Beberapa orang kadang mengeluhkan kepala kliyengan atau pusing saat berdiri mendadak. Namun, ternyata ada juga yang merasakan jantung berdebar lebih kencang saat berdiri.
Lantas, apakah kondisi tersebut masih terbilang normal? Adakah tindakan tertentu yang perlu dilakukan untuk mengatasinya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Tanda dan gejala sindrom takikardi ortostatik postural
Dalam bahasa medis, kondisi jantung yang berdebar lebih cepat saat berdiri disebut sebagai sindrom takikardi ortostatik postural atau postural orthostatic tachycardia syndrome (POTS).
Peningkatan detak jantung ketika berdiri mendadak adalah hal yang normal. Namun, seseorang yang mengalami POTS akan memiliki peningkatan detak jantung hingga 30–40 denyut bahkan setelah 10 menit berdiri.
Itu artinya, detak jantung Anda bisa mencapai lebih dari 120 denyut per menit (bpm).
Selain peningkatan detak jantung, berikut adalah kondisi lain yang bisa Anda rasakan ketika berdiri tiba-tiba sebagai pemilik POTS.
- Mual dan muntah.
- Sakit pada tangan dan kaki.
- Pusing, berkunang-kunang, atau kliyengan.
- Kelelahan tiba-tiba.
- Tremor.
- Tubuh lemah atau lemas.
- Mudah merasa cemas.
- Sulit bernapas.
- Nyeri dada.
- Perubahan warna pada tangan dan kaki tanpa sebab.
- Sulit berkonsentrasi.
- Sensasi dingin pada ujung jari atau kaki.
- Masalah pencernaan (sembelit atau diare).
Menurut laman Cleveland Clinic, gejala POTS sering kali bertambah buruk ketika berada di lingkungan hangat, seperti sauna atau berada di tempat terbuka di siang hari yang panas.
Apa penyebab jantung berdebar saat berdiri?
Penyebab POTS belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini dipercaya erat kaitannya dengan gangguan sistem saraf otonom yang mengatur tekanan darah dan denyut jantung.
Ketika berdiri, darah akan lebih banyak berkumpul di kaki karena efek gravitasi. Namun, sistem saraf otonom memungkinkan aliran darah untuk kembali ke bagian atas tubuh, termasuk otak.
Bedanya, sistem tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik saat Anda memiliki POTS sehingga otak Anda akan kekurangan darah dan menyebabkan pusing.
Sistem saraf lalu melepaskan epinefrin dan norepinefrin untuk memberikan tekanan pada pembuluh darah. Ketika pembuluh darah tidak merespons hormon tersebut, detak jantung akan meningkat.
POTS bisa dialami oleh siapa saja, baik orang tua maupun remaja. Namun, beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalaminya.
- Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, autoimun, hepatitis C, hingga infeksi virus Epstein-Barr.
- Kehamilan.
- Riwayat trauma fisik, seperti jatuh atau terbentur.
- Stres.
- Kerusakan saraf atau gangguan fungsi saraf tubuh bagian bawah.
Diagnosis takikardi ortostatik postural
Takikardi ortostatik postural sering kali sulit didiagnosis karena ada banyak kondisi lain yang juga ditandai dengan jantung berdebar saat berdiri.
Sejauh ini, tes yang paling sering diberikan pada seseorang yang diduga memiliki POTS adalah tilt table atau meja miring.
Pemeriksaan ini dapat mengukur detak jantung dan tekanan darah Anda saat berganti-ganti posisi.
Ketika melakukan tilt table, Anda akan diminta berbaring telentang di atas meja yang sudah disertai pengaman. Setelah itu, meja tersebut akan digerakkan sampai posisinya tegak.
Dari perubahan posisi itulah dokter bisa menilai apakah detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen Anda masih berada dalam batas normal.
Selain tilt table, berikut adalah tes lain yang digunakan untuk mendiagnosis sindrom takikardi ortostatik postural.
- Tes darah dan urine untuk mencari tahu penyebab sindrom POT dan kondisi lain yang menyerupainya.
- QSART, yaitu tes yang mengukur jaringan saraf pengontrol keringat.
- Tes pernapasan otomatis untuk mengukur aliran darah dan tekanan darah saat Anda olahraga.
- Skin nerve biopsy untuk mengetahui kepadatan serabut saraf.
- Ekokardiografi untuk mengetahui kondisi jantung.
- Perhitungan volume sel darah.
Cara mengatasi jantung yang berdebar saat berdiri
Masing-masing individu mungkin membutuhkan penanganan yang berbeda-beda atas kondisi ini, sebab setiap orang bisa memiliki penyebab tersendiri.
Sejauh ini, tujuan pengobatan POTS adalah mengendalikan gejalanya supaya kualitas hidup Anda tidak terganggu olehnya.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi jantung yang berdebar lebih cepat saat berdiri sebagai gejala utama POTS.
1. Konsumsi obat-obatan
Dokter akan menyesuaikan obat yang Anda konsumsi sesuai gejala yang timbul. Pasalnya, belum ada obat yang bisa mengatasi semua gejala POTS.
Pastikan Anda hanya mengonsumsi obat-obatan berikut dengan izin dokter.
- Midodrine untuk membantu kinerja pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat.
- Piridostigmin untuk menurunkan detak jantung.
- Beta-blocker untuk menurunkan detak jantung ketika berdiri.
- Fludrokortison untuk menurunkan kadar kalium dalam darah sehingga fungsi otot membaik.
2. Perubahan pola makan
Langkah pertama yang harus Anda lakukan ketika jantung sering berdebar lebih kencang saat berdiri adalah memenuhi kebutuhan cairan harian. Pasalnya, air akan menambah volume darah dan tekanannya ke seluruh tubuh.
Selain itu, berikut adalah pola makan yang sebaiknya Anda terapkan jika memiliki POTS.
- Makan dengan porsi lebih kecil, tetapi lebih sering.
- Tingkatkan asupan serat dan karbohidrat kompleks.
- Pilih camilan asin tetapi sehat, seperti acar, ikan teri kering, dan kacang-kacangan.
- Hindari minuman beralkohol.
3. Rutin olahraga
Aktivitas fisik yang berat memang bisa memperburuk gejala POTS. Oleh karena itu, pastikan Anda memulainya dengan intensitas ringan dan meningkatkannya sesuai batas toleransi.
Sebagai contoh, mulailah rutin jalan sore setiap hari. Ketika sudah terbiasa, Anda bisa meningkatkannya menjadi berlari. Pilihan olahraga lain yang bisa Anda coba adalah berenang atau yoga.
Olahraga akan membantu melancarkan sirkulasi darah sehingga memperkecil risiko jantung berdebar ketika Anda berdiri secara mendadak.
Kesimpulan
- Salah satu penyebab utama jantung berdebar cepat saat berdiri adalah sindrom takikardi ortostatik postural (POTS).
- Mengingat gejala POTS menyerupai kondisi medis lainnya, dokter akan menggunakan tilt table untuk mendiagnosisnya.
- Tujuan perawatan POTS adalah mengendalikan gejalanya. Dokter bisa memberikan obat-obatan, seperti midodrine, piridostigmin, atau fludrokortison serta meminta pasien untuk melakukan perbaikan pola makan dan rutin olahraga.
[embed-health-tool-heart-rate]