Setiap pasangan suami istri tentu memiliki caranya sendiri dalam memperlihatkan kemesraannya pada pasangan. Hal ini bisa dilihat dan ditunjukkan dalam bentuk fisik maupun emosional. Namun seiring berjalannya waktu, hubungan suami istri bisa saja merenggang dan tak seintim sebelumnya. Apakah hubungan Anda dengan pasangan sudah tak sedekat dulu lagi? Berikut adalah tanda hubungan suami istri tak lagi mesra.
1. Jarang berhubungan seks
Seks menjadi salah satu hal paling intim dalam pernikahan. Berhubungan seks memberikan banyak manfaat baik secara fisik maupun secara emosional, bagi pasangan suami istri. Berikut beberapa keuntungan berhubungan seks dalam pernikahan, yaitu:
- Memperkuat komitmen
- Menjaga Anda dan pasangan terhubung secara emosional
- Mengurangi perasaan tidak aman
- Meningkatkan harga diri
- Mengurangi risiko penyakit fisik
- Membuat tidur lebih nyenyak,dst.
Dikutip dari Healthline, kesenangan dan kepuasan seksual membantu mempererat ikatan dalam dalam sebuah hubungan. Selain itu, hal ini juga dapat membuat Anda dan pasangan memiliki kualitas hidup yang jauh lebih baik. Namun berkurangnya aktivitas seksual dalam pernikahan bisa menjadi tanda penting bahwa keintiman Anda dan pasangan mulai berkurang.
Coba ingat-ingat, kapan terakhir kali Anda berhubungan seks dengan pasangan? Jika sudah beberapa waktu lalu, maka Anda perlu segera mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Jangan hubungan suami istri menjadi renggang. Rayu lagi pasangan Anda malam ini, agar ikatan hubungan Anda kembali kuat.
2. Terpaku dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing
Jika selama ini Anda dan pasangan hanya terpaku dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, maka artinya ada yang salah dalam hubungan ini. Tentu, hubungan yang Anda bangun dengan pasangan tak sekadar pemenuhan tanggung jawab saja.
Dalam sebuah pernikahan, suami dan istri memang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Akan tetapi bukan berarti kedua belah pihak mengerjakannya sendiri-sendiri tanpa memedulikan satu sama lain, bahkan menjalaninya dengan sangat serius tanpa dibumbui humor sama sekali. Ingat, Anda dan pasangan adalah dua orang yang berkomitmen dalam pernikahan, bukan hubungan rekan kerja di kantor.
Jika hal ini terjadi, cobalah untuk membicarakannya dengan pasangan bagaimana solusi terbaiknya karena jika dibiarkan terus menerus justru akan menjadi masalah besar dalam rumah tangga.
3. Tidak terbuka dengan pasangan
Saat memutuskan untuk menikah, Anda perlu belajar bahwa keterbukaan menjadi kunci utama untuk menjaga hubungan pernikahan. Tandanya, segala hal yang Anda rasakan pada pasangan entah positif ataupun negatif perlu dibicarakan dan disampaikan.
Menyimpan perasaan negatif sendiri, bisa menjadi faktor munculnya berbagai masalah yang akhirnya membuat hubungan Anda dan pasangan renggang. Jangan biarkan sikap ini merusak hubungan pernikahan Anda.
John Mayer, Ph.D, seorang psikolog klinis Doctor On Demand menyatakan bahwa komunikasi yang kuat, jujur, dan terbuka menjadi salah satu cara penyelesaian masalah yang paling efektif dalam sebuah hubungan. Jadi, mulai sekarang bicarakan secara jelas dan terang-terangan apapun yang Anda pikirkan dan rasakan terhadap pasangan.
4. Merasa pasangan tidak mengerti
Saling memahami dan mengerti adalah modal penting dalam hubungan suami istri. Namun jika Anda mulai merasakan bahwa pasangan tidak mengerti Anda maka tanpa menunggu waktu lama, pertengkaran akan muncul. Akhirnya, berefek pada mood Anda dalam menjalani hubungan. Hal ini bisa membuat Anda atau pasangan menjaga jarak, tidak tertarik untuk berhubungan seks, dan bahkan merasa bosan.
Berkomunikasi dengan pasangan adalah solusi terbaik yang bisa Anda lakukan. Mungkin saja pasangan juga merasakan hal yang sama yang Anda rasakan terhadapnya, yakni tidak merasa dipahami. Cobalah untuk terus belajar dan memahami cara berpikir pasangan Anda untuk menemukan kembali keintiman yang terus berkurang akibat tidak saling memahami.
5. Tidak saling mendengarkan ketika bertengkar
Pertengkaran dalam hubungan suami istri adalah hal yang normal. Ini terjadi karena masing-masing mempertahankan argumennya. Biasanya, ketika seseorang sedang marah maka ego yang dimilikinya akan semakin tinggi dan secara tidak sadar ingin segala sesuatunya didengarkan dan dituruti. Jika keduanya sama-sama kuat, maka pertengkaran akan semakin besar.
Hal ini menandakan bahwa hubungan Anda dan pasangan sedang memasuki masa krisis. Sadarilah bahwa hal ini sama sekali tidak mendatangkan manfaat untuk Anda dan pasangan. Cobalah untuk sama-sama mencari soluisnya dengan kepala dingin, agar hubungan pernikahan Anda kembali mesra dan intim.