Misalnya begini, Anda adalah orang yang pendiam dan cenderung pasif. Anda mungkin akan cenderung memilih pasangan yang lebih aktif, caring, atau humoris untuk lebih memeriahkan hari-hari. Sementara teman Anda yang karakternya cenderung mendominasi mungkin akan lebih memilih pasangan yang tidak suka mengatur. Di sisi lain, seseorang yang cenderung clingy (maunya nempel terus dengan pasangan), mungkin akan memilih pasangan yang terlihat “dingin” untuk mengejar sensasi “tarik-ulur”nya.
Bisa dibilang, kriteria tipe ideal berasal dari keinginan dalam diri untuk melengkapi apa yang mungkin dirasa kurang untuk mencapai tujuan pribadi yang diinginkan.
Lalu, apakah tipe pasangan ideal kita akan selalu sama?
Bisa jadi. Meski habis putus cinta kita semestinya mencari pasangan dengan karakter atau tipe berbeda agar tidak mengulang kesalahan yang sama, menariknya kenyataan tidak selalu begitu.
Studi yang dimuat dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science malah menunjukkan hal sebaliknya. Studi tersebut melaporkan, kita akan cenderung jatuh cinta pada orang-orang yang bertipe atau berkarakter mirip dengan tipe ideal kita hingga berulang kali. Itu kenapa kita juga cenderung akan mencari pasangan baru yang berkarakter sama atau memiliki kesamaan serupa dengan pasangan sebelumnya.
Nah, konsistensi yang ditunjukkan dari riwayat asmara para partisipan ini menunjukkan bahwa tiap orang memang memiliki tipe pasangan ideal masing-masing.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar