backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Fungsi Pankreas pada Pencernaan dan Penyakit yang Umum Terjadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Fungsi Pankreas pada Pencernaan dan Penyakit yang Umum Terjadi

    Pankreas mempunyai peran besar dalam sistem pencernaan manusia. Organ yang juga dikenal dengan Pulau Langerhans ini membantu mengubah makanan menjadi sumber energi dan menghasilkan sejumlah hormon yang menjaga fungsi tubuh.

    Fungsi pankreas bagi manusia

    Transplantasi dan pankreas buatan

    Pankreas yang sehat mampu menghasilkan zat kimia alami dalam jenis, jumlah, dan waktu yang sesuai. Zat-zat inilah yang Anda butuhkan untuk mencerna makanan dan mendapatkan energi. Secara umum, berikut dua fungsi utama pankreas.

    1. Fungsi eksokrin

    Pankreas memiliki banyak kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang mempunyai saluran khusus tanpa melewati darah. Hormon yang dihasilkan akan melewati salurannya sendiri.

    Enzim-enzim yang dihasilkan kelenjar eksokrin organ ini di antaranya:

    • amilase untuk mencerna karbohidrat,
    • lipase untuk mencerna lemak, serta
    • tripsin dan kimotripsin untuk mencerna protein.

    Begitu makanan dicerna dalam lambung, kelenjar pankreatik akan melepaskan berbagai hormon di atas. Hormon-hormon dialirkan melalui saluran khusus, lalu bertemu dengan cairan empedu sebelum akhirnya sampai pada usus 12 jari.

    2. Fungsi endokrin

    Selain memiliki fungsi eksokrin, pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin. Artinya, organ ini juga menghasilkan hormon yang terbawa oleh aliran darah menuju jaringan tertentu.

    Hormon endokrin yang dihasilkan pankreas adalah insulin serta glukagon. Keduanya saling bekerja untuk menyeimbangkan kadar gula darah dan energi Anda.

    Ketika gula darah Anda naik, sel-sel pankreatik akan mulai mengirimkan hormon insulin untuk menurunkan gula darah. Glukosa berlebih dalam darah Anda kemudian diubah menjadi cadangan energi berbentuk glikogen.

    Glikogen disimpan sementara di dalam hati dan otot. Begitu gula darah turun dan tubuh kekurangan energi, sel-sel pankreatik akan membentuk glukagon. Hormon ini mengubah glikogen kembali menjadi glukosa, sumber energi utama tubuh.

    Anatomi pankreas manusia

    pankreas

    Pankreas adalah organ berbentuk lonjong yang terletak pada bagian kiri atas perut, tepatnya di belakang organ lambung. Organ ini memanjang hingga limpa dan dikelilingi oleh usus 12 jari, usus besar, serta kantong empedu.

    Panjang keseluruhan pankreas adalah 15 – 25 cm. Teksturnya menyerupai spons, dan bentuknya mirip seperti ikan atau buah pir yang yang memanjang. Berdasarkan posisinya, organ ini terbagi menjadi lima bagian sebagai berikut.

    • Uncinate process. Area ini terletak di bawah bagian pankreas yang lain dan tertutup oleh usus 12 jari.
    • Kepala. Ini adalah bagian organ yang paling luas dengan bentuk melengkung seperti huruf C.
    • Leher. Bagian ini terletak di antara kepala dan badan pankreas.
    • Badan. Ini adalah bagian pusat dari pankreas. Lokasinya tepat berada di belakang lambung.
    • Ekor. Ini adalah bagian kiri sekaligus ujung pankreas yang langsung berbatasan dengan limpa.

    Terdapat sejumlah pembuluh darah besar yang mengelilingi pankreas. Beberapa pembuluh darah terhubung dengan mesenterium, yaitu organ pencernaan berbentuk membran berliku-liku yang terletak di belakang usus halus dan usus besar.

    Ada pula pembuluh darah yang terhubung dengan organ hati dan usus. Selain menyuplai darah ke organ-organ utama yang terhubung dengannya, berbagai pembuluh ini juga memasok darah kaya oksigen menuju pankreas.

    Jaringan penyusun pankreas

    fungsi insulin

    Pankreas manusia tersusun dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin. Sekitar 95% dari keseluruhan organ terdiri atas jaringan eksokrin. Jaringan ini menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya dikirimkan ke usus halus.

    Sementara itu, sekitar 5% sisanya adalah jaringan endokrin yang berkumpul menjadi klaster berbentuk anggur. Sel-sel di dalamnya menghasilkan hormon yang mengatur gula darah dan produksi hormon.

    Kelenjar pankreatik terbentuk dari tiga macam sel utama. Setiap sel membentuk jenis hormon yang berbeda-beda. Berikut perbedaan ketiganya.

    • Sel alfa menghasilkan hormon glukagon. Saat tubuh kekurangan energi, glukagon akan mengambil energi dari cadangan yang disimpan pada hati dan otot.
    • Sel beta menghasilkan hormon insulin. Kebalikan dari glukagon, hormon ini mengubah gula darah yang berlebih menjadi cadangan energi untuk disimpan pada hati dan otot.
    • Sel delta menghasilkan hormon somatostatin. Hormon ini memengaruhi produksi enzim-enzim pencernaan.

    Penyakit yang menyerang pankreas

    Pankreatitis Kronis adalah

    Pankreas dapat mengalami gangguan yang disebabkan oleh peradangan, faktor genetik, hingga kanker. Berikut adalah penyakit yang umumnya menyerang kelenjar ini.

    1. Pankreatitis akut

    Pankreatitis akut merupakan peradangan pada pankreas yang terjadi secara tiba-tiba atau dalam waktu cepat. Peradangan biasanya terjadi akibat penyakit batu empedu atau konsumsi alkohol, tapi ada pula yang disebabkan oleh:

    • cedera atau benturan pada pankreas,
    • infeksi virus,
    • gangguan autoimun, dan
    • efek samping obat tertentu.

    Gejala utama penyakit ini adalah nyeri hebat pada perut yang dapat bertahan hingga beberapa hari. Anda mungkin juga akan mengalami mual, muntah, diare, demam, atau perut kembung.

    2. Pankreatitis kronis

    Pankreatitis kronis merupakan peradangan pankreas yang bertambah parah dari waktu ke waktu sehingga menyebabkan kerusakan permanen. Penyakit ini lebih banyak dialami oleh laki-laki, terutama yang berusia 30 – 40 tahun.

    Gejalanya sama dengan pankreatitis akut. Begitu penyakit semakin parah, penderita menjadi rentan kekurangan gizi. Jika kelenjar sudah betul-betul rusak, penderita akan berisiko terkena diabetes melitus.

    3. Kanker pankreas

    Kelenjar pankreatik dapat ditumbuhi oleh beragam jaringan, dari yang tidak berbahaya hingga bersifat kanker. Kanker pankreas umumnya berawal dari pertumbuhan jaringan tumor pada saluran tempat keluarnya enzim pencernaan.

    Sayangnya, kanker pankreas jarang didiagnosis pada stadium awal karena penderita tidak menunjukkan gejala. Setelah didiagnosis, dokter akan memberikan pengobatan sesuai kondisi pasien berupa operasi, kemoterapi, atau radiasi.

    4. Insufisiensi eksokrin pankreas

    Insufisiensi eksokrin pankreas (exocrine pancreatic insufficiency/EPI) adalah kondisi ketika kelenjar pankreatik tidak menghasilkan enzim yang cukup. Akibatnya, tubuh tidak dapat mencerna makanan dengan sempurna.

    EPI terjadi sebagai dampak dari pankreatitis atau penyakit cystic fibrosis. Pengobatan untuk penyakit ini terdiri dari terapi hormon pengganti, pemberian vitamin dan suplemen zat gizi, serta penerapan pola makan untuk fibrosis kistik.

    Bisakah manusia hidup tanpa pankreas?

    pengobatan pankreatitis

    Pada beberapa kasus, kelenjar ini mungkin harus diangkat sebagian atau seluruhnya. Hal tersebut biasanya dilakukan pada pasien yang memiliki kanker pankreas, pankreatitis kronis, atau kerusakan organ serius akibat cedera.

    Uniknya, manusia dapat hidup tanpa pankreas, baik setelah operasi pengangkatan sebagian maupun total. Meski begitu, Anda tentu perlu melakukan penyesuaian dalam hidup apabila sudah tidak lagi memiliki organ ini.

    Orang yang tidak memiliki pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara alami. Selain itu, kemampuan tubuhnya untuk menyerap zat gizi juga berkurang karena hilangnya enzim-enzim penting bagi proses pencernaan.

    Menurut satu studi, pasien non-kanker (seperti pankreatitis yang mengintai kehidupan malam) bahkan mempunyai peluang hidup 7 tahun ke depan sebesar 76 persen setelah operasi. Sementara itu, peluang bagi pasien kanker pankreas sebesar 31 persen.

    Pankreas merupakan organ pencernaan pelengkap yang berfungsi menghasilkan berbagai hormon dan enzim pencernaan. Jagalah kesehatan organ Anda ini dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menjalani gaya hidup sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan