Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Tes ini digunakan untuk menentukan adanya infeksi Streptococcus.
Infeksi Streptococcus kelompok A dapat diidentifikasi melalui beberapa komplikasi seperti demam rematik, demam scarlet, glomerulonephritis. Tes ini umumnya digunakan untuk melihat adanya infeksi Streptococcus (seperti radang tenggorokan, pyoderma, pneumonia) yang disebabkan penyakit Streptococcus setelah infeksi. Penyakit yang terjadi setelah infeksi terjadi pada tahap lanjut infeksi dan biasanya tidak menunjukkan adanya gejala pada masa inkubasi.
Streptococcus memproduksi enzim ekstraseluler yaitu streptolysin O, yang dapat melarutkan darah. Streptolysin O memiliki kemampuan untuk menstimulasi antigen ASO. ASO terdapat pada serum setelah 1 minggu sampai 1 bulan setelah infeksi Streptococcus. Titer dari antibodi ini tidak digunakan secara spesifik untuk menunjukkan salah satu penyakit setelah infeksi, tapi untuk menentukan apa Anda mengalami infeksi Streptococcus.
Seperti titer ASO antibody, ADB juga digunakan untuk mengidentifikasi apabila Anda telah terinfeksi Streptococcus. Walau ada tes ADB yang lebih sensitif daripada ASO, dokter jarang menggunakan satu tes untuk menilai infeksi ADB Streptococcus karena hasil biasanya bervariasi.
Tes Streptozyme dapat menentukan tipe antibody surface antigen dari Streptococcus kelompok A, seperti anti-streptolysin O, anti-streptokinase dan anti-hyaluronidase. Sekitar 80% dari sampel menunjukkan hasil positif pada anti-streptolysin dengan Streptozyme O, dan 10% pada with anti-streptokinase or anti-hyaluronidase. 10% disebabkan oleh ADB antibody atau antibody ekstraseluler Streptococcus lainnya.
Kelompok B antigen Streptococcus terakumulasi di CSF, serum atau urin. Antigen dapat membantu dalam menentukan antigen microbial. Antigen ini dapat berhubungan dengan infeksi akut dan tidak berhubungan dengan penyakit setelah infeksi Streptococcus diatas.
Untuk memastikan diagnosis Streptococcus, Anda harus diisolasi.
Tes ini biasanya dianjurkan jika dokter menduga Anda memiliki Streptococcus dan demam atau masalah ginjal (glomerulonephritis) yang disebabkan oleh infeksi bakteria ini.
Tes anti-DNase B dan tes serologic digunakan untuk antibodi pada streptococcus lainnya, seperti tes antibodi hyaluronidase enzim, yang dapat digunakan apabila hasil tes ASO negatif saat mengidentifikasi apakah Streptococcus pernah terjadi sebelumnya.
Gejala demam rematik:
Gejala glomerulonephritis lainnya:
Perlu diperhatikan bahwa gejala-gejala tersebut dapat ditemukan pada kondisi lainnya.
Kadar beta-lipoprotein dapat meningkatkan inhibisi Streptolysin O dan menyebabkan peningkatan palsu titer ASO.
Adrenocorticosteroid dan antibiotik adalah obat-obatan yang dapat mengurangi jumlah ASO.
Jika terjadi peningkatan tingkat ASO dalam darah, tes Anti-DNase B tidak perlu dilanjutkan. Namun jika hasil tes ASO negatif, Anti-DNase B dapat digunakan untuk menentukan Streptococcus pada orang yang tidak menghasilkan ASO atau memiliki kadar ASO yang rendah.
Penting untuk Anda pahami peringatan diatas sebelum menjalankan tes ini. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi dan instruksi lebih lanjut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani tes:
Tenaga medis yang bertugas mengambil darah Anda akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Dokter akan menyimpan sampel darah pada tabung dengan tutup merah.
Walau pada umumnya Anda tidak akan merasakan sakit, beberapa orang dapat merasakan sakit saat jarum baru disuntikkan. Namun saat jarum sudah di dalam pembuluh darah, rasa sakit biasanya sudah tidak terasa. Rasa sakit tergantung oleh keterampilan perawat, kondisi pembuluh darah, dan sensitivitas Anda terhadap rasa sakit.
Setelah proses pengambilan darah, Anda dianjurkan untuk membalut dengan perban dan menekan dengan ringan pembuluh darah Anda untuk menghentikan pendarahan. Anda dapat beraktivitas seperti biasa setelah tes.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang proses tes ini, konsultasikan dengan dokter untuk memahami lebih lanjut.
Hasil normal:
Titer Antistreptolysin O:
Titer Antideoxyribonuclease-B:
Hasil abnormal:
Peningkatan pada:
Hasil tes dapat berbeda-beda, tergantung pada laboratorium. Konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki pertanyaan mengenai hasil tes.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar