Definisi
Apa itu vaskulitis?
Vaskulitis adalah masalah kesehatan yang menyebabkan terjadinya perubahan pada kondisi pembuluh darah, seperti penebalan, pelemahan, penyempitan, dan luka. Penyakit ini juga umumnya disebut dengan anglitis atau arteritis.
Masalah-masalah tersebut terjadi akibat adanya peradangan pada pembuluh darah. Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi, pengobatan tertentu, adanya masalah kesehatan lain, atau kondisi lainnya.
Vaskulitis adalah kondisi yang dapat bersifat akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang). Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat terjadi dengan sendirinya. Namun, sebagian kasus vaskulitis umumnya merupakan gejala dari rheumatoid arthritis, systemic lupus erythematosus, atau sklerosis sistemik.
Pada kasus yang cukup serius, penyakit ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ tubuh, sehingga pasien berisiko kehilangan nyawa. Ada sekitar 20 jenis penyakit yang digolongkan sebagai vaskulitis. Komplikasi dan keparahan tergantung pada pembuluh darah apa yang terpengaruh.
Seberapa umumkah vaskulitis?
Penyakit ini sangat umum terjadi dan dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun. Tergantung pada jenisnya, penyakit ini memiliki angka kejadian yang cukup bervariasi.
Vaskulitis jenis Henoch-Schonlein purpura memiliki angka kejadian tertinggi di Amerika Serikat, dengan jumlah sekitar 1 dari 5000 anak. Sementara itu, peradangan pembuluh darah pada penyakit Kawasaki terjadi pada 188 dari 100.000 anak di Jepang.
Selain itu, tergantung pada ras dan jenisnya, angka kejadian penyakit pun berbeda-beda. Contohnya, penyakit Kawasaki lebih banyak ditemukan di pasien keturunan Jepang dan negara Asia lainnya. Sementara itu, penyakit Behcet lebih umum terjadi pada pasien dari Turki, Timur Tengah, dan Asia Timur.
Beberapa jenis vaskulitis dapat diobati apabila terdeteksi pada tahap awal perkembangannya. Efektivitas pengobatan akan lebih tinggi apabila penyakit ini belum menyebabkan kerusakan organ yang fatal.
Hingga saat ini, pengobatan untuk menangani penyakit ini masih terus disempurnakan agar dapat memperbesar peluang pasien untuk sembuh.
Vaskulitis adalah kondisi yang dapat diatasi dengan cara mengendalikan faktor-faktor risiko yang ada. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter.
Jenis
Apa saja jenis-jenis dari vaskulitis?
Vaskulitis adalah penyakit yang dapat dibagi menjadi sekitar 20 jenis. Pembagian jenis ini dilakukan berdasarkan pembuluh darah bagian mana yang terdampak.
Berikut adalah jenis-jenisnya:
Arteri terbesar (aorta dan cabang-cabang utamanya)
- Arteritis sel besar
- Arteritis Takayasu
- Aortitis pada sindrom Cogan
- Aortitis pada spondylarthropathy
- Aortitis terisolasi
Arteri sedang
- Penyakit Kawasaki
- Poliarteritis nodosa
Arteri sedang dan kecil
- Rheumatoid vaskulitis
- Poliangiitis mikroskopik
- Granulomatosis dengan poliangiitis
- Granulomatosis eosinofilik dengan poliangiitis (EGPA/Churg-Strauss)
- Angiitis sistem saraf pusat
Arteri kecil
- Penyakit anti-GBM
- Cryoglobulinemia
- Vaskulitis pembuluh darah kecil pada kulit (hipersensitivitas)
- Vaskulitis IgA (Henoch-Schonlein purpura)
- Vaskulitis urtikarial (hipokomplementemik)
Arteri dan vena dengan ukuran beragam
- Sindrom Behcet
- Sindrom Cogan
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala vaskulitis?
Gejala dari vaskulitis tergantung pada pembuluh darah dan organ apa yang terlibat dalam proses inflamasi, serta tingkat keparahan kondisi. Beberapa orang dapat memiliki beberapa tanda-tanda dan gejala. Beberapa orang lain dapat mengalami kondisi ini dengan parah. Umumnya, gejala umum dari vaskulitis meliputi:
- Sesak napas dan batuk
- Mati rasa atau kelemahan pada tangan atau kaki
- Bercak merah pada kulit, benjolan atau nyeri
- Demam
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Nyeri
- Berkeringat pada malam hari
- Ruam
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Apabila Anda memiliki tanda-tanda atau gejala di atas, atau Anda memiliki pertanyaan lain terkait gejala yang Anda alami, konsultasikan dengan dokter Anda. Beberapa jenis vaskulitis dapat memburuk dengan cepat. Maka dari itu, diagnosis awal adalah kunci untuk mendapatkan perawatan yang efektif.
Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Agar Anda mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, selalu periksakan apapun gejala yang Anda alami ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.
Penyebab
Apa penyebab vaskulitis?
Hingga saat ini, penyebab utama dari vaskulitis masih belum diketahui secara pasti. Para ahli meyakini bahwa penyakit ini belum tentu disebabkan langsung oleh jenis infeksi atau racun tertentu.
Terdapat beberapa jenis vaskulitis yang kemungkinan disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini berpotensi merusak dinding pembuluh darah, sehingga terjadi peradangan.
Selain itu, pada kondisi lainnya, peradangan juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi akibat pengobatan atau racun tertentu.
Namun, pada vaskulitis sistemik, sistem imun berperan penting dalam kerusakan jaringan. Sistem imun menyerang sel-sel pembuluh darah yang menyebabkan perdarahan atau radang pembuluh darah. Kemungkinan pemicu untuk reaksi sistem imun tersebut meliputi:
- Infeksi, seperti hepatitis B dan hepatitis C
- Kanker darah
- Penyakit sistem autoimun, seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan skleroderma
- Reaksi terhadap obat-obatan tertentu.
Faktor-faktor risiko
Apa saja faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko saya untuk terkena vaskulitis?
Vaskulitis adalah penyakit yang dapat terjadi pada hampir setiap orang, terlepas dari apa kelompok usia dan golongan rasnya. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang penyakit ini.
Penting untuk Anda ketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda pasti akan menderita suatu penyakit atau kondisi kesehatan.
Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang dapat terkena penyakit atau kondisi kesehatan tertentu tanpa adanya satu pun faktor risiko.
Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu kemunculan vaskulitis:
1. Usia
Meskipun rerata usia terdiagnosis penyakit ini bervariasi, umumnya penyakit ini ditemukan pada pasien berusia di bawah 20 tahun.
2. Jenis kelamin
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan perempuan.
3. Menderita infeksi hepatitis B atau C kronis
Jika Anda terinfeksi virus hepatitis B atau C, risiko Anda untuk menderita vaskulitis jauh lebih tinggi.
4. Memiliki penyakit autoimun
Apabila Anda menderita penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti rheumatoid arthritis, skleroderma, atau lupus, peluang Anda untuk menderita penyakit ini jauh lebih besar.
Komplikasi
Apa saja komplikasi yang diakibatkan oleh vaskulitis?
Komplikasi dari kondisi peradangan pembuluh darah tergantung pada keparahan dan jenisnya. Selain itu, komplikasi juga kemungkinan dapat terjadi akibat efek samping dari pengobatan penyakit ini.
Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang mungkin dapat muncul:
1. Kerusakan organ tubuh
Beberapa jenis peradangan pembuluh darah memiliki tingkat keparahan yang cukup fatal. Hal ini berisiko menyebabkan terjadinya kerusakan fungsi pada beberapa organ tubuh, seperti jantung, ginjal, atau hati.
2. Aneurisma dan penggumpalan darah
Penggumpalan darah dapat terjadi di pembuluh darah, sehingga aliran darah akan terhambat. Kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan membengkak, yang kemudian memicu terjadinya aneurisma.
3. Penglihatan menurun
Kondisi ini kemungkinan dapat terjadi akibat arteritis sel besar yang tidak ditangani dengan segera. Dalam kasus yang lebih parah, pasien berisiko kehilangan penglihatannya secara permanen.
4. Infeksi
Infeksi yang memengaruhi organ tubuh tertentu, seperti pneumonia dan sepsis (infeksi darah), berisiko mengancam nyawa penderitanya.
Diagnosis & pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana vaskulitis didiagnosis?
Vaskulitis didiagnosis dengan kombinasi tes darah, tes urin, X-ray pada pembuluh darah, tes laboratorium, biopsi dan tes pencitraan. Penanda umum dari inflamasi pada darah seperti protein C-reaktif, angka sedimentasi eritrosit dan interleukin-6 dapat naik pada penyakit.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tes untuk mendiagnosis penyakit ini.
1. Tes darah
Tes ini dilakukan untuk mengonfirmasi adanya peradangan, yaitu dengan mendeteksi peningkatan kadar protein C-reaktif. Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan tes complete blood count (CBC).
Tes darah juga berguna untuk menemukan adanya antibodi pada tubuh, seperti tes antibodi sitoplasmik anti-neutrofil, yang berkaitan dengan kemunculan penyakit ini.
2. Tes urin
Tes urin dapat membantu dokter menemukan adanya protein tertentu atau adanya sel darah merah, yang menunjukkan terdapat masalah pada pembuluh darah.
3. Tes pencitraan
Dokter juga akan merekomendasikan tes pencitraan atau pengambilan gambar untuk mengetahui apakah ada organ tubuh Anda yang terpengaruh penyakit ini. Tes-tes seperti X-ray, USG, CT scan, MRI scan, atau PET scan dapat dilakukan, tergantung dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.
4. X-ray pada pembuluh darah (angiografi)
Pada tes ini, dokter akan memasukkan kateter kecil melalui pembuluh arteri atau vena Anda. Kemudian, dokter akan menyuntikkan cairan tinta khusus melalui kateter tersebut. Cairan ini akan terdeteksi oleh mesin X-ray, sehingga dokter dapat melihat pembuluh darah Anda dengan jelas.
Bagaimana mengobati vaskulitis?
Untuk kebanyakan jenis vaskulitis, perawatan berfokus pada mengendalikan inflamasi, mengatasi penyebab utama, serta mencegah terjadinya penyakit tersebut kembali kambuh.
1. Obat-obatan
Orang yang memiliki peradangan pembuluh darah parah diatasi dengan pengobatan dengan resep. Orang yang menderita peradangan pembuluh darah ringan dapat diberikan penawar rasa sakit seperti acetaminophen, aspirin, ibuprofen, atau naproxen.
Obat-obatan dengan resep yang digunakan untuk mengobati penyakit ini adalah kortikosteroid atau pengobatan imunosupresan.
2. Operasi
Terkadang, vaskulitis dapat menyebabkan komplikasi seperti aneurisma. Kondisi ini hanya dapat diatasi dengan operasi. Arteri yang tersumbat juga biasanya harus ditangani dengan operasi.
Tes darah juga dapat membantu dokter melihat perkembangan atau aktivitas penyakit. Setiap pasien berbeda-beda dan perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi vaskulitis?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi vaskulitis:
- Miliki pola makan sehat yang dapat mencegah potensi masalah akibat pengobatan, seperti pengeroposan tulang, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Pilihlah makanan yang mengandung buah dan sayuran segar, gandum utuh, produk susu rendah lemak, daging tanpa lemak dan ikan. Jika Anda mengonsumsi kortikosteroid, tanyakan dokter apakah Anda memerlukan suplemen vitamin D atau kalsium.
- Vaksinasi rutin: melakukan vaksinasi sesuai jadwal, seperti untuk flu dan pneumonia, dapat membantu mencegah masalah akibat pengobatan, seperti infeksi.
- Olahraga rutin, seperti berjalan dapat mencegah pengeroposan tulang, tekanan darah tinggi dan diabetes yang terkait dengan vaskulitis. Olahraga juga baik untuk jantung dan paru-paru Anda. Selain itu, banyak orang yang merasakan manfaat olahraga terhadap mood.
- Miliki dukungan mental yang kuat: jika Anda merasa perlu untuk berbicara dengan orang lain dengan vaskulitis, tanyakan tim medis mengenai kelompok dukungan. Serta berbagilah dengan keluarga dan teman-teman mengenai kondisi Anda yang dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini dengan lebih mudah.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
[embed-health-tool-heart-rate]