backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Normalkah Jika Wanita Tidak Pernah Orgasme Saat Berhubungan Seks?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 04/06/2020

    Normalkah Jika Wanita Tidak Pernah Orgasme Saat Berhubungan Seks?

    Orgasme adalah sebuah kenikmatan mutlak yang ingin dicapai setiap orang ketika berhubungan seks. Namun pada umumnya, pria memang cenderung lebih mudah orgasme daripada wanita. Hanya sekitar 25 persen wanita yang bisa mencapai klimaks sementara lebih dari 90 persen pria selalu mencapai orgasme setiap kali berhubungan seks.

    Lantas, normalkah jika wanita tidak pernah atau tidak bisa mencapai orgasme sama sekali? Sebenarnya ini tergantung dari akar penyebabnya. Pada beberapa wanita, keluhan susah orgasme mungkin disebabkan oleh suatu kondisi yang dinamakan disfungsi orgasme. Apa itu?

    Disfungsi orgasme adalah…

    Disfungsi orgasme adalah kondisi yang membuat seseorang kesulitan mencapai orgasme, bahkan ketika mereka sedang terangsang secara seksual dan mendapat rangsangan seksual yang cukup. Masalah seksual ini lebih umum terjadi pada wanita, meski tak menutup kemungkinan pria juga bisa mengalaminya — walau jarang.

    Ada empat jenis disfungsi orgasme yang Anda harus ketahui:

    1. Anorgasmia primer adalah kondisi di mana Anda tidak pernah mengalami orgasme.
    2. Anorgasmia sekunder adalah kondisi di mana Anda mengalami kesulitan mencapai orgasme, meskipun Anda dulu pernah mengalaminya.
    3. Anorgasmia situasional adalah jenis disfungsi orgasme yang paling umum. Hal itu terjadi saat Anda hanya bisa orgasme selama situasi tertentu, seperti saat oral seks atau masturbasi.
    4. Anorgasmia umum adalah kondisi di mana Anda tidak dapat mencapai orgasme dalam kondisi apapun, bahkan saat Anda sangat terangsang dan telah mendapat rangsangan seksual yang cukup.

    Apa saja gejala disfungsi orgasme pada wanita?

    Ciri atau gejala utama dari disfungsi orgasme adalah ketidakmampuan untuk mencapai klimaks secara seksual. Baik itu lewat hubungan seks penetrasi dengan pasangan, maupun saat masturbasi.

    Anda juga bisa dikatakan memiliki disfungsi orgasme ketika orgasme sudah tercapai namun tidak terasa memuaskan, atau dicapai dalam waktu yang lebih lama dari biasanya.

    Apa penyebab disfungsi orgasme?

    Sebetulnya agak sulit untuk menentukan penyebab seseorang mengalami disfungsi orgasme. Wanita yang mungkin mengalami kesulitan mencapai orgasme umumnya disebabkan  karena faktor fisik, emosional, atau psikologis. Kombinasi faktor di bawah ini,  malah kadang bisa membuat orgasme makin sulit dicapai. Berikut ini merupakan beberapa penyebabnya:

    1. Memasuki usia tua atau menopause
    2. Wanita dengan diabetes
    3. Pernah mengalami operasi ginekologi, seperti histerektomi
    4. Sedang menggunakan obat-obatan tertentu, terutama obat antidepresan jenis SSRI
    5. Malu untuk mengeksplor dirinya guna mencapai klimaks
    6. Punya trauma masa lalu, misalnya pernah mengalami kekerasan seksual
    7. Sedang mengalami stress atau depresi

    Bagaimana cara mengobati dan mengatasi disfungsi orgasme?

    Umumnya,  pengobatan untuk disfungsi orgasme ini tergantung pada penyebab dan kondisi yang mendasari. Ada kemungkinan, dokter juga akan menyarankan Anda beberapa pengobatan seperti berikut ini:

    • Mengganti atau menghentikan obat antidepresan (harus konsultasi dengan dokter)
    • Melakukan terapi perilaku kognitif atau terapi seks
    • Melatih dan meningkatkan rangsangan klitoris selama masturbasi dan hubungan seksual
    • Konsultasi pada konselor hubungan seks, yang mana nantinya konselor akan menengahi jika terdapat konflik yang bikin Anda jadi susah orgasme. Lalu, konselor juga bisa mengatasi permasalahn lain yang disebabkan oleh susah orgasme.

    Dalam beberapa kasus, terapi hormon estrogen bisa digunakan untuk mengatasi disfungsi orgasme ini. Terapi hormon dapat membantu meningkatkan hasrat seksual atau jumlah aliran darah ke alat kelamin untuk meningkatkan kepekaan guna mencapai orgasme.

    Terapi hormon estrogen mungkin akan menggunakan pil, memakai tempelan, atau mengoleskan gel ke alat kelamin Anda. Namun sayang, lembaga administrasi makanan dan obat-obatan di Amerika (FDA) belum menyetujui terapi hormon untuk mengobati disfungsi orgasme. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 04/06/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan