backup og meta

Waspada, Cacar Api Rentan Menyerang Orang Tua 50 Tahun ke Atas

Waspada, Cacar Api Rentan Menyerang Orang Tua 50 Tahun ke Atas

Usia yang tak lagi muda membuat imunitas tubuh semakin melemah, sehingga rentan terhadap berbagai penyakit salah satunya cacar api.1

Kondisi ini kerap menyerang lansia usia 50 tahun ke atas yang ditandai dengan munculnya ruam dan rasa nyeri.1

Penting bagi Anda untuk memahami penyebab, gejala, serta langkah pencegahan agar orang tua dapat terhindar dari cacar api.

Mengapa cacar api rentan terjadi pada orang tua?

Cacar api atau dikenal sebagai herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, yakni virus yang sama sebagai penyebab cacar air.2

Meskipun siapa saja yang pernah terkena cacar air dapat terkena cacar api, risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan yang terkena cacar api adalah orang tua yang berusia 50 tahun ke atas.3

Perlu Anda Ketahui

Menurut studi American Academy of Ophthalmology di salah satu pusat CDC (Centers for Disease Control and Prevention), usia rata-rata munculnya cacar api adalah 52 tahun.3 

Sementara itu, ada beberapa penyebab orang tua lebih rentan terkena cacar api yang perlu Anda ketahui, di antaranya.

1. Melemahnya sistem kekebalan tubuh

Semakin bertambahnya usia, maka sistem kekebalan tubuh juga akan mengalami penurunan fungsi secara alami.1

Penurunan tersebut dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk merespons infeksi dengan baik, sehingga virus varicella-zoster yang menyebabkan cacar air bisa aktif kembali sebagai cacar api.1,4

2. Memiliki riwayat penyakit atau komorbiditas 

Orang tua dengan diabetes mellitus, gagal ginjal, dan penyakit ganas lain, seperti limfoma, penyakit human immunodeficiency virus (HIV), kanker, penyakit autoimun, systemic lupus erythematosus (SLE), serta rheumatoid arthritis yang memiliki risiko 1,8-8,4 kali lebih tinggi terkena cacar api dibandingkan dengan pasien penyakit lain.5

3. Mengalami stres

Biasanya, saat khawatir, stres, atau merasa lelah, sistem kekebalan tubuh Anda akan menurun dan menjadi lebih lemah.6

Sementara itu, sistem kekebalan tubuh yang berada di bawah tekanan berlebihan akan rentan terhadap infeksi, sehingga virus varicella-zoster memiliki kesempatan untuk muncul kembali.6

Gejala dan komplikasi cacar api pada orang tua

Cacar api sering kali dimulai dengan rasa nyeri tertusuk atau sensasi terbakar yang terpusat pada satu sisi tubuh: di bagian kanan atau kiri tubuh.7

Rasa sakit ini berlangsung lama, bahkan berlanjut setelah ruam sembuh.1 Berikut ini adalah beberapa gejala cacar api yang sering kali muncul8

  • Ruam merah yang muncul setelah beberapa hari.
  • Lepuhan berisi cairan yang dapat pecah.
  • Rasa gatal atau nyeri yang membuat tidak nyaman di sekitar ruam.
  • Mengalami demam, sakit kepala, atau kelelahan.

Parahnya, pada beberapa kasus komplikasi cacar api (herpes zoster) bisa muncul bahkan berakhir dengan kondisi yang lebih serius, seperti.8

  • Neuralgia Pasca-Herpes
  • Gangguan penglihatan
  • Pneumonia
  • Radang otak

Gaya hidup sehat untuk mencegah cacar api pada lansia

Gaya hidup yang sehat memainkan peran penting dalam mencegah terjadinya cacar api.9 Adapun beberapa langkah yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut.

1. Menerapkan pola makan seimbang

Mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, dapat membantu menjaga daya tahan tubuh.¹⁰

2. Rutin berolahraga

Melakukan aktivitas fisik dengan teratur membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan memperkuat sistem imun.¹⁰ 

Orang dewasa disarankan untuk melakukan olahraga, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang setidaknya 150 menit per minggu.11

3. Tidur yang cukup

Usahakan untuk tidur setidaknya selama 7 sampai 9 jam setiap malam untuk menjaga gaya hidup yang sehat, sehingga dapat mengurangi stres dan juga risiko terkena cacar api.12

4. Mengelola stres

Seperti yang kita ketahui, kalau stres dapat menurunkan kekebalan tubuh. Pastikan Anda telah menemukan cara untuk mengatasi stres dengan baik, seperti meditasi, yoga, atau bermain dengan hewan peliharaan.6

Vaksinasi sebagai salah satu langkah pencegahan cacar api pada orang tua

Selain gaya hidup sehat, vaksinasi adalah langkah yang tidak boleh dilewatkan dalam mencegah cacar api.1

Vaksinasi direkomendasikan untuk membantu tubuh membangun kekebalan terhadap virus varicella-zoster, sehingga mengurangi risiko infeksi penyakit cacar api dan komplikasinya.4

Meski sebagian besar orang hanya mengalami satu kali cacar api seumur hidup, ada kemungkinan dapat terkena lebih dari satu kali.13

Bahkan, disebutkan dalam situs Dermatology and Therapy, sekitar 1,2–9,6% orang berisiko mengalami cacar api berulang.2

Jangan biarkan momen berharga dalam hidup Anda terenggut karena cacar api. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

  1. Mayo Clinic. (2022). Shingles. Retrieved 19 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shingles/symptoms-causes/syc-20353054
  2. Parikh R et al. Herpes Zoster Recurrence: A Narrative Review of the Literature. 2024;14:169-192. Retrieved 12 December 2024, from https://doi.org/10.1007/s13555-024-01101-7
  3. American Academy of Ophthalmology. Recommendations for Herpes Zoster Vaccine for Patients 50 Years of Age and Older. 2018;125(11). Retrieved 12 December 2024, from https://www.aaojournal.org/article/S0161-6420(18)31727-5/pdf
  4. American Academy of Dermatology. Shingles: Who gets and causes. (2019). Retrieved 12 December 2024, from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/shingles-causes#
  5. Hata A et al. Risk of herpes zoster in patients with underlying diseases: A retrospective hospital-based cohort study. Infection. 2011;39(6):537–544. Retrieved 26 December 2024, from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3218277/
  6. Healthline. (2023). Can Can Stress Trigger Shingles? Retrieved 12 December 2024, from https://www.healthline.com/health/shingles-and-stress
  7. MedlinePlus. (2024). Shingles (Herpes zoster). Retrieved 12 December 2024, from https://medlineplus.gov/shingles.html
  8. American Academy of Ophthalmology. Shingles: Signs and Symptoms. Retrieved 12 December 2024, from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/shingles-symptoms
  9. American Academy of Dermatology Association. (2019). Shingles: Tips for managing. Retrieved 19 December 2024, from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/shingles-self-care
  10. St. Joseph Health. (2024). Risk factors and treatment options for shingles. Retrieved 26 December 2024, from https://stjoseph.stlukeshealth.org/services/primary-care/shingles
  11. WHO. WHO Guidelines on physical activity and sedentary behaviour;2020;1-104 Retrieved 26 December 2024, from https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/336656/9789240015128-eng.pdf
  12. Cleveland Clinic. (2022). Shingles (Herpes zoster): Symptoms & treatment. Retrieved 12 December 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11036-shingles

13. Centers for Disease Control and Prevention. (2024). About shingles (Herpes zoster). Retrieved 19 December 2024, from https://www.cdc.gov/shingles/about/index.html

Versi Terbaru

24/01/2025

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Riska Herliafifah


Artikel terkait

Jika Sudah Pernah Sakit Cacar Air, Anda Berisiko Kena Herpes Zoster di Masa Depan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan