika mereka mengalami kesulitan hamil saat beranjak tua.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]