Pertanyaan ini cukup sulit untuk dijawab dengan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’. Sudah seharusnya memikirkan terlebih dahulu apa tujuan Anda untuk terus berhubungan dengan si mantan meskipun status sudah berubah.
Sebenarnya, berkomunikasi secara terus menerus dengan mantan adalah pilihan masing-masing. Akan tetapi, kebanyakan orang memilih untuk memutus kontak dengan masa lalu dan melanjutkan hidupnya.
Segelintir orang tentu saja memiliki alasan tersendiri hingga akhirnya terus berhubungan dengan mantan bahkan berteman dekat. Nah, jika Anda bingung mau pilih yang mana, sebaiknya pertimbangkan beberapa hal ini dulu.
Alasan tidak memutus hubungan dengan si mantan
Jika alasan putusnya karena kekerasan fisik dan mental yang dilakukan si mantan, tentu saja tidak ada lagi alasan untuk berkomunikasi dengannya. Bahkan kebanyakan orang yang menjadi korban kekerasan dalam hubungan asmara mengalami trauma, sehingga sangat sulit untuk menjalin hubungan lagi dengan sang mantan.
Nah, bila putus baik-baik, tetap saja Anda mungkin masih ragu apakah harus berteman dengan si mantan. Sebaiknya, pikirkan baik-baik dampak yang akan Anda dapatkan jika menjalin hubungan pertemanan dengan si dia.
Memang, tidak ada salahnya, tapi hal ini kembali ke pribadi masing-masing. Mungkin, Anda termasuk orang yang susah move on atau mudah terbayang-bayang dengan masa lalu? Meski putus baik-baik, jika seperti ini tentu saja akan berdampak kurang baik bagi Anda.
Merujuk pada sebuah penelitian yang melakukan riset pada 2000 peserta, mengungkapkan bahwa orang-orang yang berteman dengan mantannya lebih banyak mendapatkan dampak negatif, seperti:
- Sulit membuka lembaran baru
- Hidup dalam nostalgia
- Selalu menyalahkan diri sendiri akan keputusan mengakhiri hubungan
Menurut Sussman seorang psikoterapis dan konselor asmara, mengungkapkan bahwa jika Anda benar-benar memiliki hubungan cinta yang sangat kuat dengan mantan Anda, bagaimana bisa menahan perasaan tersebut? Perasaan jarang sekali berubah.
Tapi, tidak ada salahnya tetap berteman dengan mantan
Idealnya, menjalin komunikasi dengan mantan berarti menghargai kenangan indah yang kalian lewati bersama. Apalagi jika kalian berdua tumbuh dan hidup di lingkungan dan lingkaran pertemanan yang sama, tentu akan sulit jika menghindar dari dirinya.
Oleh karena itu, alasan tersebut digunakan untuk berhubungan dengan mantan karena tidak mau ada yang berubah di antara kalian, kecuali status dan perasaan. Beberapa hal ini mungkin bisa menjadi alasan Anda untuk menjalin hubungan baik dengan si dia:
- Pertemanan kalian sangat kuat dan menguntungkan satu sama lain
- Bagian dari lingkaran pertemanan
- Menghabiskan banyak hal dan waktu dengan mantan sehingga sulit melepaskan begitu saja
- Masih memiliki rasa pada si mantan dan belum rela melepaskannya
Jangan ikuti emosi, pikirkan lagi sebelum menghubunginya
Jika Anda masih ingin berteman dengan mantan, jangan terburu-buru. Ambil jeda dengan mereka, jauhi sebentar, dan bahagiakan diri sendiri terlebih dahulu.
Bila perlu, jangan ‘mengintip’ keseharian mantan melalui sosial media apapun karena biasanya akan meluluhkan tekad untuk menjauh sebentar atau menguak luka lama karena kemungkinan melihat mantan mendapatkan pasangan baru yang akan membuat Anda tidak percaya diri.
Jika Anda sudah benar-benar bertekad untuk terus menjalin hubungan dengan mantan, maka harus siap dengan hal-hal berikut ini.
- Membatasi diri dengan mantan, tidak terus bergantung atau mengirim pesan teks setiap hari seperti ketika berpacaran
- Ingatkan diri setiap hari bahwa apakah ini benar harus dilakukan atau tidak. Apakah Anda akan terikat dengan mereka atau tidak jika tetap berhubungan dengan mantan.
Berhubungan dengan mantan memang tidak salah, tetapi banyak dampak yang akan muncul jika diteruskan di kemudian hari. Oleh karena itu, harus dipikirkan matang-matang. Apabila terlalu banyak dampak negatif untuk Anda maka putuslah tali silaturahmi di antara kalian demi kebaikan Anda sendiri.