Cedera dan kondisi medis tertentu dapat menyebabkan perdarahan. Ini sering memicu kecemasan dan ketakutan, tetapi perdarahan ini berguna sebagai proses penyembuhan. Semua perdarahan dapat dikendalikan, karena jika dibiarkan, perdarahan dapat menyebabkan syok hingga kematian. Oleh karena itu, Anda perlu tahu cara menghentikan perdarahan yang tepat.
Cara menghentikan perdarahan pada luka
Jika luka akibat cedera yang Anda alami cukup besar, segera cari pertolongan medis. Namun, jika luka Anda tidak terlalu besar dan parah Anda bisa menghentikan perdarahan sendiri.
Selain itu, selagi menunggu datangnya bantuan, Anda bisa memberikan pertolongan dengan cepat pada luka yang berdarah. Berikut beberapa cara menghentikan perdarahan pada luka.
1. Tekan luka berdarah
Cara pertama untuk menghentikan perdarahan pada luka Anda adalah dengan menekan atau menutup luka terbuka yang berdarah. Darah perlu menggumpal untuk memulai proses penyembuhan dan menghentikannya.
Tutup dan tekan luka dengan kasa atau penutup luka lainnya. Kasa akan menahan darah pada luka dan membantu proses pembekuan darah. Jika Anda tidak memiliki kasa, Anda bisa menggunakan handuk bersih untuk melakukan ini.
Jika kasa atau handuk sudah penuh dengan darah, tambahkan lapisan kasa atau handuk lainnya. Jangan melepas kasa tersebut, karena akan menghilangkan agen-agen pembukan darah dan mendorong darah untuk keluar.
2. Angkat bagian tubuh yang luka berdarah
Arah gravitasi membuat aliran darah turun lebih mudah daripada mengalir ke atas. Jika Anda menahan satu tangan di atas kepala Anda dan yang lain di sisi tubuh Anda, tangan yang ke arah bawah akan berwarna merah muda sementara yang lebih tinggi akan pucat.
Prinsip ini bisa Anda gunakan sebagai cara untuk menghentikan perdarahan. Jika tangan Anda yang mengalami perdarahan, angkat tangan yang terluka sampai posisinya lebih tinggi dari jantung (dada). Dengan mengangkat luka, Anda dapat memperlambat aliran darah.
Saat darah melambat, lebih mudah untuk menghentikannya dengan dibantu tekanan langsung pada luka. Ingat, posisi tangan yang terluka harus di atas jantung dan Anda harus tetap menekannya.
3. Titik tekanan
Titik tekanan adalah area tubuh di mana pembuluh darah berjalan dekat ke permukaan. Dengan menekan pembuluh darah ini, aliran darah akan melambat, sehingga memungkinkan tekanan langsung untuk menghentikan perdarahan.
Saat menggunakan titik tekanan, pastikan Anda menekan titik yang lebih dekat ke jantung daripada luka. Titik-titik tekanan yang umum adalah:
- Lengan antara bahu dan siku – arteri brakialis
- Daerah selangkangan sepanjang garis bikini – arteri femoral
- Di belakang lutut – arteri poplitea
Ingatlah untuk menjaga agar posisi tubuh yang luka tetap lebih tinggi di atas jantung dan tetap menekan langsung pada lukanya.
4. Perlukah pasang turniket?
Turniket bisa sangat membatasi atau menyumbat aliran darah ke lengan atau kaki yang dipasangkan alat ini. Menggunakan turniket untuk menghentikan perdarahan berpotensi merusak pembuluh darah seluruh lengan atau kaki.
Turniket digunakan hanya untuk keadan darurat yang mendesak seperti perdarahan hebat dan darah tidak berhenti dengan penekanan. Juga, turniket hanya boleh digunakan oleh orang yang memahami cara pakainya dengan baik serta tidak dilakukan untuk setiap kasus perdarahan.
Turniket harus dikencangkan sampai luka berhenti berdarah. Jika ada perdarahan pada luka setelah menggunakan turniket, maka turniket harus dikencangkan.
[embed-health-tool-bmi]