Pingsan bukanlah penyakit melainkan kondisi yang terkadang bisa dilatarbelakangi oleh masalah kesehatan tertentu. Kondisi ini biasanya disebabkan karena otak kekurangan oksigen, sehingga Anda kehilangan kesadaran secara tiba-tiba. Meski tidak selalu membahayakan, Anda mesti curiga jika hal ini sering muncul. Pasalnya, ada berbagai kondisi ringan hingga serius yang bisa menyebabkan seseorang menjadi sering pingsan.
Sering pingsan? Waspada kondisi ini!
Tahukah Anda jika pingsan ternyata respon tubuh untuk mempertahankan diri? Jadi, ketika otak tidak mendapatkan oksigen dan makanan yang cukup, otak akan secara otomatis ‘menutup’ bagian tubuh yang tidak terlalu vital, supaya organ yang lebih penting lainnya tetap bisa bekerja.
Meski begitu, jika Anda sering pingsan, artinya ada yang tidak beres pada tubuh Anda. Lalu, apa saja kondisi yang bisa menyebabkan Anda pingsan?
1. Tekanan darah turun tiba-tiba
Orang yang memiliki tekanan darah yang terlalu rendah atau hipotensi berisiko untuk mengalami pingsan. Pasalnya, kondisi ini membuat dorongan darah ke dinding arteri melemah dan membuat Anda biasanya merasa lelah atau pusing.
Biasanya, hipotensi disebabkan karena adanya gangguan sirkulasi, infeksi pada aliran darah, gangguan endokrin seperti diabetes serta penyakit tiroid. Hal ini bisa saja terjadi saat Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan turunnya tekanan darah seperti beta blocker.
Tak hanya itu, sebagian orang juga memiliki tekanan darah yang rendah karena berbagai hal yang tidak diketahui penyebabnya tapi sering kali tidak bergejala. Kondisi ini disebut dengan hipotensi asimtomatik kronis yang umumnya tidak berbahaya.
2. Hiperventilasi
Hiperventilasi adalah kondisi saat Anda bernapas dengan sangat cepat. Padahal, pernapasan yang sehat terjadi ketika oksigen dan karbon dioksida masuk serta keluar secara seimbang. Ketika Anda mengalami hiperventilasi maka keseimbangan ini akan terganggu. Anda akan mengeluarkan karbon dioksida terlalu banyak dan membuat pembuluh darah yang memasok darah ke otak menyempit.
Penurunan suplai darah ke otak ini pada akhirnya membuat kepala Anda terasa ringan, kesemutan, hingga hilang kesadaran. Pada beberapa orang, hiperventilasi terjadi sebagai respon panik terhadap rasa takut, stres, atau fobia.
Sementara pada sebagian lainnya kondisi ini terjadi sebagai respon tubuh terhadap keadaan emosional seperti depresi, kecemasan, dan juga kemarahan. Penyebab lain dari hiperventilasi yang membuat Anda menjadi sering pingsan yaitu penggunaan stimulan, rasa sakit yang cukup parah, infeksi paru, dan juga ketoasidosis diabetik.
3. Masalah pada jantung
Aritmia (detak jantung tidak normal), stenosis (penyumbatan katup jantung), dan juga hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan berbagai masalah pada jantung yang bisa menjadi penyebab mengapa Anda sering pingsan.
Berbagai permasalahan pada jantung bisa menurunkan suplai darah dan juga oksigen ke otak. Akibatnya, Anda akan hilang kesadaran. Penyebab pingsan yang satu ini membutuhkan perawatan khusus dan perlu dipantau terus menerus.
4. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi ketika cairan tubuh yang hilang lebih dari yang Anda minum. Ketika air yang hilang terlalu banyak, maka organ, sel, dan jaringan gagal berfungsi sebagaimana mestinya.
Selain itu, tekanan darah pun akan menurun dan tidak stabil. Sehingga tubuh menghasilkan lebih sedikit darah dan oksigen untuk disalurkan ke otak. Akibatnya, secara tiba-tiba Anda bisa kehilangan kesadaran.
Atlet, pekerja yang terpapar panas dalam jumlah berlebih, orang dengan penyakit kronis, dan orang yang tinggal di dataran tinggi lebih berisiko tinggi terkena dehidrasi.
5. Kadar gula darah terlalu rendah
Kadar gula darah yang terlalu rendah di dalam tubuh atau dalam istilah medis disebut dengan hipoglikemia biasanya terjadi tanpa disadari. Kondisi ini jika dibiarkan bisa membuat Anda pingsan, kejang, bahkan mengalami koma. Hal ini disebabkan karena kadar gula darah yang terlalu rendah, sehingga tubuh tidak mendapatkan energi untuk melakukan berbagai fungsi organ.
Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang menggunakan insulin atau pada pasien diabetes namun tidak mendapat asupan yang cukup. Akibatnya kadar gula bisa menurun drastis hingga berada di bawah 70 mg/dL.
[embed-health-tool-bmi]