Selain itu, ular berbisa memiliki satu baris sisik di ujung ekornya. Pada ular tidak berbisa, ada dua garis yang terlihat memisahkan dua baris sisik di ujung ekor. Jika Anda tidak melihat garis yang memisahkan dua baris sisik, ini adalah pertanda bahwa ular itu beracun.
Apa akibatnya jika tergigit ular?
Dampak gigitan ular akan bergantung pada jenis ularnya. Terlepas dari berbisa atau tidak, gigitan ular umumnya menyebabkan kulit memar, sakit, bengkak, berdarah; mual, muntah, sakit kepala, pusing atau vertigo, lemas hingga pingsan.
Racun bisa ular bekerja merusak saraf dan organ dalam. Selain gejala-gejala umum di atas, gigitan ular berbisa juga mungkin menyebabkan kelumpuhan seketika atau kematian perlahan. Kebanyakan bisa ular bekerja lambat, sehingga tidak langsung menyebabkan kematian. Kematian akibat bisa ular bisa datang secepat 10 menit sampai beberapa jam, tergantung pada seberapa banyak dosis bisa yang Anda terima. Waktu rata-rata kematian setelah gigitan adalah sekitar 30-60 menit.
Meski begitu, bukan berarti gigitan ular tidak berbisa boleh Anda sepelekan. Meski tidak beracun, Anda tetap harus mencari pertolongan medis karena gigitan ular non-bisa pun berisiko menyebabkan infeksi. Gigitan dari ular besar, seperti ular boa, dapat menyebabkan luka menganga besar yang berisiko menyebabkan perdarahan berat sehingga Anda disarankan untuk segera merawat lukanya.
Apa efeknya pada janin jika ibu digigit ular saat hamil?
Apabila Anda digigit ular yang tidak berbisa, dapat dipastikan bahwa gejala hanya muncul terbatas pada tubuh ibu saja. Pasalnya, tidak ada racun yang masuk ke dalam darah ibu.
Lain ceritanya jika Anda digigit ular berbisa. Sementara menyebabkan gejala fisik pada ibu, racun bisa ular juga masuk ke dalam darah dan ikut mengalir ke plasenta sehingga akhirnya masuk ke peredaran darah janin.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar