backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Habis Makan Nasi Uduk Jadi Mengantuk? Ternyata Ini Sebabnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Habis Makan Nasi Uduk Jadi Mengantuk? Ternyata Ini Sebabnya

    Orang Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi sarapan dengan nasi uduk. Menu makan pagi ini menadi primadona karena rasa nasinya yang gurih legit, pilihan lauknya beragam dibanderol dengan harga yang terjangkau, dan mudah ditemukan di mana-mana. Namun, pernahkah Anda menyadari kenapa habis makan nasi uduk beberapa jam kemudian langsung merasa ngantuk? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini.

    Penyebab ngantuk muncul setelah makan nasi uduk

    Sajian yang dikenal sebagai makanan khas Betawi ini sebagian besar terbuat dari nasi dan santan. Nasi itu sendiri adalah sumber karbohidrat tinggi, sementara santannya mengandung lemak. Takaran santan yang biasa digunakan untuk mengolah nasi uduk bisa sekitar 600 mililiter, dan mengandung 150 gram lemak. Perkiraan jumlah kandungan kalori ini baru berasal dari nasi dan santan saja; belum termasuk lauk pendampingnya.

    Satu piring nasi uduk beserta lauk-pauknya akan dicerna oleh perut menjadi glukosa, gula sederhana yang menjadi sumber energi tubuh. Pasokan glukosa tersebut kemudian akan diedarkan ke aliran darah.

    Nah umumnya etelah makan, tubuh akan melepaskan hormon amilin, glukagon, dan kolesistokinin yang memicu rasa kenyang, meningkatkan kadar gula darah, membuat perasaan kenyang, dan memproduksi insulin untuk dialirkan ke dalam setiap sel guna membuat energi. Pada saat bersamaan, otak juga melepaskan hormon serotonin dan melatonin sebagai respon dari sensasi kenyang.

    Semakin beragam lauk yang Anda pilih dan semakin banyak porsinya, asupan lemak dan kalori yang masuk ke dalam tubuh tentu makin banyak. Menurut penelitian dari University of Adelaide, makan makanan tinggi lemak dan kalori memicu otak memproduksi lebih banya serotonin untuk membuat asam amino triptofan. Asam triptofanlah  yang kemudian memicu rasa kantuk setelah makan.

    Makan kekenyangan bikin malas bergerak

    Terlebih lagi biasanya setelah makan banyak, Anda cenderung memilih duduk diam atau rebahan karena kekenyangan. Akibatnya, glukosa yang dipakai sebagai energi hanya sedikit dan malah cadangannya yang justru lebih banyak tersimpan. Cadangan glukosa berlebih ini akan disimpan sebagai lemak. Lemak yang tidak terpakai akan membuat Anda jadi lebih mudah merasa lemas dan mengantuk.

    Penelitian dari jurnal SLEEP tahun 2013 juga menyimpulkan makan makanan berlemak tinggi, seperti nasi uduk, bisa bikin ngantuk di siang hari. Dr. Alexandros Vgontzas, M.D., anggota penelitian sekaligus dosen psikiatri di Penn State College of Medicine, mengatakan selain bikin ngantuk, makanan tinggi lemak yang dikonsumsi saat sarapan cenderung mengurangi kewaspadaan otak di siang hari. Alhasil Anda merasa ngantuk dan malas bergerak.

    Ketua penelitian, dr. Yingting Cao, Ph.D, mengatakan bahwa reaksi otak yang melambat akan membuat Anda merasa lemas dan mengacaukan pola tidur Anda pada malam harinya. Pola tidur yang kacau akan berdampak pada rasa kantuk di keesokan harinya. Penelitian ini menemukan peserta yang sering mengantuk siang-siang lebih sering makan makanan berlemak waktu sarapan.

    Jadi bagaimana cara mencegah ngantuk sehabis makan nasi uduk?

    Tidak perlu sampai menghindari makan nasi uduk jika Anda tidak ingin ngantuk saat beraktivitas. Apabila Anda penggemar berat nasi uduk dan ingin terus sarapan dengan menu nikmat ini, berikut beberapa tips yang bisa Anda sontek:

    1. Makan nasi uduk setengah porsi

    Daripada makan langsung satu porsi penuh, lebih baik makan setengah porsi saja untuk sarapan. Mengingat kandungan lemak dan kalori dalam nasi uduk cukup tinggi, kebanyakan makan bisa berisiko bikin Anda ngantuk nanti.

    2. Tidur nyenyak di malam hari

    Apabila Anda kurang tidur atau terbiasa begadang, tubuh akan otomatis mencari asupan kalori tinggi untuk menggenjot energi. Itu kenapa Anda mungkin terbiasa sarapan dengan porsi berlebihan.

    Maka dari itu, biasakanlah tidur teratur untuk mencukupi 7-8 jam kebutuhan tidur setiap malam.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan