Apakah pria dewasa yang telah lanjut usia memerlukan suplemen testosteron?
Demi menghindari penurunan fungsi seksual dan berbagai masalah kesehatan ini, tidak sedikit pria dewasa lanjut usia yang kemudian memilih untuk mengonsumsi suplemen testosteron. Bukan tanpa alasan, selain bertujuan untuk meningkatkan gairah bercinta, suplemen ini juga diyakini dapat membantu mengobati penyakit hipogonadisme yaitu kondisi ketika tubuh tidak mampu memproduksi cukup hormon testosteron.
Berawal dari hal tersebut, pada tahun 2010 para peneliti di National Institute of Aging melakukan uji coba testosteron guna mengetahui apakah suplemen testosteron dapat memperbaiki masalah kesehatan yang berkaitan dengan rendahnya kadar testosteron di usia tua.
Hasilnya menunjukkan bahwa memang ada manfaat yang akan didapat dengan minum suplemen testosteron, tapi di sisi lain hal ini juga bisa menimbulkan risiko kesehatan. Mudahnya, fungsi seksual seorang pria dewasa lanjut usia akan meningkat ke rentang normal, tapi tidak mendukung kemampuan fisik pria ke arah yang lebih baik.
Penemuan ini juga didukung oleh para ilmuwan dari Utrecht Medical Center, yang memberikan suplemen testosteron kepada 237 pria berusia 60 sampai 80 tahun dengan kadar testosteron rendah. Menurut penelitian tersebut, massa otot tubuh pria meningkat yang disertai dengan penurunan massa lemaknya, tapi tidak mampu memperbaiki kekuatan otot pria.
Disamping itu, pria yang minum suplemen testosteron justru memiliki kadar kolesterol HDL yang lebih rendah, padahal jenis kolesterol tergolong baik dan diperlukan oleh tubuh. Jika dibiarkan dalam waktu lama, pria usia lanjut berkemungkinan untuk mengembangkan sindrom metabolik, yang merupakan “kumpulan’ dari berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, maupun kolesterol tinggi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar