backup og meta

10 Langkah Menjalin Koneksi Jika Anda Seorang Introvert

10 Langkah Menjalin Koneksi Jika Anda Seorang Introvert

Akan sulit meraih tujuan karier dan hidup bila Anda melakukan semuanya seorang diri. Diperlukan beberapa kepala dari berbagai kalangan untuk ikut berkontribusi dalam mencapai tujuan tersebut. Di sinilah, peran jaringan koneksi sangat dibutuhkan dalam kehidupan Anda.

Akan tetapi, untuk orang yang introvert, berkenalan dengan orang lain yang tidak dikenal saja sudah bikin malas, apalagi harus berkomunikasi untuk membangun koneksi. Orang yang memiliki kepribadian introvert, apalagi jika ditambah sifat pemalu, terkadang dicap sebagai orang yang tidak suka bergaul dengan orang-orang baru dan menjalin koneksi. Tetapi jangan khawatir, kalau Anda memang introvert, bukan berarti Anda akan terus kesulitan untuk membangun koneksi.

Berikut adalah cara-cara yang dapat Anda gunakan untuk membangun koneksi:

1. Ikuti insting Anda, jadilah diri Anda sendiri

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain. Menurut ahli, sebenarnya manusia tidak dari sananya pemalu, tetapi ada sesuatu yang terjadi pada manusia tersebut sehingga manusia tersebut menjadi tak mau membuka diri. Terkadang, untuk orang-orang yang introvert sekali pun, bila ia mendengar bahwa sifat introvert tidak terpisahkan dari kata ‘sendirian’, instingnya sebagai makhluk sosial akan mendorong orang tersebut untuk sesekali keluar dari sifat introvertnya.

Selain itu, jangan lupa menjadi diri Anda sendiri. Terkadang, orang-orang yang introvert berpikir bahwa dia harus bersikap layaknya seperti orang yang berkepribadian extrovert untuk membangun koneksi. Menjadi diri sendiri adalah yang terbaik, jadilah diri Anda yang tidak meledak-ledak tetapi tulus dan rendah hati dalam membangun koneksi. Dengan kata lain, tidak apa-apa bila agak canggung, hanya jangan terus-terusan meminta maaf tentang kecanggungan Anda.   

2. Tersenyum

Hal ini terlihat sepele, bahkan mungkin orang tidak memikirkannya lagi. Terkadang di dalam sebuah acara, Anda terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya untuk membuka pembicaraan sampai lupa kalau Anda sedang berjalan dengan wajah cemberut. Raut wajah serius, cemberut, dan marah adalah hal yang terlihat menakutkan. Orang-orang akan lebih senang bertemu dengan orang yang dengan tersenyum sambil mengucapkan kata-kata simpel seperti selamat pagi, selamat makan, dan lain sebagainya.

3. Mulailah dari hal-hal yang kecil dan jangan lewatkan kesempatan untuk bertegur sapa

Kalau Anda merasa terlalu terintimidasi untuk berkenalan dengan orang yang benar-benar Anda tidak kenal, mulailah membangun koneksi dengan orang yang Anda sudah kenal, misalnya saudara atau teman. Membangun koneksi tidak harus selalu dimulai dengan orang yang sama sekali tidak Anda kenal. Tips lain yang cukup mudah adalah bangunlah koneksi dari teman-teman Anda semasa sekolah atau kuliah. Teman-teman sealmamater adalah target emas dari menjalin koneksi. Jadi, jangan takut untuk mengontak kembali teman-teman Anda semasa Anda masih menimba ilmu, siapa tahu mereka menjadi bagian dari jaringan koneksi Anda dan bisa bekerjasama dengan Anda.

Jika Anda juga bersifat pemalu, hadirilah acara-acara yang memang sesuai dengan minat. Dengan ini, Anda dapat membangun koneksi dengan mengekspresikan apa yang Anda minati di dalam acara tersebut. Membangun koneksi bukanlah dengan mencari kesamaan minat, tetapi bagaimana Anda mengekspresikan minat Anda. Jika ada seseorang di dalam acara tersebut yang benar-benar Anda tidak kenal ingin berkenalan dengan Anda, sambutlah ajakan tersebut. Kalau Anda ada di dalam sesi “networking”, mintalah kepada penyelenggara acara untuk membantu Anda memperkenalkan diri.

Atau mungkin, ajaklah teman Anda pergi ke acara tersebut, mintalah teman Anda untuk memperkenalkan Anda. Diperkenalkan lebih mudah daripada tiba-tiba datang kepada orang yang tidak dikenal. Bagaimana kalau tidak ada yang memperkenalkan Anda? Ambil napas dalam-dalam dan perkuatlah kepercayaan diri anda. Selalu lebih baik untuk mencoba daripada melewatkan kesempatan.

Begitu Anda tahu nama orang tersebut, sebutlah orang tersebut dengan nama panggilannya. Para ahli berpendapat bahwa orang-orang lebih senang bila mendengar namanya sendiri. Jadi, dalam berkomunikasi, jangan lupa untuk sebut nama orang tersebut. Melakukan hal seperti ini akan membuat lawan bicara Anda lebih nyaman, terasa seperti Anda dan lawan bicara Anda telah mengenal satu sama lain.

4. Berhenti meminta maaf

Orang-orang yang introvert dan canggung bersosialisasi terkadang melontarkan banyak maaf karena menurut mereka, menjaring koneksi dan mengajak ngobrol orang tak dikenal adalah hal yang mengganggu orang lain (karena mereka sendiri sering merasa terganggu saat ditegur orang tak dikenal). Padahal, menjaring koneksi adalah salah satu bagian dari membangun hubungan. Jika Anda terus meminta maaf, itu menunjukkan bahwa Anda kurang profesional dan kurang percaya diri. Jangan terus meminta maaf jika Anda meminta tolong atau meminta nasihat kepada koneksi Anda. Bisa jadi di masa datang, justru koneksi Andalah yang membutuhkan Anda.

5. Bangunlah komunikasi dua arah

Jauh lebih baik berkomunikasi dua arah daripada orang lain memimpin komunikasi dan anda bereaksi secara pasif. Kalau Anda kurang percaya diri dengan spontanitas, berikut tips-tips yang dapat anda lakukan:

  • Siapkan apa yang akan Anda bicarakan sebagai pembuka komunikasi. Siapkan juga jawaban-jawaban yang kemungkinan akan ditanyakan oleh orang lain, misalnya apa pekerjaan Anda, apa ketertarikan Anda, dan lain sebagainya.
  • Cobalah untuk menulis terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan Anda. Untuk tahap pembuka, pertanyaan-pertanyaan Anda tidak harus selalu terlalu sulit untuk dijawab, misalnya:

“Apa yang membuat Anda tertarik dengan bidang ini?”

“Apa hobi Anda?”

“Apa yang Anda impikan di karir anda ke depan?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin terdengar sangat sering ditanyakan, tetapi pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi awal yang baik dalam membuka komunikasi.

6. Jadilah pendengar yang baik

Orang-orang yang introvert biasanya adalah pendengar yang baik. Menjadi pendengar yang baik memang bukanlah aset untuk tampil menonjol di depan umum. Tetapi, skill ini dapat meninggakan kesan yang sangat kuat kepada orang saat berkomunikasi. Mendengarkan secara rinci dan mengajukan pertanyaan yang sulit untuk dijawab oleh orang tersebut dapat membantu Anda membangun koneksi yang berarti.

7. Jangan lupa untuk menyampaikan pujian

Setiap manusia pasti merasa senang jika mendengar sesuatu yang baik dilontarkan oleh orang lain kepadanya. Sampaikanlah pujian kepada lawan bicara Anda. Tetapi perlu diingat, pastikan bahwa Anda bersungguh-sungguh memuji lawan bicara Anda dan jangan memuji-muji yang berlebihan. Pikirkan terlebih dahulu, bila Anda berpendapat tidak perlu melontarkan pujian, maka tak perlu memaksakan pujian.

8. Jangan memberikan nasihat yang tidak diminta

Anda bisa membicarakan berbagai hal dengan lawan bicara Anda, tetapi hindarilah memberikan nasihat yang tidak diminta. Nasihat yang tidak diminta, seperti:

  • “Anda tidak seharusnya bekerja terlalu banyak.”
  • “Anda tidak seharusnya menonton TV”
  • “Kalau saya jadi Anda, saya akan ………”

Nasihat-nasihat seperti ini jauh lebih gampang dikatakan daripada dilakukan. Anda baru saja membangun hubungan dengan lawan bicara Anda, bukan berarti Anda mencampuri urusan mereka.

9. Bertukar kartu nama dan jangan lupa mengontak mereka kembali

Kartu nama harus selalu dibawa setiap Anda sedang menjaring koneksi. Kartu nama adalah hal termudah untuk meninggalkan nama Anda kepada lawan bicara Anda, sehingga mereka selalu mengingat Anda. Bertukar kartu nama juga membangun kredibilitas Anda. Bila Anda sudah berjanji akan mengontak kembali lawan bicara Anda, jangan lupa untuk kontak mereka kembali. Dengan demikian, Anda menunjukkan bahwa Anda memegang apa yang telah Anda janjikan, itu akan meninggalkan kesan yang baik bagi lawan bicara Anda. Kalau tidak, Anda bisa dicap sebagai orang yang “omong doang”.

10. Berani mengambil risiko dan jangan terlalu diambil hati tentang penolakan

Di dalam membangun koneksi, penolakan mungkin saja terjadi. Itu adalah hal yang lazim terjadi. Maka itu, jangan terlalu diambil hati. Itu semua adalah bagian dari proses. Ketika Anda bisa mengatasi penolakan, maka akan lebih mudah untuk Anda untuk membuka percakapan dengan orang-orang yang Anda tidak kenal. Ambillah risiko untuk membuka percakapan, bisa saja orang yang sedang duduk di sebelah Anda sama introvertnya dengan Anda. Padahal, mungkin orang tersebut adalah orang yang sangat menyenangkan untuk diajak berbicara. Anda tidak akan pernah tahu kalau Anda tidak mencoba.

Ingat, Anda bukan satu-satunya yang canggung bersosialisasi

Perlu diingat, bahwa Anda bukanlah satu-satunya orang yang introvert di mana pun Anda berada. Bisa saja orang yang duduk di sebelah Anda atau yang berdiri di seberang Anda, juga sedang merasa deg-degan dan bingung tentang bagaimana memulai percakapan. Daripada duduk diam dan akhirnya kebosanan, lebih baik cobalah untuk membuka percakapan. Mungkin saja Anda tidak mendapat respon, atau percakapan tidak sesuai dengan yang Anda harapkan, tetapi ada juga kemungkinan bahwa percakapan tersebut menjadi percakapan yang menyenangkan yang akan Anda lewatkan jika Anda tidak mencobanya.

Kalau Anda tidak pernah mau mencoba membuka diri, maka Anda tidak akan pernah bisa menjaring koneksi. Bila Anda merasa Anda lebih dari sekadar introvert, dan bersosialisasi membuat Anda merasa panik atau cemas, datanglah ke terapis untuk membantu Anda mengerti apa penyebabnya dan bisa mendapat solusi.

BACA JUGA:

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

7 Networking Tips for Shy People. http://www.ducttapemarketing.com/blog/networking-for-shy-people/

How To Network: 12 Tips for Shy People. http://www.cio.com/article/2437488/relationship-building-networking/how-to-network–12-tips-for-shy-people.html

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Digital Fatigue, Kelelahan karena Penggunaan Media Digital

ADHD


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan