Teman dekat dan keluarga merupakan tempat terbaik untuk mencurahkan isi hati bagi kebanyakan orang. Anda pun mungkin telah terbiasa untuk saling menceritakan banyak hal secara gamblang. Lantas, bagaimana jika Anda menghadapi masalah dalam pernikahan? Mengingat pernikahan juga melibatkan pasangan, bolehkah Anda curhat mengenai masalah pernikahan kepada teman dan keluarga?
Curhat mengenai masalah pernikahan itu tidak disarankan
Anda mungkin ingin mendapatkan saran dari orang-orang terdekat saat menghadapi rintangan dalam pernikahan. Namun, ada alasan tertentu mengapa Anda sebaiknya tidak menceritakan masalah pernikahan saat curhat dengan teman atau keluarga.
Saat Anda merasa marah kepada pasangan, akan sulit bagi Anda untuk bersikap objektif dan menggambarkan pasangan Anda dengan cara yang baik. Dilatarbelakangi amarah, Anda bisa saja menuturkan hal-hal negatif yang menimbulkan kesan buruk tentang pasangan Anda.
Selain itu, teman dekat dan keluarga Anda belum tentu mampu menanggapi masalah serumit pernikahan sekalipun Anda telah terbiasa curhat kepada mereka. Alih-alih merasa lebih baik, tanggapan dari teman dekat dan keluarga bisa saja membuat Anda semakin merasa marah dan frustrasi. Inilah sebabnya berkonsultasi dengan seorang psikolog lebih disarankan.
Alasan lain yang seringkali tidak disadari adalah tujuan seseorang saat menceritakan masalah rumah tangganya kepada orang lain. Kebanyakan orang yang menceritakan masalah pernikahannya sebenarnya mencari persetujuan, tetapi mereka salah sasaran. Persetujuan ini seharusnya Anda dapatkan dari pasangan dan bukan dari teman ataupun keluarga.
Masalah pernikahan yang sebaiknya disimpan saat curhat
Pernikahan adalah hubungan yang melibatkan Anda dan pasangan. Apa pun yang Anda bagikan kepada orang lain turut melibatkan privasi pasangan Anda. Inilah sebabnya ada beberapa hal yang sebaiknya tidak disampaikan saat Anda curhat kepada teman dekat ataupun keluarga. Hal tersebut di antaranya:
1. Masalah keuangan
Masalah keuangan adalah topik yang sensitif karena menyangkut kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Membicarakan masalah ini juga dapat menyinggung perasaan pasangan Anda. Apa pun masalah keuangan yang Anda alami selama berumah tangga, jangan membicarakannya dengan orang lain.
2. Apa pun yang membuat pasangan Anda merasa tidak nyaman
Pasangan Anda mungkin tidak menyukai bentuk tubuhnya yang gempal. Atau, ia mungkin memiliki kepercayaan diri yang rendah. Jika pasangan Anda menceritakan ini, maka ia telah memercayakannya kepada Anda. Jangan hancurkan kepercayaan yang ia berikan dengan menceritakannya saat curhat tentang masalah pernikahan.
3. Kehidupan seksual
Membagikan detail kehidupan seksual Anda kepada orang lain akan merusak keintiman yang Anda ciptakan bersama pasangan. Maka dari itu, apa pun urusan ranjang yang Anda lakukan bersama pasangan sebaiknya tidak menjadi konsumsi publik, termasuk bagi teman dan keluarga Anda.
4. Masa lalu pasangan
Membicarakan masa lalu pasangan ketika curhat mengenai masalah pernikahan amat tidak disarankan. Pasalnya, hal ini tidak jauh berbeda dengan membongkar aib pasangan Anda. Perlu diingat bahwa walaupun Anda telah menerima pasangan apa adanya, teman dan keluarga Anda belum tentu beranggapan serupa.
Sebelum curhat mengenai masalah pernikahan Anda kepada orang lain, coba pikirkan kembali mengapa Anda melakukan hal tersebut. Anda tentunya tetap boleh berkeluh-kesah kepada orang-orang terdekat, tetapi lakukanlah dengan cara yang sehat.
Hindari menceritakan pasangan Anda dengan kesan yang menjelekkan, atau terlalu banyak menceritakan hal yang sifatnya pribadi. Amarah terhadap pasangan tidak bisa dijadikan alasan untuk mengungkapkan hal seperti ini. Seperti halnya Anda berhak mengungkapkan isi hati kepada orang lain, pasangan Anda pun berhak memiliki privasi.