backup og meta

Catat, Ini Tanda-Tanda pH Tubuh Anda Terlalu Asam

Catat, Ini Tanda-Tanda pH Tubuh Anda Terlalu Asam

Ketika kadar asam dalam tubuh terlalu tinggi, Anda mungkin akan mengalami gangguan metabolisme dan masalah pada organ-organ tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda tubuh terlalu asam supaya Anda dapat melakukan pencegahan.

Tanda tubuh terlalu asam

Tubuh dianggap terlalu asam ketika nilai pH-nya berada di bawah 7,35. Dalam bahasa medis, kondisi ini disebut asidosis.

Penyebab asidosis dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu asidosis metabolik dan asidosis respiratorik.

Asidosis metabolik terjadi saat ada terlalu banyak asam dalam tubuh karena ginjal tidak mampu mengeluarkan kelebihan asam.

Sementara itu, asidosis respiratorik terjadi saat paru-paru tidak mampu mengeluarkan kelebihan gas karbon dioksida (CO2).

Kondisi tersebut akan membuat pH tubuh menjadi asam. Jika dibiarkan, ini akan mengganggu proses metabolisme dan kinerja organ-organ tubuh.

Berikut adalah tanda-tanda yang muncul ketika pH tubuh kita terlalu asam.

1. Tulang mudah rapuh

badan terasa pegal setelah berhubungan

Kadar asam yang terlalu tinggi dalam tubuh akan membuat tulang Anda mudah rapuh.

Pasalnya, tubuh akan melepas lebih banyak kalsium dan mineral untuk menetralkan kondisi yang ada. Kedua zat tersebut akan diambil dari tulang Anda.

Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa melakukan diet alkali atau diet dengan menu makanan yang bersifat basa. Dengan begitu, pH tubuh bisa kembali normal secara perlahan.

2. Otot yang lemah

Melansir dari penelitian yang berjudul Biochemistry of Exercise-Induced Metabolic Acidosis, ketika terlalu banyak olahraga, tubuh akan memecah glikogen untuk mendapatkan energi.

Proses tersebut akan menghasilkan asam laktat. Asam laktat yang semakin banyak lantas mencegah relaksasi otot rangka sehingga ia menjadi lemah.

Selain otot yang lemah, penumpukan asam laktat juga menyebabkan badan lemas, pegal-pegal, sampai kram.

3. Peningkatan detak jantung

pH tubuh dapat bertambah asam jika ada terlalu banyak CO2 di dalam darah. Nah, tugas jantung adalah membuang kelebihan asam ini dengan cara memompa darah kaya CO2 ke paru-paru.

Terkadang, jantung harus bekerja lebih keras untuk melakukan tugas tersebut. Jantung juga harus meningkatkan tekanan darah karena CO2 dapat membuat pembuluh darah melebar.

Sebagai akibatnya, terjadilah takikardia alias peningkatan detak jantung. Inilah mengapa peningkatan detak jantung menjadi salah satu tanda tubuh yang asam.

4. Penurunan berat badan

Tanda-tanda tubuh terlalu asam yang selanjutnya adalah menurunnya nafsu makan. Jika terus dibiarkan, kondisi ini akan membuat Anda kehilangan berat badan.

Dalam kondisi yang cukup parah, penurunan berat badan bahkan akan menyebabkan kaheksia, yaitu penurunan berat badan dan massa otot secara drastis.

Kedua hal tersebut akan membuat tubuh Anda lebih mudah lelah.

5. Masalah pada pernapasan

sesak napas malam hari

Ketika asupan oksigen di dalam tubuh terbatas, laju pernapasan Anda akan menjadi lebih cepat dan dalam karena paru-paru Anda berusaha untuk mendapatkan lebih banyak oksigen. 

Dalam bahasa medis, kondisi ini disebut kussmaul breathing. Selain menandakan tubuh terlalu asam karena penumpukan asam laktat, kussmaul breathing juga kerap dikaitkan dengan diabetes.

6. Penyakit kuning

Jika asidosis laktat terjadi pada ibu hamil, ini akan meningkatkan risiko bayi mengalami penyakit kuning karena jumlah bilirubin yang meningkat.

Bilirubin merupakan zat hasil penguraian sel darah merah di dalam hati. Kemampuan darah dalam mengikat bilirubin akan meningkat ketika tubuh kekurangan asupan basa.

Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi makanan asam Anda terutama saat hamil. Pasalnya, kondisi ini juga bisa berpengaruh pada pH tubuh janin.

7. Tanda dan gejala lainnya

Kondisi tubuh yang asam bisa diakibatkan oleh berbagai faktor, terutama masalah pada jantung dan paru-paru.

Maka dari itu, gejala yang menyertainya pun bisa beragam, termasuk yang tidak disebutkan di atas.

Berikut adalah tanda-tanda lain yang kerap muncul ketika tubuh kita terlalu asam.

  • Linglung (sulit berpikir jernih).
  • Mual dan muntah.
  • Bau khas dari mulut dan urine.
  • Sakit perut.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan parah.

Karena tidak ada tanda khusus dari asidosis tingkat awal, sebaiknya kunjungi dokter jika Anda mengalami tanda-tanda di atas.

Semakin cepat penanganan diberikan, semakin kecil pula risiko masalah metabolisme dan gangguan pada organ-organ tubuh.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Heil, D. P. (2010). Acid-base balance and hydration status following consumption of mineral-based alkaline bottled water. Journal of the International Society of Sports Nutrition7(1). Retrieved 24 February 2023 from https://doi.org/10.1186/1550-2783-7-29.

Frassetto, L., Banerjee, T., Powe, N., & Sebastian, A. (2018). Acid balance, dietary acid load, and bone effects—A controversial subject. Nutrients10(4), 517. Retrieved 24 February 2023 from https://doi.org/10.3390/nu10040517.

Osteoporosis: The alkaline diet. (n.d.). Royal Osteoporosis Society – Osteoporosis Charity UK. Retrieved 24 February 2023 from https://theros.org.uk/information-and-support/bone-health/nutrition-for-bones/are-there-any-foods-i-should-avoid/the-alkaline-diet/.

Kussmaul breathing: What it is, causes, symptoms & treatment. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 24 February 2023 from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/24593-kussmaul-breathing#.

Drochioiu, G. (2008). Chronic metabolic acidosis may be the cause of cachexia: Body fluid pH correction may be an effective therapy. Medical Hypotheses70(6), 1167-1173. Retrieved 24 February 2023 from https://doi.org/10.1016/j.mehy.2007.11.007.

Metabolic acidosis. (2021, February 11). National Kidney Foundation. Retrieved 24 February 2023 from https://www.kidney.org/atoz/content/metabolic-acidosis.

Perlman, M., Kapitulnik, J., Blondheim, S. H., Alayoff, A., & Russell, A. (1981). Bilirubin binding and neonatal acidosis. Clinical Chemistry27(11), 1872-1874. Retrieved 24 February 2023 from https://doi.org/10.1093/clinchem/27.11.1872.

Robergs, R. A., Ghiasvand, F., & Parker, D. (2004). Biochemistry of exercise-induced metabolic acidosis. American Journal of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology287(3), R502-R516. Retrieved 24 February 2023 from https://doi.org/10.1152/ajpregu.00114.2004.

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Hati-hati, Ini 6 Masalah Kesehatan akibat Jajan Sembarangan

Awas, Kondisi pH Tubuh Terlalu Asam Bisa Membahayakan Anda!


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan