backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Lebih Jauh Tentang AHA dan BHA Agar Tak Salah Pilih Produk

Ditulis oleh dr. Dikky Prawiratama, M.Sc, Sp.KK · Estetik · Erha Derma Center Yogyakarta


Tanggal diperbarui 08/01/2021

    Mengenal Lebih Jauh Tentang AHA dan BHA Agar Tak Salah Pilih Produk

    Sebelumnya, mungkin Anda masih sangat asing dengan AHA dan BHA. Namun, setelah skin care Korea mulai menjamur, popularitas AHA dan BHA mulai banyak diketahui. Akan tetapi, tidak semua orang paham perbedaan di antara keduanya. Untuk lebih jelasnya, saya akan membahas perbedaan AHA dan BHA secara lebih rinci.

    Perbedaan AHA dan BHA yang wajib dipahami

    advertisement iconIklan

    skin care untuk kulit kombinasi

    Sebelum membeli produknya baik toner atau yang lainnya, ini perbedaan AHA dan BHA yang perlu Anda pahami:

    Kandungan

    AHA adalah kepanjangan dari alpha hydroxy acid. Di dalam AHA terkandung beberapa senyawa seperti asam glikolat (dari tebu), asam laktat (dari susu), asam malat (dari apel), dan asam sitrat (dari jeruk). AHA termasuk asam yang larut dalam air.

    Sementara BHA merupakan kepanjangan dari beta hydroxy acid. Dalam dunia medis dermatologi, BHA disamakan dengan asam salisilat. Sehingga, tak seperti AHA yang mengandung banyak senyawa, BHA hanya mengandung satu senyawa saja. Selain itu, BHA juga tak larut dalam air melainkan dalam minyak atau lemak.

    Kegunaan

    AHA memiliki kemampuan untuk merusak lapisan kulit di bagian terluar (stratum korneum). Tujuannya yaitu untuk merangsang pertumbuhan kulit baru yang lebih sehat. Selain itu, AHA juga membantu meningkatkan jumlah kolagen agar kulit lebih kenyal dan elastis. Oleh karena itu, AHA biasanya banyak digunakan dalam produk krim anti aging.

    Sementara itu, BHA umumnya mampu masuk ke dalam pori-pori kulit untuk mengangkat sel kulit mati yang menumpuk dan kelebihan minyak. Oleh karena itu, BHA biasanya cocok digunakan untuk kulit berminyak dan berjerawat.

    Efek samping

    AHA dan BHA termasuk zat yang sifatnya iritatif sehingga bisa mengiritasi kulit jika penggunaannya tidak tepat. Untuk itu, Anda benar-benar harus tahu cara tepat menggunakannya dengan membaca petunjuk penggunaannya terlebih dahulu.

    Masalah kulit yang bisa tangani

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, AHA digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit yang berkaitan dengan penuaan. Misalnya, warna kulit dan tekstur yang tidak merata serta kerutan halus di kulit. Sementara BHA sangat cocok digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit berminyak dan berjerawat.

    Yang perlu diperhatikan sebelum memilih produk AHA dan BHA

    pilih produk

    Jangan sembarangan memilih produk AHA maupun BHA. Saat memilih produk AHA yang tepat misalnya, Anda harus melihat konsentrasi produk tersebut. Pasalnya, tiap kulit memiliki ambang batas yang berbeda-beda terhadap konsentrasi AHA.

    advertisement iconIklan

    Jangan sampai, Anda membeli produk dengan konsentrasi yang terlalu tinggi karena bisa mengiritasi kulit. Oleh karena itu, akan jauh lebih baik jika Anda konsultasikan terlebih dahulu ke dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp. KK).

    Aturan yang sama juga berlaku ketika Anda ingin membeli produk BHA. Anda harus tahu dahulu jenis jerawat yang Anda miliki. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan kadar konsentrasi BHA yang sebaiknya dibeli.

    Jika jerawat masih dalam kondisi ringan atau masih berbentuk komedo, Anda bisa membeli produk BHA dengan konsentrasi rendah yang banyak dijual di pasaran.

    Namun, jika jerawat sudah telanjur meradang dan bernanah, Anda membutuhkan BHA dengan konsentrasi yang tinggi. Akan tetapi, produk yang satu ini tidak bisa dibeli dipasaran dan hanya bisa didapatkan berdasar izin dari dokter ahli.

    Bagaimana cara pemakaian produk yang tepat?

    asam untuk perawatan kulit

    AHA dan BHA sama-sama wajib digunakan dengan tepat. Akan tetapi, hal ini sebenarnya tergantung dari jenis dan permasalahan kulit tiap orang sehingga tidak bisa disamaratakan. Namun umumnya, produk AHA yang dijual bebas di pasaran memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen.

    Produk ini biasanya bisa mulai digunakan satu kali dalam sehari untuk beberapa minggu. Jika wajah sudah mulai beradaptasi dan tidak menimbulkan efek negatif, Anda bisa meningkatkan pemakaiannya hingga dua kali dalam sehari.

    Jangan lupa, gunakan selalu tabir surya di pagi dan siang hari agar kulit wajah terlindungi dengan baik dan produk AHA maupun BHA bisa bekerja maksimal.

    advertisement iconIklan

    Bolehkah menggunakan produk AHA dan BHA bersamaan?

    meremajakan kulit

    AHA dan BHA bisa digunakan secara bersamaan. Meski kandungannya berbeda, keduanya memiliki sifat yang hampir mirip. Perbedaan mencoloknya hanya terdapat pada kelarutannya saja. Bahkan sekarang, ada banyak produk yang menggabungkan AHA dan BHA sekaligus.

    Namun, karena keduanya termasuk ke dalam eksfoliator, jangan menggunakannya AHA dan BHA sekaligus dalam satu waktu. Gunakanlah secara bergantian, misalnya gunakanlah AHA di pagi hari dan BHA di malam hari.

    Bisa juga gunakan ini sehari-hari secara bergantian, misal hari ini AHA kemudian besok BHA. Cara lainnya, gunakan produk AHA di area kulit wajah yang kering dan BHA di kulit yang berminyak jika Anda memiliki kulit kombinasi.

    Setelah mengetahui perbedaan AHA dan BHA, jangan sampai salah dalam memilih produk ya. Jika masih bingung produk mana yang kira-kira cocok, Anda bisa konsultasi terlebih dahulu ke dokter ahli.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Apakah artikel ini membantu?

    Ditulis oleh

    dr. Dikky Prawiratama, M.Sc, Sp.KK

    Estetik · Erha Derma Center Yogyakarta


    Tanggal diperbarui 08/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan