backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Ketagihan Selingkuh Bisa Saja Terjadi, Tapi Mengapa Perilaku Ini Muncul?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 03/04/2023

    Ketagihan Selingkuh Bisa Saja Terjadi, Tapi Mengapa Perilaku Ini Muncul?

    Istilah ‘sekali selingkuh, pasti selingkuh lagi’ pasti sudah sering Anda dengar. Bagi kebanyakan orang akan sulit mempercayai pasangannya yang pernah selingkuh dan memilih untuk mengakhiri hubungannya. Memangnya, apa seseorang bisa ketagihan selingkuh?

    Ketagihan selingkuh dalam hubungan asmara

    Perselingkuhan sering dikaitkan dengan perilaku seseorang yang membohongi atau menipu pasangannya sendiri. Istilah ini sebenarnya memiliki artian yang cukup bervariasi, tergantung apa yang telah disepakati dalam hubungan setiap orang.

    Akan tetapi, selingkuh sering diartikan sebagai memiliki hubungan intim dengan orang lain tanpa sepengetahuan pasangannya. 

    Dilansir dari Psych Central, perselingkuhan bisa saja terjadi tidak hanya sekali, tetapi bukan berarti orang yang melakukannya ketagihan selingkuh.

    Pada kebanyakan kasus, orang-orang tidak melakukan perselingkuhan yang dilakukan berkali-kali. Pasalnya, tidak sedikit dari mereka yang sebenarnya tidak ingin menyeleweng. 

    Perselingkuhan bisa saja terjadi ketika seseorang dekat dengan sahabat mereka dan secara tidak terduga berubah menjadi hubungan romantis. Terlalu banyak hal yang telah terjadi dan keduanya merasa hal tersebut sulit dihentikan.

    selingkuh cek HP pasangan
    Sumber: Men’s Health

    Walaupun demikian, ketika hubungan tersebut berakhir, kebanyakan dari orang yang pernah selingkuh mengakui bahwa perilaku tersebut adalah kesalahan besar. Banyak dari mereka yang tidak ingin mengulangi perbuatannya dan mencoba untuk mencegah selingkuh di masa depan. 

    Sementara itu, bagi orang yang ketagihan selingkuh tidak melihat perilakunya ini sebagai penyelewengan. Bagi mereka, berselingkuh adalah sebuah prestasi yang dapat dibanggakan. Maka itu, perbedaan antara orang yang mengubah selingkuh menjadi candu dengan mereka yang terperosok ke lubang tersebut secara tidak sengaja adalah niat awal.

    Orang yang sering berselingkuh memang sudah memiliki niat tersebut sejak awal sebelum hubungan terjadi. Di sisi lain, kebanyakan pasangan yang tidak setia awalnya tidak berniat untuk berselingkuh sampai mereka menyukai lawan selingkuhannya.

    Bahkan, orang yang senang selingkuh terkadang memiliki sifat oportunis, alias hanya mengambil keuntungan dari kesenangan apapun tanpa peduli apa yang dipikirkan orang lain.

    Dalam hal ini, ketagihan selingkuh mungkin tidak langsung berhubungan dengan kecanduan seks, tapi lebih menunjukkan sifat tidak dewasa, egois, impulsif, atau perilaku antisosial.

    Alasan orang kecanduan selingkuh

    setlah ketahuan selingkuh

    Kecanduan melakukan perselingkuhan memang bisa terjadi pada siapa saja meskipun sebagian dari Anda ingin tidak mempercayai kenyataan ini.

    Menurut penelitian dari Archives of sexual behaviour menunjukkan bahwa orang yang pernah berselingkuh dari pasangan berisiko tiga kali lebih besar berperilaku sama. Pola ini pun bisa kembali terjadi di hubungan mereka selanjutnya.

    Dampak dari perselingkuhan pun bertahan cukup lama bagi orang yang dikhianati, yaitu mereka akan mencurigai pasangannya empat kali lebih besar dalam hubungan selanjutnya.

    Selain itu, tidak semua orang melakukan penyelewengan karena alasan yang sama. Hampir kebanyakan psikologi berpendapat bahwa perilaku ini mungkin terjadi karena adanya gangguan kepribadian atau trauma masa lalu.

    penyebab istri selingkuh

    Ada beberapa dari orang yang ketagihan selingkuh merasa sulit untuk menjalani hubungan berkomitmen dengan cara yang sehat. Bahkan, beberapa dari mereka juga mengakui memiliki kecanduan seksual.

    Namun, kebanyakan dari mereka hanya ingin memperoleh kepuasan emosional dan psikologis dari perilaku ini, seperti:

    • merasa mengungguli orang lain dan membuat perasaan semakin senang
    • melanggar aturan dianggap membuat hidup lebih menarik dan menyenangkan
    • merasa memberikan kontrol yang lebih besar terhadap diri sendiri

    Alasan mengapa orang berselingkuh mungkin lebih rumit daripada orang lain duga. Hal ini tersebut dikarenakan perilaku ini berhubungan dengan masalah emosional hingga membuat seseorang ketagihan selingkuh, seperti pernah menjadi korban perselingkuhan.

    Bisakah seseorang tidak lagi ketagihan selingkuh?

    memaafkan pasangan yang selingkuh

    Perselingkuhan memang dianggap sebagai perilaku yang tidak etis alias hanya mendatangkan hal-hal buruk saja bagi setiap orang.

    Namun, ketika ada seseorang yang ingin mengurangi perilaku ketagihan selingkuh yang mereka alami agar menjadi lebih baik ternyata perlu Anda hargai.

    Tidak semua perselingkuhan selalu berkaitan dengan hubungan seks yang mereka dapatkan dengan pasangannya. Akan tetapi, sama seperti kecanduan obat atau seks, ketika seseorang mencoba berhenti selingkuh mungkin mereka akan mencari pelarian lainnya.

    Mulai dari penggunaan obat, alkohol, hingga melakukan kekerasan fisik untuk menghindari keinginan untuk selingkuh dan emosi negatif lainnya.

    efek diselingkuhi

    Proses pemulihan membutuhkan waktu dan kesabaran yang cukup tinggi untuk beradaptasi. Bahkan, Anda juga memerlukan kewaspadaan karena seorang pecandu sangat mungkin masih tertarik pada perilaku yang orang lain anggap selingkuh.

    Setidaknya, menjalani proses dengan sabar tentu akan membuahkan hasil. Apabila Anda atau pasangan merasa ketagihan selingkuh tetapi ingin menjadi yang lebih baik, cobalah untuk mendatangi ahlinya atau seorang psikolog.

    Dengan begitu, Anda atau pasangan mengetahui apa yang menyebabkan selingkuh menjadi candu dan mengetahui apa saja alternatif jalan keluarnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 03/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan