backup og meta

Macam-macam Obat Tetes Mata dan Cara Penggunaannya yang Benar

Macam-macam Obat Tetes Mata dan Cara Penggunaannya yang Benar

Sebagian besar gangguan mata dapat diatasi dengan memakai obat tetes mata. Namun, tahukah Anda bahwa ada banyak jenis obat mata dengan fungsi yang berbeda-beda? Nah, supaya Anda tidak salah pilih, berikut adalah macam-macam obat tetes mata yang perlu Anda kenali, beserta tips pemakaiannya yang tepat.

Apa saja jenis-jenis obat tetes mata yang ada?

Pada dasarnya, obat tetes mata dapat dibedakan menjadi 2, yaitu yang dijual bebas di apotek dan yang hanya bisa didapat dengan resep dokter.

Obat mata yang dijual bebas biasanya mengandung bahan-bahan yang dapat melembapkan mata, seperti humektan dan elektrolit. Biasanya, obat-obat ini digunakan untuk mengatasi kondisi mata kering.

Sementara itu, obat resep dokter digunakan untuk mengobati gangguan mata yang lebih parah atau bersifat kronis, seperti infeksi bakteri. Pemakaiannya pun tidak boleh sembarangan karena adanya potensi efek samping.

Selain itu, obat tetes mata juga dapat dibedakan berdasarkan kandungan dan fungsinya. Berikut adalah jenis-jenisnya:

1. Air mata buatan

Mata kering adalah kondisi yang mungkin umum dialami banyak orang. Untuk mengatasinya, kini tersedia obat dengan kandungan yang menyerupai air mata alami.

Obat tetes air mata buatan mengandung elektrolit dan lubrikan yang dapat membantu menjaga kelembapan mata. Cara kerjanya memang dibentuk sedemikian rupa agar mirip dengan air mata asli.

Obat tetes air mata buatan bisa Anda gunakan untuk kondisi mata kering, iritasi, atau alergi ringan pada mata.

2. Obat tetes untuk alergi

Ketika Anda mengalami gejala mata merah, berair, dan gatal, ada kemungkinan Anda mengalami reaksi alergi pada mata.

Reaksi tersebut bisa dipicu oleh debu, serbuk sari, atau bulu binatang. Nah, obat mata yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah yang mengandung antihistamin.

Menurut situs Cleveland Clinic, antihistamin akan bekerja menghambat pelepasan histamin, zat yang memicu reaksi alergi ketika tubuh terpapar alergen. Obat tetes antihistamin yang cukup umum adalah:

  • pheniramine,
  • naphazoline,
  • olopatadine, dan
  • ketotifen.

3. Obat tetes untuk mata merah

Apabila Anda mengalami mata merah karena iritasi, Anda bisa memilih obat tetes yang dikhususkan untuk kondisi mata merah.

Biasanya, obat ini mengandung dekongestan yang dapat mengecilkan pembuluh darah pada mata, sehingga gejala kemerahan dapat berkurang.

Namun, pastikan Anda tidak menggunakan obat dekongestan terlalu sering pada mata. Pasalnya, penggunaan obat dekongestan yang berlebihan justru dapat memperparah mata merah.

Gunakan sesuai dengan dosis yang tercantum di kemasan, atau konsultasikan dengan dokter.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis mata terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

4. Obat tetes untuk infeksi bakteri

Infeksi mata umumnya disebabkan oleh bakteri. Salah satu infeksi mata yang sering terjadi adalah konjungtivitis.

Nah, untuk mengobatinya, Anda memerlukan obat mata dengan kandungan antibiotik.

Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri yang masuk ke mata Anda. Namun, karena mengandung antibiotik, Anda tidak bisa menggunakannya sembarangan.

Obat antibiotik hanya bisa didapat melalui resep dokter.

5. Obat tetes penurun tekanan bola mata

Untuk beberapa gangguan mata, Anda mungkin perlu obat tetes yang dikhususkan untuk mengatasi kondisi Anda. Salah satunya adalah penyakit glaukoma yang disebabkan oleh tingginya tekanan pada bola mata.

Dokter akan meresepkan obat mata yang dapat membantu mengurangi tekanan pada bola mata. Selalu gunakan obat sesuai dengan resep dan arahan dari dokter agar obat dapat bekerja dengan maksimal.

Cara pakai obat tetes mata yang baik dan benar

Menggunakan obat tetes mata tampaknya cukup mudah, namun apakah Anda sudah melakukannya dengan baik dan benar? Cara pakai obat tetes mata ternyata tidak hanya sekadar meneteskan ke permukaan bola mata saja. 

Ada langkah-langkah tertentu tertentu yang harus Anda lakukan agar cara pakai obat mata lebih efektif dan efisien. Simak di sini untuk cari tahu lebih lanjut.

1. Cuci tangan

Sebelum Anda meneteskan obat ke mata, pastikan bahwa Anda mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri atau kuman lainnya ke mata.

2. Lepas lensa kontak Anda

Jika Anda menggunakan lensa kontak, lepaskanlah sebelum Anda meneteskan obat, kecuali Anda meneteskan air mata buatan sebagai pelembap lensa kontak atau sesuai instruksi dari dokter spesialis mata.

3. Cek selalu kemasan obat tetes mata

Ambil dan buka tutup obat dan perhatikan apakah ada cacat pada kemasan obat atau tidak.

Harus Anda ingat bahwa mulut tempat keluar obat adalah daerah steril sehingga jangan sampai bagian tersebut tersentuh oleh benda apapun, termasuk tangan Anda yang sudah Anda cuci tadi.

4. Berbaring atau mendongak

Anda dapat memilih posisi yang paling nyaman, apakah berbaring atau mendongak. Tapi pastikan untuk buka mata lebar-lebar dan arahan pandangan mata ke atas.

5. Tarik kelopak mata bawah sebelum meneteskan obat tetes mata

Dengan menggunakan satu atau dua jari, tarik kelopak mata bawah sehingga membentuk sebuah kantong. Kantong tersebut akan menjadi tempat bagi Anda untuk meneteskan obat mata.

Dengan menggunakan tangan lain, pegang botol obat dan posisikan ujung pipet obat mata berjarak 2,5 sentimeter (cm) dari mata Anda.

Pencet perlahan kemasan obat mata agar dosis obat yang keluar tidak berlebihan. Hati-hati agar ujung pipet obat tidak menyentuh apapun karena dapat terkontaminasi kuman.

6. Tutup mata, jangan berkedip

Lepaskan tangan Anda dari kelopak mata dan turunkan kepala Anda. Lalu tutup mata Anda selama 2-3 menit untuk memberikan waktu bagi mata untuk menyerap obat.

Jangan berkedip karena akan mendorong cairan obat keluar dari mata Anda sebelum sempat diserap.

Tekan sudut mata bagian tengah, dekat dengan hidung. Tujuannya agar cairan obat mata tidak masuk ke dalam saluran air mata yang berhubungan dengan hidung.

Jika tidak dilakukan, cairan obat yang masuk ke dalam hidung akan diserap ke dalam darah sehingga mengurangi dosis obat yang seharusnya diserap oleh mata.

Selain itu, lidah Anda akan terasa tidak enak karena cairan obat bisa saja menetes ke dalam rongga mulut.

7. Bersihkan sisa obat yang menetes di wajah

Setelah 2-3 menit, hapus kelebihan obat dengan menggunakan tissue secara perlahan dan jangan lupa segera tutup kemasan obat agar tidak terkontaminasi oleh kuman. Terakhir, jangan lupa cuci tangan Anda.

Jika Anda harus menggunakan lebih dari satu obat, berikan jarak waktu 5 menit sebelum Anda meneteskan obat yang kedua.

Bila terlalu cepat diberikan maka obat yang kedua akan menghapus obat yang pertama sehingga Anda terpaksa harus mengulang pemberian obat kedua.

Demikianlah macam-macam serta cara pakai obat tetes mata yang benar agar kesehatan mata Anda tetap terjaga.

Apabila Anda masih memiliki keraguan, Anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gudgel, DT. (2018). Eye Drops – American Academy of Ophthalmology. Retrieved September 30, 2020, from https://www.aao.org/eye-health/treatments/eye-drops-kinds-recommendations 

Gudgel, DT. (2018). How to Put in Eye Drops – American Academy of Ophthalmology. Retrieved September 30, 2020, from https://www.aao.org/eye-health/treatments/how-to-put-in-eye-drops 

Porter, D. (2019). Antibiotic Eye Drops – American Academy of Ophthalmology. Retrieved September 30, 2020, from https://www.aao.org/eye-health/treatments/antibiotic-eye-drops 

Boyd, K. (2019). Glaucoma Eye Drops – American Academy of Ophthalmology. Retrieved September 30, 2020, from https://www.aao.org/eye-health/diseases/glaucoma-eyedrop-medicine 

Which Drops Are Best for Your Itchy, Red or Dry Eyes? – Cleveland Clinic. (2020). Retrieved September 30, 2020, from https://health.clevelandclinic.org/choosing-right-eye-drops-itchy-dry-watery-eyes/ 

Larson, T. (2016). Artificial Tears: A Primer – University of Iowa Health Care. Retrieved September 30, 2020, from https://webeye.ophth.uiowa.edu/eyeforum/tutorials/Artificial-Tears.htm

Versi Terbaru

31/10/2022

Ditulis oleh Thendy Foraldy

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

Kenali Berbagai Jenis Tes Pemeriksaan Mata Berikut Ini

8 Cara Membersihkan Kacamata yang Benar dan Mudah Dilakukan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Thendy Foraldy · Tanggal diperbarui 31/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan