Ada banyak klaim yang menyebutkan bahwa mengonsumsi kedelai atau brokoli dapat mencegah kanker. Apa benar, kalau makanan dari kedelai dan brokoli bisa menjadi makanan pencegah kanker?
Benarkah kacang kedelai bisa menjadi makanan pencegah kanker?
Kedelai adalah sumber makanan yang dikenal memiliki zat pelindung dari kanker payudara, prostat, usus besar, dan paru-paru. Efek anti-kanker dalam kedelai terbentuk karena zat fitokimia yang disebut isoflavon. Kedelai juga merupakan sumber protein yang baik serta rendah lemak.
Selain itu, sumber protein dalam kedelai juga berguna untuk menurunkan berat badan, kolesterol, tekanan darah, serta meringankan gejala menopause dan osteoporosis. Kedelai termasuk protein yang memiliki lemak jenuh rendah sehingga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan kolesterol.
Peneliti juga percaya, bahwa isoflavon dalam kedelai seperti genistein, daidzein, dan glycitein dapat mengurangi risiko kanker. Sejumlah penelitian yang dilakukan pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa isoflavon dalam kedelai dapat mengurangi beberapa risiko kanker termasuk kanker payudara, prostat, dan kanker usus besar. Namun, hasil penelitian ini belum dapat dibuktikan pada manusia sehingga tidak ada kesimpulan yang pasti dari manfaat isoflavon untuk manusia. Kacang kedelai juga mengandung fitoestrogen yang masih dipelajari dalam uji klinis sebagai manfaat tambahan dalam pengobatan kanker payudara ataupun kanker prostat.
Orang yang makan makanan yang terbuat dari kedelai memiliki kecenderungan untuk makan makanan yang sehat. Kacang kedelai juga dapat melemahkan estrogen yang akan membantu dalam pencegahan kanker prostat meskipun studi lebih lanjut masih diperlukan.
Adakah efek samping dari makan kedelai?
Pada umumnya kedelai dianggap aman bagi mereka yang tidak memiliki alergi terhadap kacang kedelai. Efek samping yang disebabkan kacang kedelai jarang terjadi, meskipun risiko dari makan kedelai dapat mengakibatkan masalah pencernaan seperti sakit perut dan diare.
Penelitian menemukan bahwa asupan makanan kedelai dapat mengurangi risiko kambuhnya kanker payudara. Penelitian ini pun dilakukan pada penderita kanker payudara dengan reseptor estrogen positif. Para penderita kanker mengaku mendapatkan rasa yang lebih nyaman setelah makan 1-3 porsi makanan kedelai.
Kebanyakan orang dapat aman mengkonsumsi suplemen makanan kedelai yang kecuali untuk penderita kanker hormon-sensitif. Selain itu, orang yang alergi terhadap protein kedelai harus menghindari konsumsi kedelai ataupun suplemen yang mengandung kedelai. Biasanya kedelai terdaftar sebagai makanan yang sehat yang termasuk dalam makannan nabati.
Lalu, apakah brokoli memang benar sebagai makanan pencegah kanker?
Brokoli adalah makanan pencegah kanker karena mengandung zat yang dapat mengurangi risiko kanker kolorektal dan kanker lainnya. Meskipun senyawa ini tidak secara tunggal bertanggung jawab dalam memberikan efek perlindungan, namun brokoli dianggap sebagai sumber nutrisi yang baik karena mengandung vitamin C, karotenoid, serat, kalsium dan folat.
Selain mengandung phytochemical yang memiliki sifat anti-kanker, brokoli juga mengandung beberapa senyawa yang disebut isothiocyanates, sulforaphane dan indole-3-carbinol (I3C) yang disebut-sebut sebagai zat anti-kanker dalam beberapa tahun terakhir ini.
Penelitian yang melalukan uji coba pada hewan telah menunjukkan bahwa senyawa dalam brokoli memiliki sifat anti-kanker. Senyawa dalam brokoli dapat memberikan efek yang membantu kanker meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa senyawa ini juga dapat berguna bagi manusia. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut tentang brokoli diperlukan untuk mengetahui zat anti-kanker yang bisa menguntungkan manusia.
Para ilmuwan memberitahukan bahwa brokoli dapat dijadikan sebagai makanan yang baik untuk mencegah kanker. Namun, hasil penelitian ini masih belum mengetahui apakah brokoli dapat mencegah kanker akibat kandungan fitokimianya, ataukah kandungan lainnya seperti vitamin C, betakaroten, folat dan senyawa lainya.
Perhatikan beberapa hal ini sebelum mengonsumsi brokoli
Brokoli yang dimakan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan tubuh memproduksi gas. Minum obat anti-gas dapat membantu menurunkan produksi gas di dalam tubuh. Jika Anda mengonsumsi warfarin (Coumadin) atau pengencer darah lainnya, jangan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan berwarna hijau karena makanan tersebut mengandung vitamin K tinggi sehingga mengurangi efektivitas obat pengencer darah.
Kebanyakan dokter menyarankan obat pengencer darah dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin K bagi pasien yang mengalami pembekuan darah sehingga darah dapat terkontrol dengan baik.
Sambil menunggu penelitian yang terus berlanjut, saran terbaik untuk mengurangi iesiko kanker adalah mengonsumsi berbagai macam sayuran termasuk brokoli dan sayuran lainnya sehingga asupan makanan seimbang terpenuhi.
[embed-health-tool-bmi]