backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

6 Makanan yang Mengandung Serotonin Ini Bisa Bikin Mood Lebih Baik

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 29/09/2020

    6 Makanan yang Mengandung Serotonin Ini Bisa Bikin Mood Lebih Baik

    Apakah Anda sering punya mood atau suasana hati yang jelek? Mungkin selama ini pemilihan makanan Anda yang salah. Ya, makanan juga bisa jadi penentu mood seseorang. Supaya mood selalu bagus, sebaiknya pilih makanan yang mengandung serotonin. Lalu, apa sebenarnya serotonin itu? Apa saja makanan yang mengandung serotonin?

    Apa itu serotonin?

    Serotonin adalah zat kimia di otak yang bertugas sebagai pembawa pesan antarsel saraf otak. Dilansir dalam laman Healthline, serotonin ini diyakini juga dapat membuat mood lebih baik dan menjaganya sepanjang hari.

    Pasalnya, kadar serotonin yang tinggi dapat membuat suasana hati senang dan bahagia. Maka itu, serotonin juga dikenal sebagai zat pengatur emosi dan juga daya ingat.

    Meski memang sebenarnya serotonin tidak bisa Anda dapatkan seutuhnya dari makanan, tapi ada banyak makanan yang mengandung zat tertentu dan apat meningkatkan serotonin otak.

    Jadi, zat asam aino triptofan yang ada di dalam makanan merupakan bahan dasar dari hormon serotonin di dala tubuh.  Asam amino triptofan adalah asam amino esensial, yakni asam amino yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh, sehingga asam amino ini diperlukan dari asupan.

    Seberapa banyak jumlah triptofan yang dibutuhkan untuk meningkatkan serotonin belum diketahui dengan pasti. Jika terjadi penurunan kadar asam amino triptofan dalam tubuh, maka jumlah kadar serotonin ikut terpengaruhi. Kondisi ini membuat timbulnya gangguan mood seperti depresi atau kecemasan lebih mudah terjadi.

    Bagaimana makanan bisa memengaruhi kadar serotonin?

    Makanan yang tinggi triptofan tidak akan bekerja sendiri untuk meningkatkan serotonin. Dibutuhkan karbohidrat yang bisa membantu pembentukan serotonin.

    Kehadiran karbohidrat yang sudah berbentuk gula sederhana dalam aliran darah membuat tubuh melepaskan lebih banyak insulin. Insulin ini yang mendorong penyerapan asam amino, dan meninggalkan triptofan dalam darah. Triptofan dalam darah ini yang selanjutnya akan diserap oleh otak. Dan digunakan untuk pembentukan serotonin.

    Berbagai makanan yang mengandung serotonin (asam amino triptofan)

    1. Telur

    Protein pada telur secara signifikan bisa meningkatkan kadar triptofan dalam plasma darah. Hal tersebut juga sama dengan kuning telurnya. Kuning telur juga kaya kaan triptofan, tirosin, kolin, biotin, dan asam lemak omega-3, dan nutrisi lainnya.

    2. Susu dan produk olahannya

    Susu adalah salah satu protein hewani yang juga mengandung triptofan. Namun memang kadar triptofan di dalam susu, keju, dan yogurt  tidak setinggi triptofan di daging dan ikan.

    3. Udang

    Udang juga kaya akan asam amino triptofan yang bisa bantu pembentukan serotonin. Dalam 113 gram udang mengandung sekitar 330 mg triptofan.

    4. Tahu

    Tahu adalah sumber protein nabati yang kaya akan asam amino triptofan. Tahu bisa jadi pilihan yang tepat jika para vegan atau vegetarian sedang mencari sumber asam amino triptofan. Tahun juga mengandung kalsium yang baik untuk kesehatan tulang.

    5. Ikan salmon

    Ikan satu ini, sudah tidak perlu diragukan lagi manfaatnya. Selain terkenal akan kandungan asam lemak omega 3 nya, ikan salmon ini kaya akan asam amino triptofan. Salmon juga manfaat lain yakni menjaga keseimbangan kadar kolesterol, dan membantu menurunkan tekanan darah.

    6. Kacang dan biji-bijian

    Semua kacang dan biji mengandung triptofan. Segenggam penuh kacang sehari dapat menurunkan risiko mengalami kanker, dan penyakit jantung. Kacang dan biji-bijian lainnya juga mengandung kadar triptofan.

    Biji bunga matahari, biji labu, kacang mete, kacang almond rata-rata mengandung lebih dari 50 mg triptofan sebanyak ¼ cangkir. Selain itu, kacang juga mengandung serat, vitamin dan antioksidan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 29/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan