backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Amankah Pakai Baking Soda untuk Perawatan Rambut?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 22/04/2021

    Amankah Pakai Baking Soda untuk Perawatan Rambut?

    Baking soda biasanya digunakan sebagai bahan pengembang kue. Namun, tak hanya untuk membuat kue, baking soda juga memiliki manfaat untuk kecantikan, seperti memutihkan gigi, membuat kuku lebih mengkilap, dan menghaluskan tumit atau bagian bawah kaki. Bagaimana jika menggunakan baking soda untuk rambut? Apakah aman dan juga bermanfaat? Simak ulasannya di sini.

    Amankah menggunakan baking soda untuk rambut?

    6 manfaat baking soda untuk kecantikan

    Baking soda adalah natrium bikarbonat yang memiliki pH sekitar 9, yang dianggap alkali basa kuat. Sementara pH kulit kepala dan kulit lainnya sekitar 5,5.

    Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan produk dengan pH lebih tinggi dari 5,5 dapat merusak kulit kepala.

    Produk dengan tingkat pH yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan gesekan antara serat rambut. Hal ini dapat merusak serat rambut dan menyebabkan keriting.

    Baking soda dapat membuka kutikula rambut yang menyebabkan air terserap banyak. Kelembapan memang baik untuk rambut, tapi jika terlalu banyak penyerapan dapat mengurangi kelembapan rambut.

    Adakah manfaat baking soda untuk rambut?

    berhenti keramas pakai shampo

    Menggunakan baking soda untuk rambut dapat membuatnya bersih, berkilau, dan lembut. Baking soda yang dilarutkan dalam air membantu menghilangkan penumpukan minyak, sabun, dan bahan lain dalam produk perawatan rambut.

    Dengan menghilangkan penumpukan ini, baking soda dapat membuat rambut menjadi bersih, berkilau, dan lembut. Baking soda juga bisa menjadi produk pengelupas kulit kepala, sehingga dapat membantu menghilangkan kulit kering dari kulit kepala.

    Orang yang khawatir dengan kandungan zat kimia di dalam sampo, atau menghindari samp karena biayanya, mungkin lebih menyukai baking soda sebagai alternatif.

    Beberapa orang membilas rambut mereka dengan cuka apel setelah mencucinya dengan baking soda. Baking soda memiliki pH tinggi, dan membilas dengan cuka apel adalah upaya untuk mengembalikan keseimbangan pH alami kulit kepala.

    Cara ini bisa dicoba setiap hari, atau juga seminggu sekali. Beberapa orang yang keramas dengan baking soda melaporkan hasil yang bagus. Namun, belum ada bukti ilmiah yang mendukung.

    Risiko yang mungkin terjadi saat menggunakan baking soda untuk rambut

    rambut bercabang

    Baking soda memiliki komposisi yang abrasif (bahan alami atau sintetik yang relatif keras untuk mengasah atau menggosok bahan lain yang lebih lunak). Baking soda dapat digunakan sebagai pembersih yang baik untuk kompor, dan wastafel stainless steel. Namun, kristal kecil baking soda mungkin terlalu keras untuk rambut.

    Baking soda juga jauh lebih basa daripada sampo yang dijual di pasaran. Selain itu, juga memiliki tingkat pH yang lebih tinggi daripada kulit kepala.

    Risiko menggunakan baking soda pada rambut meliputi:

    Rambut menjadi kering

    Baking soda dapat menghilangkan rambut dari minyak alami, yang dapat menyebabkan kekeringan.

    Setiap orang memiliki jumlah minyak di rambut yang berbeda. Meskipun terlalu banyak minyak dapat membuat rambut terlihat berminyak, tapi minyak diperlukan untuk menjaga kulit kepala tetap sehat.

    Menghilangkan semua minyak dapat membuat rambut terlihat kusam. Conditioner alami yang mengandung minyak kelapa atau argan dapat membantu mengembalikan kelembapan.

    Rambut menjadi rusak

    Baking soda adalah sejenis garam dan terdiri dari kristal-kristal kecil yang abrasif. Rambut halus, dan kristal-kristal kecil ini dapat merobek serat-serat rambut, yang menyebabkan ujung-ujung rambut kering, dan bercabang.

    Iritasi kulit kepala

    Baking soda juga dapat mengiritasi kulit kepala. Karena itu, baking soda tidak dianjurkan untuk orang dengan kulit kepala kering atau memiliki kondisi kulit tertentu seperti eksim.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 22/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan