backup og meta

Kenapa Tidak Boleh Membersihkan Telinga Pakai Cotton Bud?

Kenapa Tidak Boleh Membersihkan Telinga Pakai Cotton Bud?

Anda seharusnya tidak memasukkan benda apapun ke dalam telinga untuk membersihkan kotoran dan debu. Ya, termasuk membersihkan telinga dengan cotton bud.

Untuk sebagian orang, kotoran telinga bisa menumpuk dengan sangat cepat hingga mengurangi kemampuan mendengar dan, di beberapa kasus, timbul rasa sakit. Banyak orang yang memilih menggunakan cotton bud untuk mengangkat kotoran tersebut. Padahal, walaupun membersihkan telinga dengan cotton bud cukup umum dilakukan, para ahli mengungkapkan bahwa membersihkan telinga dengan cotton bud bisa menyebabkan gangguan pendengaran atau kerusakan pada saluran dalam telinga.

Kita perlu kotoran telinga

Saluran dalam telinga memiliki sel khusus yang berfungsi untuk memproduksi cerumen, alias kotoran telinga. Produksi kotoran telinga ini bukannya tanpa alasan. Dilansir dari The Huffington Post, William H. Shapiro, seorang audiologis dan rekanan profesor di NYU Langone Medical Center, menjelaskan bahwa kotoran telinga adalah pelindung alami tubuh dari segala macam partikel asing, termasuk serangga, yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui lubang telinga.

Kotoran telinga juga mengandung properti antibiotik dan antijamur, sehingga terlalu sering membersihkan telinga bisa berakibat pada komplikasi telinga dan kulit, termasuk infeksi telinga dan eksim di bagian luar telinga.

Kenapa tak disarankan pakai cotton bud?

Walaupun residu kotoran telinga akan tetap ada dan menempel di kapas cotton bud saat Anda membersihkan telinga, tapi di saat yang bersamaan Anda juga mendorong dan memadatkan kotoran telinga semakin masuk jauh ke dalam, melewati tempat di mana produksi minyak dalam telinga terjadi (lokasi ideal di mana kotoran telinga harus tetap tinggal). Hal ini akan menimbulkan rasa sakit, tekanan, gangguan pendengaran sementara, hingga berisiko menusuk gendang telinga.

Gendang telinga sangat mudah diraih oleh cotton bud. Karena gendang telinga sangat rapuh, organ penting dalam telinga ini akan dengan mudah pecah bahkan saat menerima tekanan yang lembut sekalipun dari dorongan cotton bud. Rasa sakitnya termasuk cukup parah dan telinga Anda mungkin akan mengeluarkan cairan bening dari dalam. Gendang telinga yang tertusuk akan mudah sembuh dengan sendirinya, walaupun begitu, proses pemulihan akan memakan waktu yang cukup lama dan bisa berujung pada gangguan pendengaran konduktif.

Jadi, perlukah untuk tetap membersihkan telinga?

Terlalu sedikit kotoran telinga yang tersisa akan meningkatkan risiko infeksi, dikutip dari American Hearing Research Foundation. Setidaknya, ada sepuluh peptida antimikroba yang terkandung dalam kotoran telinga untuk mencegah bakteri dan jamur berkembang biak. Sementara itu, terlalu banyak kotoran telinga bisa meningkatkan kejadian infeksi dan kehilangan pendengaran. Oleh karena itu, Anda membutuhkan perawatan telinga yang pas.

Pada umumnya, lubang dalam telinga tidak perlu dibersihkan. Mengutip dari Smithsonian Magazine, Dr. Rob Hicks mengungkapkan, telinga memiliki mekanisme pembersihan mandiri. Lemak dan minyak dalam saluran telinga akan memerangkap segala partikel asing yang masuk ke dalam telinga dan membilasnya keluar sebagai kotoran telinga. Kotoran telinga, menurut Hicks, akan luruh dengan sendirinya tanpa Anda sadari.

Struktur kulit dalam saluran telinga Anda bertumbuh layaknya spiral yang mengarah ke luar. Begitu kotoran telinga mengering, setiap gerakan yang dibuat oleh rahang Anda (mengunyah, berbicara, apapun itu) membantu melancarkan transportasi kotoran telinga dari dalam hingga keluar lubang telinga.

Selama keramas atau mandi, air yang masuk ke dalam lubang telinga akan mengencerkan kotoran telinga Anda sehingga akan memudahkan proses pembuangan.

Bagaimana cara membersihkan telinga dengan aman?

Kebalikan dari saluran dalam telinga, bagian terluar telinga harus tetap dibersihkan secara rutin. Walaupun begitu, tetap hindari membersihkan telinga dengan cotton bud. Setelah mandi, cukup gunakan sedikit sabun, air, dan sebuah lap bersih untuk menggosok bagian luar telinga.

Metode seperti ini memang tidak akan memberikan efek telinga yang bersih kesat, namun, mengutip dari Shape, Nithin Bathia, M.D., dari ENT Anda Allergy Associates New York, berpendapat bahwa kelembapan yang diberikan oleh kotoran telinga bagus untuk kesehatan telinga Anda. Telinga yang kesat sama sekali bersih dari kotoran telinga akan membuat saluran telinga kering dan terasa gatal. Kondisi ini kemudian akan menciptakan kebiasaan yang berulang; Anda merasa telinga Anda gatal akibat terlalu banyak kotoran telinga menumpuk, maka Anda akan semakin rutin mengorek telinga Anda. Semakin keras Anda mengorek telinga Anda, semakin banyak pula histamin yang dilepaskan yang akan menyebabkan kulit teriritasi dan meradang, sehingga memperparah masalahnya.

Jika Anda tidak cukup puas hanya membersihkan telinga dengan kain lap basah, Anda bisa menggunakan larutan pembersih telinga yang dijual bebas di apotek atau supermarket terdekat. Cukup teteskan larutan tetes telinga tersebut untuk memudahkan Anda membersihkan telinga Anda. Akan tetapi, solusi terbaik untuk membersihkan telinga sebenarnya dengan mengunjungi dokter THT Anda untuk mendapatkan pembersihan telinga profesional.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

This Will Make You Never, Ever Want To Clean Your Ears Again http://www.huffingtonpost.com/2014/07/21/dont-clean-ear-qtip_n_5600401.html

Why You Should Seriously Never Use Q-Tips Inside Your Ears http://www.huffingtonpost.com/entry/dont-use-q-tips-inside-ears-bad-for-you_us_56e19dece4b0b25c9180f76d

Ear Wax http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/

Why you shouldn’t clean your ears with a cotton swab http://www.healthyhearing.com/report/47773-Swab-hearing-loss

Stop Cleaning Inside Your Ears: It’s Bad for You http://www.smithsonianmag.com/smart-news/stop-cleaning-inside-your-ears-its-bad-for-you-3642773/?no-ist

Versi Terbaru

07/01/2021

Ditulis oleh Ajeng Quamila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Roby Rizki


Artikel Terkait

6 Penyebab Telinga Bindeng, dari Masalah Ringan hingga Serius

Apakah Terapi Ear Candle Aman untuk Telinga?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 07/01/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan