Saat Anda mengalami susah menelan akibat disfagia, makan atau minum menjadi hal yang mungkin tak lagi menyenangkan. Pasalnya, rasa sakit yang Anda rasakan saat menelan cukup mengganggu dan membuat Anda meringis kesakitan. Jika hal ini terjadi, jangan dibiarkan terlalu lama. Segera cari tahu cara mengatasi susah menelan akibat disfagia.
Cara mengatasi susah menelan akibat disfagia
Disfagia adalah kondisi saat Anda butuh waktu lebih lama untuk menelan makanan karena muncul rasa sakit. Bahkan, bagi sebagian orang disfagia membuatnya menjadi tidak bisa menelan sama sekali. Disfagia adalah kondisi serius yang disebabkan oleh adanya masalah kesehatan yang membutuhkan perawatan.
Pengobatan disfagia biasanya disesuaikan dengan lokasi masalahnya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi disfagia berdasarkan penyebabnya:
Disfagia orofaringeal
Disfagia orofaring cukup sulit diobati karena umumnya disebabkan akibat masalah pada saraf. Oleh karena itu , umumnya kondisi ini tidak bisa diatasi dengan obat atau operasi. Untuk membantu meredakan rasa sakit saat menelan akibat disfagia yang satu ini dokter akan melakukan beberapa hal, seperti:
1. Perubahan pola makan
Memilih makan makanan yang lebih mudah ditelan menjadi cara efektif mengatasi disfagia. Namun tak asal makan, dokter biasanya akan menentukan makanan dengan gizi seimbang agar pasien disfagia tidak kekurangan nutrisi. Berbagai makanan dengan tekstur yang lembut dan cair biasanya menjadi makanan yang sering direkomendasikan.
2. Terapi menelan
Terapi menelan biasanya dilakukan oleh ahli terapi bicara dan bahasa. Pasien akan belajar cara menelan dengan teknik yang baru. Latihan ini membantu meningkatkan fungsi otot dan bagaimana tubuh meresponnya.
3. Memberi makan melalui tabung
Jika Anda berisiko mengalami pneumonia, kurang gizi, atau dehidrasi akibat disfagia yang parah dokter biasanya akan memberi makan melalui tabung. Tabung yang digunakan ada dua jenis, yaitu:
- Nasogastrik yang dimasukkan ke hidung dan turun hingga ke perut.
- Gastrostomi endoskopi perkutan, tabung yang ditanam langsung ke perut.
Tabung nasogastrik biasanya perlu diganti dan ditukar ke lubang hidung yang satunya setelah sekitar satu bulan. Sementara tabung gastrotomi endoskopi perkutan biasanya dirancang untuk penggunaan jangka panjang dan bisa bertahan selama beberapa bulan sebelum akhirnya harus diganti.
Disfagia esofagus
Disfagia esofagus adalah kondisi saat Anda mengalami susah menelan karena adanya masalah dengan kerongkongan. Untuk mengatasinya, berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan:
1. Obat
Disofagia yang berhubungan dengan penyakit GERD (refluks asam lambung) biasanya diobati dengan obat-obatan. Obat yang biasa digunakan yaitu proton pump inhibitor (PPI). Obat ini bisa membantu menurunkan produksi asam lambung.
2. Botox
Botox biasanya digunakan untuk pengobatan saat otot-otot di kerongkongan terlalu kaku sehingga menyulitkan makanan dan cairan untuk masuk ke dalam perut. Nah racun botolinum termasuk racun kuat yang bisa melumpuhkan otot yang kaku sehingga mengurangi penyempitan. Namun, efek botox hanya bertahan selama enam bulan.
3. Dilatasi endoskopi
Teknik ini biasanya dipakai untuk mengobati disfagia esofagus yang disebabkan karena adanya penyumbatan di kerongkongan. Selain itu, cara ini juga dilakukan menggunakan endoskop dengan balon khusus untuk mereganggakan kerongkongan.
4. Memasukkan stent
Jika Anda memiliki kanker esofagus yang tidak bisa diangkat, dokter akan menyarankan Anda untuk memasang stent (tabung logam) sebagai pengganti dilatasi endoskopi. Pasalnya, risikonya jauh lebih tinggi jika memaksakan untuk melakukan dilatasi endoskopi.
Secara bertahap, stent akan membuat semacam lorong yang cukup lebar agar kerongkongan bisa dilewati makanan. Agar stent tetap bisa terbuka tanpa sumbatan, biasanya Anda dianjurkan untuk mengikuti diet khusus.