backup og meta

Kelainan Genetik Ini Jadi Penyebab Banyak Orang Mati Muda

Kelainan Genetik Ini Jadi Penyebab Banyak Orang Mati Muda

Akhir-akhir ini, makin banyak berita meninggalnya selebriti yang masih muda. Entah karena penyakit yang sudah lama diidap atau karena serangan jantung mendadak. Fenomena mati muda tidak boleh disepelekan. Pasalnya hal ini bisa tiba-tiba menyerang siapa pun tanpa tanda atau gejala yang mendahului. Namun, penelitian terbaru berhasil menemukan kode genetik khusus yang bisa jadi salah satu penyebab mati muda. Ini dia ulasan lengkapnya.

Kelainan genetik yang jadi penyebab mati muda

Sebuah penelitian dalam jurnal Circulation: Cardiovascular Genetics mengungkapkan bahwa gen khusus bernama CDH2 bisa menyebakan kelainan genetik langka.  Kelainan genetik langka yang dibawa oleh gen CDH2 ini disebut sebagai lemah jantung pada bilik kanan (arrythmogenic right ventricle cardiomyopathy). Lemah jantung jenis ini dapat memicu kematian mendadak pada orang yang berusia di bawah 35 tahun. Pada orang yang punya penyakit ini, jantung tidak berfungsi normal.

Tubuh seharusnya punya sistem khusus yang akan menggantikan jaringan jantung yang rusak dengan jaringan baru yang sehat. Sementara itu, pada orang dengan gen CHD2, jaringan jantung yang rusak malah digantikan dengan jaringan parut yang berlemak. Kelainan jaringan inilah yang akhirnya memicu aritmia jantung (detak jantung tidak normal) serta henti jantung. Bila terlambat ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan hilangnya kesadaran hingga kematian dalam beberapa menit saja.

Kelainan genetik ini bisa diturunkan pada anak cucu

Gen CHD2 sudah dibawa sejak lahir. Maka, gen ini juga bisa diturunkan pada anak cucu Anda. Bila orangtua, kakek, nenek, atau sanak saudara Anda ada yang meninggal di usia muda karena henti jantung mendadak (sudden cardiac death), Anda juga berisiko tinggi mengalami kematian mendadak di usia muda.  

Biasanya gejala bahwa Anda atau orangtua Anda punya penyakit lemah jantung adalah mudah pingsan tanpa alasan yang jelas, sulit bernapas, dan detak jantung tak berirama. Gejala-gejala tersebut biasanya tambah parah kalau Anda beraktivitas fisik.  

Bagaimana cara mencegah mati muda karena gen bawaan?

Meskipun gen CHD2 sifatnya bawaan lahir, bukan berarti setiap orang yang punya gen tersebut pasti mati muda. Anda bisa mencegah penyebab mati muda dengan cara memerhatikan pola makan Anda. Kurangi makanan yang tinggi lemak misalnya gorengan, junk food, daging olahan pabrik, dan camilan manis. Pasalnya, makanan berlemak bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah arteri. Perbanyak konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan jantung misalnya ikan salmon dan tuna, buah-buahan segar, kacang-kacangan, dan zaitun.

Selain itu, menjalani gaya hidup sehat sangatlah penting guna mencegah aritmia jantung dan henti jantung. Berhentilah merokok dan mulailah berolahraga rutin. Anda juga sebaiknya mulai periksa kesehatan ke dokter meskipun tidak ada keluhan atau gejala gangguan apapun pada jantung.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gene found to cause sudden death in young people. https://www.sciencedaily.com/releases/2017/03/170309150637.htm Diakses pada 17 April 2017.

Sudden death in young people: Heart problems often blamed. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/in-depth/sudden-death/art-20047571 Diakses pada 17 April 2017.

Can sudden cardiac arrest be prevented? http://www.medicinenet.com/sudden_cardiac_death/page4.htm Diakses pada 17 April 2017.

Versi Terbaru

08/09/2020

Ditulis oleh Irene Anindyaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Lika Aprilia Samiadi


Artikel Terkait

Mengenal Fungsi Ruang ICCU untuk Pasien Jantung Kritis

Henti Jantung Bisa Terjadi Saat Olahraga, Ini Penjelasannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 08/09/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan