backup og meta

Ditutup atau Dibuka: Mana yang Lebih Baik untuk Menyembuhkan Luka?

Ditutup atau Dibuka: Mana yang Lebih Baik untuk Menyembuhkan Luka?

Mengalami luka, entah itu luka dalam, luka terbuka, luka gores, atau jenis luka lainnya, mungkin membuat Anda bertanya-tanya apakah harus membiarkan luka tetap terbuka atau menutupinya dengan perban atau kain kasa. Manakah perawatan yang lebih optimal untuk mempercepat penyembuhan luka?

Mengobati luka bisa membuat stres karena jika Anda tidak melakukannya dengan benar, hal itu dapat memperlambat penyembuhan. Namun jangan khawatir, Anda berada di tempat yang tepat membaca ini jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara melakukannya dengan benar. Kami telah menyusun panduan yang sangat membantu tentang cara merawat luka agar cepat sembuh!

Apakah luka lebih cepat sembuh dengan ditutup atau dibiarkan terbuka?

Apa yang terjadi ketika membiarkan luka terbuka?  

Banyak orang percaya bahwa yang terbaik adalah membiarkan luka atau luka terbuka mendapatkan udara segar.

Mereka mungkin berpikir bahwa hal ini dapat mempercepat penyembuhan luka, karena luka terpapar udara (oksigen), dan dapat “bernapas”.

Namun, membiarkan luka terpapar udara terbuka belum tentu menguntungkan. Hal ini karena luka membutuhkan kelembapan untuk sembuh dan membiarkan luka terbuka dapat menyebabkan permukaan kulit mengering. Hal ini dapat meningkatkan rasa sakit atau memperlambat proses penyembuhan.

Selain itu, kelalaian dalam menutup luka dengan benar dapat membuatnya rentan terhadap kontaminasi kotoran dan bakteri. Bahkan luka atau goresan kecil pun dapat menyebabkan infeksi jika terpapar kontaminan.

Selain itu, membiarkan luka terbuka akan meningkatkan risiko terjadinya kontak atau gesekan yang menyakitkan.

Hal-hal ini dapat mengganggu proses penyembuhan dan menyebabkan perdarahan atau pengelupasan koreng sebelum waktunya secara alami.

Mengapa luka lebih cepat sembuh jika diperban?

Membalut luka dengan perban akan membantu menciptakan area yang lembap.

Studi menunjukkan bahwa area yang lembap, tetapi tidak terlalu basah, mendorong penyembuhan luka yang efektif, mengurangi peradangan, dan meminimalkan pembentukan bekas luka.

Menggunakan perban atau kain kasa pada luka dapat membantu menjaga kelembapan yang diperlukan.

Menurut dr. Carla, lingkungan yang lembap sangat penting untuk penyembuhan luka karena membantu mempercepat proses regenerasi kulit dan mengurangi risiko infeksi.

Dalam perawatan luka, tenaga kesehatan profesional dapat mengoleskan lapisan tipis krim atau salep antibiotik jika mereka melihat adanya risiko infeksi. Hal ini diikuti dengan pemakaian kasa atau perban untuk mencegah luka mengering.

Menutup luka, dengan cara yang tepat

perban luka

Menurut American Academy of Family Physicians, luka-luka kecil dan sayatan dapat diobati di rumah dengan aman. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk perawatan luka yang tepat.

  • Untuk menghentikan perdarahan, ambil tisu, kassa, atau kain bersih dan tekan dengan kuat pada luka selama beberapa menit. Perdarahan seharusnya melambat atau berhenti. Jika darah menembus, tambahkan lebih banyak kasa atau kain dan terus tekan dengan kuat. Hindari memeriksa terlalu cepat, karena hal itu bisa mengganggu pembentukan bekuan darah. Apabila perdarahan tidak berhenti setelah 10-15 menit tekanan, cari bantuan medis.
  • Setelah perdarahan berhenti, bilas luka dengan air dingin. Hati-hati, karena hal ini dapat membuatnya berdarah lagi. Gunakan sabun dan kain lap lembut untuk membersihkan sekitar luka. Hindari memasukkan sabun ke dalam luka karena dapat menyebabkan iritasi. Jangan gunakan hidrogen peroksida atau yodium secara langsung pada luka, karena dapat merusak sel-sel hidup.
  • Setelah membersihkan luka, oleskan petroleum jelly atau salep antibiotik. Hal ini untuk mencegah luka mengering dan membentuk koreng, yang dapat memperpanjang proses penyembuhan. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan perban luka yang mengandung hidrogel. Hidrogel mendukung penyembuhan luka dengan membantu menjaganya tetap lembap, serta memiliki efek mendinginkan yang menenangkan kulit.
  • Tutup luka dengan perban perekat. Anda tidak perlu menggunakan perban pada setiap luka kecil. Untuk lecet atau sayatan kecil, membersihkan luka sudah cukup. Namun, jika luka cukup besar, bersihkan dan kemudian tutup dengan perban bersih, steril, dan tidak lengket. Hal ini akan membantu mencegah infeksi.

Anda dapat membeli berbagai jenis perban dan selotip perekat di apotek terdekat. Menggunakan selotip kertas untuk menahan perban mungkin bisa menjadi pilihan yang lebih lembut bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Pastikan untuk mengganti perban setidaknya sekali sehari atau ketika menjadi lembap atau kotor.

Setelah luka sembuh dan korengnya lepas, Anda dapat menghindari bekas luka yang tidak enak dipandang dengan menggunakan gel silikon, seperti yang mengandung CPX Silicone (cyclopentasiloxane) dan Vitamin C Ester. Ini dapat membantu mencerahkan, melembutkan, dan meratakan bekas luka.

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?

Dalam kebanyakan kasus, Anda dapat merawat luka kecil di rumah. Namun, beberapa kondisi mungkin memerlukan kunjungan ke dokter. Anda sebaiknya menghubungi dokter jika:

  • Luka terbuka yang besar
  • Pendarahan tidak berhenti dengan tekanan langsung
  • Pendarahan terus berlanjut
  • Anda merasa tidak sehat atau mengalami demam

Dokter Anda dapat menggunakan berbagai metode untuk merawat luka terbuka. Selain itu, jika Anda melihat tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan atau pembengkakan yang meningkat, nyeri yang memburuk, bau tidak sedap saat membersihkan luka, demam, atau menggigil, segera cari pertolongan medis!

Pernyataan: Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai saran medis khusus. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang luka dan bekas luka, konsultasikan dengan profesional kesehatan Anda. Artikel ini didukung oleh Menarini.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

American Academy of Dermatology Association (n.d.). Proper Wound Care: How to minimize a scar. Accessed November 2023. 

Don Lalonde, et. al., Plast Reconstr Surg Glob Open. 2019 Oct; 7(10): e2471. 

Junker, et. al., Adv Wound Care (New Rochelle). 2013 Sep; 2(7): 348–356.

NHS. (2022, June 6). Cuts and grazes. Accessed November 2023. 

C. Weller, Advanced Textiles for Wound Care, 2009, Accessed November 21, 2023.

Yun IS, et al. Aesth Plast Surg (2013) 37:1176-1181

Chernoff WG, et al. Aesth Plast Surg 2007;31:495-500

Fulton JE. Silicone gel sheeting for the prevention and management of evolving hypertrophic and keloid scars. Dermatol Surg 1995;21:947-951

Versi Terbaru

24/09/2024

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Apakah Cukup Hanya dengan Dibersihkan? Begini Perawatan Luka Ringan, Teriris, dan Terbakar

Kenali Ciri-Ciri Keloid, Berbeda dengan Bekas Luka Biasa


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan